29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:06 AM WIB

Pelintas Nekat Masuk Bali Lewat Jalur Tikus, Ini Bukti Fotonya…

NEGARA – Ketatnya pengawasan di Pelabuhan Gilimanuk membuat orang yang akan ke Bali melakukan berbagai cara agar bisa masuk Pulau Dewata tanpa pemeriksaan petugas gabungan.

Salah satunya adalah dengan menggunakan perahu dari Banyuwangi dan mendarat di pesisir pantai Jembrana.

Salah satu rombongan orang yang diduga akan ke Bali menggunakan perahu tersebut berhasil dicegah saat akan mendarat di Pantai Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Senin (1/6) kemarin.

Beruntung sebelum mendarat Satuan Tugas Gotong Royong Desa Candikusuma, menemukan perahu berisi tujuh orang tersebut dan dilarang mendarat.

“Kami sarankan perahu itu untuk kembali (ke daerah asal),” kata Bendesa Adat Desa Candikusuma I Made Master, Selasa (2/5).

Bendesa menjelaskan, satgas gotong royong gabungan dari desa adat dan desa dinas tersebut menduga perahu berisi tujuh orang tersebut merupakan warga yang akan Bali.

Pasalnya, jika perahu tersebut nelayan yang akan mencari ikan tidak mungkin berisi sampai tujuh orang dalam satu perahu.

“Kami duga kuat mereka akan ke Bali pakai perahu biar tidak lewat petugas di Gilimanuk,” tegasnya.

Pihaknya mengetahui rombongan dalam perahu tersebut akan ke Bali saat dua orang dari perahu turun dan menanyakan warung makan sembari istirahat sebentar.

Karena sudah menduga mereka adalah pendatang yang akan ke Bali secara diam-diam, akhirnya disuruh kembali lagi ke daerah asalnya.

Karena kejadian tersebut, satgas gotong royong desa menjaga ketat seluruh pesisir pantai. Pecalang, staf desa, Babinkamtibmas,

Babinsa dan warga menjaga sepanjang pantai untuk mengantisipasi masuknya pendatang menggunakan perahu dan mendarat di pantai.

Menurut salah satu staf Desa Candikusuma Putu Suarnaya, rombongan orang dalam perahu tersebut diyakini bukan nelayan karena dari segi pakaian mengenakan pakaian bagus.

Hanya dua orang yang turun dari perahu berpakaian biasa layaknya nelayan dan menujukkan kartu nelayan. “Mereka ngaku dari Banyuwangi, tujuan Pengambengan,” jelasnya kepada staf desa yang berjaga saat itu.

Namun setelah disarankan kembali ke daerah asal, perahu tersebut sempat ke tengah laut dan menuju ke arah timur.

Karena itu, tidak ada yang bisa memastikan rombongan orang dalam perahu tersebut memang kembali atau mencari pesisir pantai yang tidak dijaga petugas.

 

NEGARA – Ketatnya pengawasan di Pelabuhan Gilimanuk membuat orang yang akan ke Bali melakukan berbagai cara agar bisa masuk Pulau Dewata tanpa pemeriksaan petugas gabungan.

Salah satunya adalah dengan menggunakan perahu dari Banyuwangi dan mendarat di pesisir pantai Jembrana.

Salah satu rombongan orang yang diduga akan ke Bali menggunakan perahu tersebut berhasil dicegah saat akan mendarat di Pantai Desa Candikusuma, Kecamatan Melaya, Senin (1/6) kemarin.

Beruntung sebelum mendarat Satuan Tugas Gotong Royong Desa Candikusuma, menemukan perahu berisi tujuh orang tersebut dan dilarang mendarat.

“Kami sarankan perahu itu untuk kembali (ke daerah asal),” kata Bendesa Adat Desa Candikusuma I Made Master, Selasa (2/5).

Bendesa menjelaskan, satgas gotong royong gabungan dari desa adat dan desa dinas tersebut menduga perahu berisi tujuh orang tersebut merupakan warga yang akan Bali.

Pasalnya, jika perahu tersebut nelayan yang akan mencari ikan tidak mungkin berisi sampai tujuh orang dalam satu perahu.

“Kami duga kuat mereka akan ke Bali pakai perahu biar tidak lewat petugas di Gilimanuk,” tegasnya.

Pihaknya mengetahui rombongan dalam perahu tersebut akan ke Bali saat dua orang dari perahu turun dan menanyakan warung makan sembari istirahat sebentar.

Karena sudah menduga mereka adalah pendatang yang akan ke Bali secara diam-diam, akhirnya disuruh kembali lagi ke daerah asalnya.

Karena kejadian tersebut, satgas gotong royong desa menjaga ketat seluruh pesisir pantai. Pecalang, staf desa, Babinkamtibmas,

Babinsa dan warga menjaga sepanjang pantai untuk mengantisipasi masuknya pendatang menggunakan perahu dan mendarat di pantai.

Menurut salah satu staf Desa Candikusuma Putu Suarnaya, rombongan orang dalam perahu tersebut diyakini bukan nelayan karena dari segi pakaian mengenakan pakaian bagus.

Hanya dua orang yang turun dari perahu berpakaian biasa layaknya nelayan dan menujukkan kartu nelayan. “Mereka ngaku dari Banyuwangi, tujuan Pengambengan,” jelasnya kepada staf desa yang berjaga saat itu.

Namun setelah disarankan kembali ke daerah asal, perahu tersebut sempat ke tengah laut dan menuju ke arah timur.

Karena itu, tidak ada yang bisa memastikan rombongan orang dalam perahu tersebut memang kembali atau mencari pesisir pantai yang tidak dijaga petugas.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/