29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 11:39 AM WIB

Danton Tim Gerak Jalan Diserempet, Komite Sekolah Pilih Lapor Polisi

SINGARAJA – Komite SMAN 4 Singaraja, akan melaporkan peristiwa penyerempetan Komandan Peleton (Danton) Tim Gerak Jalan SMAN 4 Singaraja (Foursma) ke polisi.

Saat ini pihak komite masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak sekolah dan pendamping tim, untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait peristiwa tersebut.

Bendahara Komite SMAN 4 Singaraja Nyoman Suasana mengatakan, masalah itu sudah dibahas oleh komite sekolah. Dari pembahasan komite, diputuskan bahwa masalah itu akan dilaporkan pada polisi.

“Mungkin ini bisa dibilang tabrak lari. Kalau tadinya secara baik-baik, ada upaya (perdamaian), mungkin (diselesaikan) secara kemanusiaan,” kata Suasana saat ditemui di Sekretariat KONI Buleleng kemarin.

Dengan melaporkan peristiwa tersebut, pihak komite berharap masalah serupa tak lagi terjadi. “Sekarang mungkin anak kami yang jadi korban.

Tapi kedepan kan kita nggak tahu. Apalagi ini ada anak-anak SD. Kami juga sudah sampaikan hal ini ke sekolah, biar pendamping tim bisa lebih fokus,” imbuhnya.

Sementara itu Kasatlantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari hingga petang kemarin mengaku belum menerima laporan tersebut.

“Sementara belum ada. Kemarin (Rabu, Red) kan sudah disarankan untuk segera lapor supaya bisa ditindaklanjuti. Besok kami coba cek kembali ke pihak sekolah dan korban,” kata AKP Diah.

Sebelumnya, danton tim gerak jalan foursma, Komang Rismawati, diserempet mobil tak dikenal, saat melakukan uji coba rute pada Selasa (30/7) lalu.

Tak tanggung-tanggung, korban diserempet mobil dua kali. Masing-masing di Jalan Pulau Komodo dan Jalan Ahmad Yani.

Peristiwa paling parah, terjadi di Jalan Ahmad Yani. Saat itu sebuah mobil pikap sempat menyerempet korban. Saking kerasnya peristiwa serempetan itu, kaca spion mobil terlepas.

Meski sudah dua kali diserempet mobil, korban masih mampu menuntaskan tugasnya memimpin barisan hingga garis akhir.

Belakangan ia pun merasakan tangannya tak bisa digerakkan. Setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata tulang lengan kanan mengalami retak dan terjadi pergeseran.

Korban pun harus beristirahat dan tak bisa memimpin regunya saat lomba pada Rabu (7/8) pekan depan. 

SINGARAJA – Komite SMAN 4 Singaraja, akan melaporkan peristiwa penyerempetan Komandan Peleton (Danton) Tim Gerak Jalan SMAN 4 Singaraja (Foursma) ke polisi.

Saat ini pihak komite masih melakukan koordinasi lebih lanjut dengan pihak sekolah dan pendamping tim, untuk mengumpulkan fakta-fakta terkait peristiwa tersebut.

Bendahara Komite SMAN 4 Singaraja Nyoman Suasana mengatakan, masalah itu sudah dibahas oleh komite sekolah. Dari pembahasan komite, diputuskan bahwa masalah itu akan dilaporkan pada polisi.

“Mungkin ini bisa dibilang tabrak lari. Kalau tadinya secara baik-baik, ada upaya (perdamaian), mungkin (diselesaikan) secara kemanusiaan,” kata Suasana saat ditemui di Sekretariat KONI Buleleng kemarin.

Dengan melaporkan peristiwa tersebut, pihak komite berharap masalah serupa tak lagi terjadi. “Sekarang mungkin anak kami yang jadi korban.

Tapi kedepan kan kita nggak tahu. Apalagi ini ada anak-anak SD. Kami juga sudah sampaikan hal ini ke sekolah, biar pendamping tim bisa lebih fokus,” imbuhnya.

Sementara itu Kasatlantas Polres Buleleng AKP Putu Diah Kurniawandari hingga petang kemarin mengaku belum menerima laporan tersebut.

“Sementara belum ada. Kemarin (Rabu, Red) kan sudah disarankan untuk segera lapor supaya bisa ditindaklanjuti. Besok kami coba cek kembali ke pihak sekolah dan korban,” kata AKP Diah.

Sebelumnya, danton tim gerak jalan foursma, Komang Rismawati, diserempet mobil tak dikenal, saat melakukan uji coba rute pada Selasa (30/7) lalu.

Tak tanggung-tanggung, korban diserempet mobil dua kali. Masing-masing di Jalan Pulau Komodo dan Jalan Ahmad Yani.

Peristiwa paling parah, terjadi di Jalan Ahmad Yani. Saat itu sebuah mobil pikap sempat menyerempet korban. Saking kerasnya peristiwa serempetan itu, kaca spion mobil terlepas.

Meski sudah dua kali diserempet mobil, korban masih mampu menuntaskan tugasnya memimpin barisan hingga garis akhir.

Belakangan ia pun merasakan tangannya tak bisa digerakkan. Setelah dibawa ke rumah sakit, ternyata tulang lengan kanan mengalami retak dan terjadi pergeseran.

Korban pun harus beristirahat dan tak bisa memimpin regunya saat lomba pada Rabu (7/8) pekan depan. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/