26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:53 AM WIB

Dirapel 3 Bulan, Warga Miskin Buleleng Digelontor Beras Bansos 45 Kg

SINGARAJA – Warga miskin yang selama ini masuk dalam daftar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) akan digelontor bantuan sosial beras (BSB).

Total bantuan yang diterima mencapai 45 kilogram. Beras itu mulai disalurkan secara bertahap sejak kemarin (1/10).

Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, bantuan tersebut baru diluncurkan Kementerian Sosial pada bulan September.

Nantinya keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima bantuan beras sebanyak 15 kilogram per bulan. Terhitung sejak bulan Agustus sampai Oktober.

“Karena ini sudah masuk akhir tahun, maka langsung dirapel 3 bulan sekaligus. Jadi nanti KPM akan menerima bantuan 45 kilogram langsung,” kata Kariaman.

Kariaman mengatakan, untuk suplai bantuan beras itu, pemerintah membutuhkan beras sebanyak 1.155 ton. Beras itu akan langsung disalurkan pada 25.651 KPM PKH di Buleleng.

Dinsos Buleleng sudah sempat mengecek kesiapan beras di Gudang Bulog Tangguwisia. Karena jumlah yang terlalu besar, ketersediaan beras di gudang Bulog Tangguwisia tak mencukupi.

Kariaman mengaku telah berkoordinasi dengan Bulog Divisi Regional Bali. Solusinya beras itu akan disuplai dari beberapa lokasi.

“Nanti akan ada suplai juga dari Denpasar, Tabanan, dan Jembrana. Misalnya untuk wilayah Gerokgak, itu langsung disuplai dari Jembrana. Sudah kami petakan jalur distribusinya. Karena memang ini jumlahnya banyak,” jelasnya.

Bagaimana dengan kualitas beras? Kariaman mengaku sudah sempat mengecek langsung kualitas beras yang akan dibagikan pada KPM PKH. Nantinya keluarga penerima akan mendaptkan beras dengan kualitas medium.

“Kami sudah ambil sampel. Sudah langsung kami masak. Sudah layak dikonsumsi. Jadi nanti manakala ada kerusakan, langsung diganti. Saat pembagian juga akan diawasi pendamping PKH di masing-masing desa,” tandasnya.

Kariaman menyebut bantuan bagi PKH ini merupakan salah satu bentuk penguatan keluarga miskin pada masa pandemi covid-19. Tak menutup kemungkinan akan ada program lain yang akan diluncurkan oleh pusat.

SINGARAJA – Warga miskin yang selama ini masuk dalam daftar penerima Program Keluarga Harapan (PKH) akan digelontor bantuan sosial beras (BSB).

Total bantuan yang diterima mencapai 45 kilogram. Beras itu mulai disalurkan secara bertahap sejak kemarin (1/10).

Kepala Dinas Sosial Buleleng I Putu Kariaman Putra mengatakan, bantuan tersebut baru diluncurkan Kementerian Sosial pada bulan September.

Nantinya keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima bantuan beras sebanyak 15 kilogram per bulan. Terhitung sejak bulan Agustus sampai Oktober.

“Karena ini sudah masuk akhir tahun, maka langsung dirapel 3 bulan sekaligus. Jadi nanti KPM akan menerima bantuan 45 kilogram langsung,” kata Kariaman.

Kariaman mengatakan, untuk suplai bantuan beras itu, pemerintah membutuhkan beras sebanyak 1.155 ton. Beras itu akan langsung disalurkan pada 25.651 KPM PKH di Buleleng.

Dinsos Buleleng sudah sempat mengecek kesiapan beras di Gudang Bulog Tangguwisia. Karena jumlah yang terlalu besar, ketersediaan beras di gudang Bulog Tangguwisia tak mencukupi.

Kariaman mengaku telah berkoordinasi dengan Bulog Divisi Regional Bali. Solusinya beras itu akan disuplai dari beberapa lokasi.

“Nanti akan ada suplai juga dari Denpasar, Tabanan, dan Jembrana. Misalnya untuk wilayah Gerokgak, itu langsung disuplai dari Jembrana. Sudah kami petakan jalur distribusinya. Karena memang ini jumlahnya banyak,” jelasnya.

Bagaimana dengan kualitas beras? Kariaman mengaku sudah sempat mengecek langsung kualitas beras yang akan dibagikan pada KPM PKH. Nantinya keluarga penerima akan mendaptkan beras dengan kualitas medium.

“Kami sudah ambil sampel. Sudah langsung kami masak. Sudah layak dikonsumsi. Jadi nanti manakala ada kerusakan, langsung diganti. Saat pembagian juga akan diawasi pendamping PKH di masing-masing desa,” tandasnya.

Kariaman menyebut bantuan bagi PKH ini merupakan salah satu bentuk penguatan keluarga miskin pada masa pandemi covid-19. Tak menutup kemungkinan akan ada program lain yang akan diluncurkan oleh pusat.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/