31.4 C
Jakarta
24 November 2024, 19:18 PM WIB

Pos Pengungsian Mulai Kosong, Ada yang Pilih Bertahan

RadarBali.com – Begitu Gunung Agung ditetapkan menjadi level III dengan radius ancaman 6 km perluasan 7,5 km, para pengungsi menyambutnya dengan suka cita.

Sebagian warga langsung pulang. Terlebih lagi mereka harus mempersiapkan Galungan. Bahkan beberapa pos pengungsian di Karangasem ada yang sudah kosong.

Seperti pos pengungsi di Pasar Sinduwati, Dusun Kikian, Sidemen, Karangasem. Pasar yang selama ini penuh dengan pengungsi sejak dua hari lalu sore sudah mulai sepi.

Banyak pengungsi yang pulang. Selain di Pasar Sinduwati, pengungsi di Banjar Kikian juga sudah mulai pulang.

Hal yang sama juga terjadi di Pos Pengungsi di Banjar Talibeng, dan Banjar Sukahet, Sidemen. Untuk yang di Klungkung, ada yang pulang, tapi juga ada yang bertahan.

Pengungsi di Banjar Pakel, Desa Sampalan Tengah, Klungkung, misalnya sebagian ada yang sudah pulang sejak penampahan Galungan lalu.

Namun, saat Galungan kemarin mereka datang ada yang untuk sembehyang di balai banjar dan ada juga yang ingin menginap lagi.

Ini karena mereka mengaku masih waswas. Di Banjar Pakel, misalnya. Yang pulang lebih awal adalah warga asal Selat yang memang tidak masuk zona bahaya.

Sementara yang masih tinggal disana adalah sebagian warga Duda Utara. Di Pos Pengungsian Paksebali, tepatnya lapangan tembak ada sekitar 80 orang pengungsi yang pulang.

Mereka di antaranya yang berasal dari Duda Timur, Selat. Sebagian pengungsi asal Desa Amerta Bhuana, Selat ada yang masih bertahan.

Mereka bertahan dengan berbagai alasan. Salah satunya karena ternak mereka ternyata masih di pengungsian dan kondisi juga belum aman betul.

“Saya masih ada sapi, sudah kadung tak titip di pengungsian,” ujar Wayan Sara, asal Dusun Muntig, Desa Amerta Bhuana, Selat, Karangasem.

Dia juga akan melihat siatuasi terlebih dulu sebelum pulang. Wayan Sekep Ariaya asal Dusun Sukaluwih mengakui kalau dia dan keluarganya sudah pulang.

Awalnya ibunya mengungsi di Candikuning, Tabanan. Namun sekarang sudah pulang dan merayakan Galungan di kampung.

“Ya, sudah saya cek,ternyata Sukaluwih 8 Km dari gung,” ujarnya. Sehingga relative aman. Namun demikian dirinya juga tetap waspada. 

RadarBali.com – Begitu Gunung Agung ditetapkan menjadi level III dengan radius ancaman 6 km perluasan 7,5 km, para pengungsi menyambutnya dengan suka cita.

Sebagian warga langsung pulang. Terlebih lagi mereka harus mempersiapkan Galungan. Bahkan beberapa pos pengungsian di Karangasem ada yang sudah kosong.

Seperti pos pengungsi di Pasar Sinduwati, Dusun Kikian, Sidemen, Karangasem. Pasar yang selama ini penuh dengan pengungsi sejak dua hari lalu sore sudah mulai sepi.

Banyak pengungsi yang pulang. Selain di Pasar Sinduwati, pengungsi di Banjar Kikian juga sudah mulai pulang.

Hal yang sama juga terjadi di Pos Pengungsi di Banjar Talibeng, dan Banjar Sukahet, Sidemen. Untuk yang di Klungkung, ada yang pulang, tapi juga ada yang bertahan.

Pengungsi di Banjar Pakel, Desa Sampalan Tengah, Klungkung, misalnya sebagian ada yang sudah pulang sejak penampahan Galungan lalu.

Namun, saat Galungan kemarin mereka datang ada yang untuk sembehyang di balai banjar dan ada juga yang ingin menginap lagi.

Ini karena mereka mengaku masih waswas. Di Banjar Pakel, misalnya. Yang pulang lebih awal adalah warga asal Selat yang memang tidak masuk zona bahaya.

Sementara yang masih tinggal disana adalah sebagian warga Duda Utara. Di Pos Pengungsian Paksebali, tepatnya lapangan tembak ada sekitar 80 orang pengungsi yang pulang.

Mereka di antaranya yang berasal dari Duda Timur, Selat. Sebagian pengungsi asal Desa Amerta Bhuana, Selat ada yang masih bertahan.

Mereka bertahan dengan berbagai alasan. Salah satunya karena ternak mereka ternyata masih di pengungsian dan kondisi juga belum aman betul.

“Saya masih ada sapi, sudah kadung tak titip di pengungsian,” ujar Wayan Sara, asal Dusun Muntig, Desa Amerta Bhuana, Selat, Karangasem.

Dia juga akan melihat siatuasi terlebih dulu sebelum pulang. Wayan Sekep Ariaya asal Dusun Sukaluwih mengakui kalau dia dan keluarganya sudah pulang.

Awalnya ibunya mengungsi di Candikuning, Tabanan. Namun sekarang sudah pulang dan merayakan Galungan di kampung.

“Ya, sudah saya cek,ternyata Sukaluwih 8 Km dari gung,” ujarnya. Sehingga relative aman. Namun demikian dirinya juga tetap waspada. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/