SINGARAJA – Banyak masyarakat yang menggantungkan biaya pelayanan kesehatannya pada Program Jaminan Kesehatan
Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Sejak program JKN-KIS diselenggarakan pada awal tahun 2014, BPJS Kesehatan telah banyak membiayai kasus katastropik,
salah satunya adalah tindakan hemodialisa atau yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan cuci darah pada pasien penderita gagal ginjal.
Ginjal merupakan salah satu organ penting dalam tubuh yang mempunyai peran vital dan tak tergantikan.
Secara sederhana gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal tidak lagi dapat menjalankan fungsi normalnya sehingga menyebabkan gangguan fungsi tubuh.
I Gede Suarmika, 28, adalah peserta JKN-KIS kelas 3 dari segmen Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) atau mandiri yang berasal dari Jembrana.
Ia menderita gagal ginjal sejak 2 tahun yang lalu dan memerlukan penanganan cuci darah agar fisiknya tetap terjaga.
Gede – begitu sapaannya tidak pernah menduga akan mengalami gagal ginjal yang memerlukan biaya penanganan sangat mahal di usianya yang tergolong muda.
Dulu ia adalah seorang buruh harian lepas, semenjak terkena gagal ginjal, kini ia sudah tidak bisa bekerja seperti dulu lagi.
Seperti yang dikisahkan olehnya saat tim jamkesnews berhasil mengunjunginya pada Jumat (25/10).
“Saat ini saya rutin untuk melakukan cuci darah dua kali dalam seminggu agar ginjal saya tetap terkontrol. Dulu sebelum cuci darah, kondisi tubuh saya begitu lemas,
cepat letih dan tidak bersemangat, beruntung saya segera mendapat penanganan cuci darah yang dijamin sepenuhnya oleh program JKN-KIS,” ceritanya
Ia pun dengan penuh semangat menceritakan pengalamannya saat memperoleh penanganan cuci darah di RSU Negara.
“Selama saya menjalani cuci darah di RSU Negara, saya memperoleh pelayanan dengan sangat baik, tidak ada diskriminasi pelayanan antara pasien umum dengan pasien peserta JKN-KIS.
Program JKN-KIS sangat membantu banyak orang yang sedang sakit seperti saya. Betapa senangnya saya menjadi peserta JKN-KIS,” tambahnya sambil tersenyum,” tutur pria yang telah memiliki 1 buah hati ini
Gede mengaku sangat beruntung karena telah menjadi peserta JKN-KIS. Pasalnya, seluruh biaya cuci darah yang Ia peroleh di fasilitas kesehatan sepenuhnya dijamin oleh Program JKN-KIS.
“Saya begitu takjub terhadap Program JKN-KIS, saya membayar iuran hanya Rp.25.500 setiap bulan, namun biaya cuci darah saya sepenuhnya ditanggung oleh program JKN-KIS,
rasanya iuran yang saya bayarkan setiap bulan sangat kecil, tidak sebanding dengan biaya yang dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk biaya cuci darah saya.
Saya tidak sanggup jika saya harus membayar biaya cuci darah saya sendiri. Karena saya tahu untuk sekali cuci darah itu biayanya sangat mahal. Uang darimana saya dapatkan
untuk melanjutkan pengobatan, saya sudah tidak bisa bekerja seperti dulu lagi, penghasilan saya tidak menentu, hanya cukup untuk menyambung hidup saja,” ungkapnya
Ia pun mengungkapkan tetap bersemangat menjalani hidup berkat Program JKN-KIS. “Salah satu hal yang membuat saya tetap semangat adalah karena adanya Program JKN-KIS,
mungkin saya tidak bisa melanjutkan pengobatan dan mungkin saja nafas saya ini sudah tidak ada lagi jika saya tidak menjadi peserta JKN-KIS, sungguh mulia Program JKN-KIS ini,” ungkapnya bahagia
Menurut Gede, program JKN-KIS adalah program pemerintah yang menuai manfaat sangat besar dalam membantu masyarakat yang sedang sakit.
Berkat program JKN-KIS banyak masyarakat mempunyai harapan hidup lebih lama seperti dirinya.
“Saya tidak perlu khawatir akan biaya besar untuk penangana cuci darah yang saya jalani hingga saat ini karena biaya dijamin sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
Saya telah merasakan manfaat besar dari Program JKN-KIS. Jika saya hitung-hitung, mungkin sudah ratusan juta rupiah biaya yang telah dikeluarkan BPJS Kesehatan
untuk pelayanan kesehatan yang saya peroleh dan saya juga sempat rawat inap ketika awal terdiagnosa gagal ginjal dan biaya rawat inap di rumah
sakit saat itu pun sepenuhnya dijamin BPJS Kesehatan. Kini saya masih mempunyai kesempatan hidup dan menikmati kebersamaan dengan keluarga tercinta berkat Program JKN-KIS,” tambahnya
Berbekal dari pengalaman yang diceritakannya, Gede mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Program JKN-KIS
dan Ia pun berharap agar Program ini tetap ada serta semakin memberikan manfaat bagi masyarakat karena banyak masyarakat yang tertolong dari program JKN-KIS seperti dirinya. (rba)