31.2 C
Jakarta
27 April 2024, 11:51 AM WIB

Nasib Liga 1 Terkatung-katung, Ini Suara Suporter Bali United ke PSSI

DENPASAR – Kompetisi musim ini masih belum jelas arahnya kemana. Seharusnya pada 29 Mei kemarin, keputusan mengenai nasib kompetisi musim ini sudah bisa ditentukan oleh PSSI dan PT LIB sebagai operator Liga 1 dan Liga 2.

Nyatanya, nasib kompetisi masih terkatung-katung sampai sekarang. Apalagi ditambah dengan karut marutnya keadaan di tubuh PSSI dan PT LIB.

Seharusnya, pemangku kebijakan bisa menentukan nasib musim ini dengan cepat. Bandingkan dengan kompetisi di negara-negara Asia Tenggara lainnya yang sebentar lagi mulai menggulirkan kompetisi.

Liga Vietnam akan dilanjutkan pada 5 Juni mendatang. Liga Thailand kembali bergulir pada bulan Agustus mendatang. Liga Singapura dan Kamboja juga akan segera menyusul.

Menjadi pertanyaan besar mengapa Indonesia belum menentukan sikap mengenai Liga 1. Meskipun ada beberapa opsi mengenai kelanjutan liga, namun supporter juga ingin mendapatkan kejelasan.

Apalagi berdasar penuturan CEO Bali United Yabes Tanuri yang diwawancarai pekan lalu, sepak bola itu menyangkut hajat hidup banyak orang.

Apalagi sepak bola menjadi hiburan rakyat. Ketua Basudewa Curva Sud I Ketut “Anjelo” Santika mengaku sangat ingin melihat Bali United kembali ke lapangan hijau.

Namun, keputusan sepenuhnya dia serahkan kepada pemangku kebijakan. “Meski suporter menuntut, kalau ada kebijakan lain mau bagaimana lagi?” terangnya.

Anjelo pun siap menjadi penonton layar kaca jika seandainya kompetisi bergulir namun tidak boleh dihadiri oleh suporter.

“Menjadi suporter layar kaca juga menjadi salah satu dukungan buat klub. Jika rating siaran bagus, hak siar untuk klub juga pasti bertambah,” tegasnya.

“Tapi kalau seandainya diperbolehkan untuk datang ke stadion, kami siap menjalani protocol kesehatan standar. Kami siap menjaga jarak dengan suporter lainnya. Tapi balik lagi, apakah klub mau atau tidak,” tambahnya.

DENPASAR – Kompetisi musim ini masih belum jelas arahnya kemana. Seharusnya pada 29 Mei kemarin, keputusan mengenai nasib kompetisi musim ini sudah bisa ditentukan oleh PSSI dan PT LIB sebagai operator Liga 1 dan Liga 2.

Nyatanya, nasib kompetisi masih terkatung-katung sampai sekarang. Apalagi ditambah dengan karut marutnya keadaan di tubuh PSSI dan PT LIB.

Seharusnya, pemangku kebijakan bisa menentukan nasib musim ini dengan cepat. Bandingkan dengan kompetisi di negara-negara Asia Tenggara lainnya yang sebentar lagi mulai menggulirkan kompetisi.

Liga Vietnam akan dilanjutkan pada 5 Juni mendatang. Liga Thailand kembali bergulir pada bulan Agustus mendatang. Liga Singapura dan Kamboja juga akan segera menyusul.

Menjadi pertanyaan besar mengapa Indonesia belum menentukan sikap mengenai Liga 1. Meskipun ada beberapa opsi mengenai kelanjutan liga, namun supporter juga ingin mendapatkan kejelasan.

Apalagi berdasar penuturan CEO Bali United Yabes Tanuri yang diwawancarai pekan lalu, sepak bola itu menyangkut hajat hidup banyak orang.

Apalagi sepak bola menjadi hiburan rakyat. Ketua Basudewa Curva Sud I Ketut “Anjelo” Santika mengaku sangat ingin melihat Bali United kembali ke lapangan hijau.

Namun, keputusan sepenuhnya dia serahkan kepada pemangku kebijakan. “Meski suporter menuntut, kalau ada kebijakan lain mau bagaimana lagi?” terangnya.

Anjelo pun siap menjadi penonton layar kaca jika seandainya kompetisi bergulir namun tidak boleh dihadiri oleh suporter.

“Menjadi suporter layar kaca juga menjadi salah satu dukungan buat klub. Jika rating siaran bagus, hak siar untuk klub juga pasti bertambah,” tegasnya.

“Tapi kalau seandainya diperbolehkan untuk datang ke stadion, kami siap menjalani protocol kesehatan standar. Kami siap menjaga jarak dengan suporter lainnya. Tapi balik lagi, apakah klub mau atau tidak,” tambahnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/