26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 3:20 AM WIB

Duh, Honor di Bawah Buruh, Perbekel se-Karangasem Minta Naik Gaji

RadarBali.com —Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri melakukan tatap muka dengan Perbekel se- Karangasem kemarin.

Kesempatan inipun dimanfaatkan para perbekel se – Karangasem untuk meminta kenaikan gaji. Usulan kenaikan gaji tersebut disampaikan Ketua Forum Perbekel se Bali I Gede Pawana, Perbekel Duda Timur, Selat, Karangasem.

“Kami siap menjalankan tugas semaksimal mungkin sebagai perbekel,” ujar Gede Pawana. Menurutnya, menjadi seorang perbekel cukup berat. Pasalnya, mereka dibebani mengelola keuangan yang nilainya cukup besar.

Pertanggungjawaban uang tersebut juga harus dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur keuangan yang benar.

Karena itu, seorang perbekel dituntut bekerja keras mewujudkan pembangunan di desa. Terlebih lagi ke depan desa juga diwajibkan mandiri.

Dengan tugas yang semakin berat, kata dia, hak-hak perbekel masih segitu saja. Bisa dibilang, gaji perbekel di Karangasem sangat kecil.

Per bulan, kata Pawana, perbekel hanya digaji Rp 1,4 juta per bulan. Jauh di bawah Perbekel di Bangli yang mendapatkan gaji sampai Rp 4 juta per bulan.

Padahal, pendapatan asli daerah (PAD) Bangli dengan Karangasem tidak jauh beda, malah lebih kecil. “Nilainya malah jauh dari buruh harian,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa berjanji akan mengkaji terlebih dulu terkait gaji perbekel.

Menurutnya, dalam kondisi PAD Karangasem sedang turun, pengeluaran yang tidak perlu harus diperketat.

“Ya, gaji perbekel memang masih di bawah gaji buruh, ini realitas dan kita harus carikan solusi,” ujar Wabup Artha Dipa. 

RadarBali.com —Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri melakukan tatap muka dengan Perbekel se- Karangasem kemarin.

Kesempatan inipun dimanfaatkan para perbekel se – Karangasem untuk meminta kenaikan gaji. Usulan kenaikan gaji tersebut disampaikan Ketua Forum Perbekel se Bali I Gede Pawana, Perbekel Duda Timur, Selat, Karangasem.

“Kami siap menjalankan tugas semaksimal mungkin sebagai perbekel,” ujar Gede Pawana. Menurutnya, menjadi seorang perbekel cukup berat. Pasalnya, mereka dibebani mengelola keuangan yang nilainya cukup besar.

Pertanggungjawaban uang tersebut juga harus dilakukan secara transparan dan sesuai prosedur keuangan yang benar.

Karena itu, seorang perbekel dituntut bekerja keras mewujudkan pembangunan di desa. Terlebih lagi ke depan desa juga diwajibkan mandiri.

Dengan tugas yang semakin berat, kata dia, hak-hak perbekel masih segitu saja. Bisa dibilang, gaji perbekel di Karangasem sangat kecil.

Per bulan, kata Pawana, perbekel hanya digaji Rp 1,4 juta per bulan. Jauh di bawah Perbekel di Bangli yang mendapatkan gaji sampai Rp 4 juta per bulan.

Padahal, pendapatan asli daerah (PAD) Bangli dengan Karangasem tidak jauh beda, malah lebih kecil. “Nilainya malah jauh dari buruh harian,” bebernya.

Sementara itu, Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa berjanji akan mengkaji terlebih dulu terkait gaji perbekel.

Menurutnya, dalam kondisi PAD Karangasem sedang turun, pengeluaran yang tidak perlu harus diperketat.

“Ya, gaji perbekel memang masih di bawah gaji buruh, ini realitas dan kita harus carikan solusi,” ujar Wabup Artha Dipa. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/