RadarBali.com – Dampak erupsi Gunung Agung membuat Posko Pengungsian Sutasoma di Jalan Raya Sukawati kembali didatangi pengungsi.
Gelombang donatur atau penyumbang pun berdatangan ke Jumat kemarin (1/12). Sumbangan diberikan oleh beragam elemen,
mulai perusahaan, alumni sekolah hingga ada satu universitas menyumbang bantuan pengobatan gratis bagi seluruh pengungsi.
Menurut salah satu petugas posko, donasi diberikan oleh para donatur dalam beraneka macam bentuk. Ada yang menyumbang makanan dan minuman.
Ada juga mahasiswa kedokteran yang memberikan sumbangan cek kesehatan. Mahasiswa berseragam hijau itu datang ke posko Jumat pagi kemudian mengecek satu persatu kondisi para pengungsi.
Pantauan koran ini, juga tampak ekspatriat mendatangi lokasi posko untuk mengecek dan membawa bantuan. Pengunjung dari komunitas termasuk relawan juga tampak sliwar-sliwer di pengungsian.
Kepala Dinas Sosial Gianyar Made Watha menyatakan donasi yang masuk ini langsung dicatat oleh petugas bagian logistik yang telah siaga di bagian depan posko.
Donasi yang masuk ini nantinya dipilah. Untuk donasi bahan pokok makanan seperti beras akan dipergunakan untuk konsumsi para pengungsi sehari-hari.
“Setiap hari sembako ini dimasak untuk kebutuhan makanan pengungsi,” ujarnya. Donasi yang masuk ini nantinya juga akan di drop ke tempat pengungsian mandiri yang tersebar di seluruh kecamatan di Gianyar.
“Kami telah berkoordinasi dengan kecamatan. Selanjutnya bantuan juga dibagikan ke pengungsi mandiri,” ujarnya.
Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Bharata, menyatakan bantuan terhadap pengungsi ini tidak boleh terlambat.
“Termasuk harus dicek tanggal kadaluwarsa. Kesehatan pengungsi harus menjadi perhatian,” tandas bupati dari Puri Gianyar itu.
Sementara itu, salah satu warga dari Banjar Mumbul, Desa Jungutan, Wayan Bawa, berterima kasih bisa ditampung di Posko Sutasoma secara gratis.
“Saya melihat ada beberapa bagian posko ini diperbaiki. Dipasangi tembok dari terpal. Juga ada listrik,” jelas Bawa. Dia pun berharap kondisi Gunung Agung bisa normal dan warga bisa beraktivitas kembali.
Selain banyak donatur datang ke pengungsian, pengungsi pun mengisi waktu. Sebagian ibu-ibu pengungsi tampak ngerumpi. Sedangkan anak perempuan bermain lempar batu bersama teman-temannya. s
Aktivitas lainnya, ada dua siswa kelas III SD 2 Duda Utara, yakni Putu Sribek Gunajaya dan Gede Eka Osiananta, masih mengerjakan soal ulangan tengah semester.
Dua siswa itu berusaha mengerjakan soal ulangan yang baru tiba di posko dan dibagikan oleh gurunya.
Syarat membuat ulangan di posko, yakni tidak boleh dibantu orang tuanya dan dijaga oleh petugas posko. Senin depan, hasil ulangan dikumpulkan kepada kurir dari Karangasem.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Made Suradnya mengaku tidak memiliki kewenangan terhadap siswa pengungsi yang ulangan tengah semester.
“Berdasar koordinasi, itu menjadi kewenangan Karangasem. Gianyar hanya menjadi tempatnya saja, semuanya diserahkan ke Karangasem,” tukasnya.
Adapun jumlah pengungsi di posko Sutasoma sejumlah 352 jiwa, terdiri dari 183 laki-laki dan 169 perempuan.
Sedangkan total pengungsi di kabupaten Gianyar mencapai 3076 jiwa tersebar di seluruh kecamatan di Gianyar