31.5 C
Jakarta
25 April 2024, 10:38 AM WIB

Abrasi Pantai Tegal Besar Parah, Alihkan Melasti ke Pantai Lepang

SEMARAPURA – Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan sebagai salah satu pantai yang kerap dijadikan

jujukan warga Kecamatan Banjarangkan menggelar upacara Melasti, kini kondisinya kian memprihatinkan akibat abrasi.

Saking parahnya abrasi yang terjadi, pada prosesi Melasti jelang hari Raya Nyepi dan pada Purnama Kedasa beberapa waktu lalu,

warga yang sebelumnya merencanakan Melasti di pantai tersebut akhirnya beralih ke pantai lainnya seperti Pantai Lepang.

Berdasar pantauan di Pantai Tegal Besar, Senin (2/4), terlihat lebar pesisir Pantai Tegal Besar hanya tersisa belasan meter saja.

Ombak yang besar ditambah dengan luapan air Sungai Bubuh pasalnya menjadi penyebab pesisir Pantai Tegal Besar ini kian terkikis.

Menurut Wayan Tegal salah seorang warga Desa Negari yang sejak tiga tahun lalu berjualan di Pantai Tegal Besar, abrasi di pantai tersebut terjadi sudah sejak lama dan kondisinya kian hari kian parah.

Penanganan sudah pernah dilakukan namun sebagian saja sehingga pesisir pantai yang belum mendapat penanganan kondisinya kian memprihatinkan.

“Ombaknya sekarang besar, apalagi Tukad Bubuh sekarang mengalir tidak langsung ke pantai namun meluber ke pesisir pantai sehingga memperparah abrasi,” katanya.

Parahnya abrasi, menurutnya, membuat sejumlah warga yang awalnya akan melakukan proses Melasti di Pantai Tegal Besar bahkan

sudah membawa sarana persembahyangannya ke pantai itu, dengan berat hati akhirnya pindah ke pantai lain seperti Pantai Lepang.

“Iya, sudah bawa banten ke sini. Jadi pindah ke Pantai Lepang,” ujarnya.   Perbekel Negari I Gusti Agung Ngurah Agung mengungkapkan

penanganan Pantai Tegal Besar sudah pernah dilakukan pada tahun 2017 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Namun baru dilakukan sepanjang 300 meter saja sehingga ada sekitar satu kilometer lagi yang belum mendapatkan penanganan. “Abrasi ini tidak hanya karena ombak tetapi air dari Tukad Bubuh,” tegasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

I Made Jati Laksana menambahkan, dari 12,95 kilometer panjang pantai yang rawan abrasi 8,14 kilometer telah mendapat penanganan BWS di tahun 2017.

Salah satunya adalah Pantai Tegal Besar dengan total panjang pantai yang ditangani sekitar 520 meter.

“Penanganannya berupa revertment armor andesit sepanjang 124 meter, jetty muara 254 meter dan pemasangan batu kali atau senderan sepanjang 30 meter.

Untuk tahun 2018 telah diusulkan kembali lanjutkan Pantai Tegal Besar, serta seluruh ruas pantai yang mengalami abrasi atau erosi melalui surat Bupati Klungkung kepada BWS,” tandas Laksana. 

SEMARAPURA – Pantai Tegal Besar, Desa Negari, Kecamatan Banjarangkan sebagai salah satu pantai yang kerap dijadikan

jujukan warga Kecamatan Banjarangkan menggelar upacara Melasti, kini kondisinya kian memprihatinkan akibat abrasi.

Saking parahnya abrasi yang terjadi, pada prosesi Melasti jelang hari Raya Nyepi dan pada Purnama Kedasa beberapa waktu lalu,

warga yang sebelumnya merencanakan Melasti di pantai tersebut akhirnya beralih ke pantai lainnya seperti Pantai Lepang.

Berdasar pantauan di Pantai Tegal Besar, Senin (2/4), terlihat lebar pesisir Pantai Tegal Besar hanya tersisa belasan meter saja.

Ombak yang besar ditambah dengan luapan air Sungai Bubuh pasalnya menjadi penyebab pesisir Pantai Tegal Besar ini kian terkikis.

Menurut Wayan Tegal salah seorang warga Desa Negari yang sejak tiga tahun lalu berjualan di Pantai Tegal Besar, abrasi di pantai tersebut terjadi sudah sejak lama dan kondisinya kian hari kian parah.

Penanganan sudah pernah dilakukan namun sebagian saja sehingga pesisir pantai yang belum mendapat penanganan kondisinya kian memprihatinkan.

“Ombaknya sekarang besar, apalagi Tukad Bubuh sekarang mengalir tidak langsung ke pantai namun meluber ke pesisir pantai sehingga memperparah abrasi,” katanya.

Parahnya abrasi, menurutnya, membuat sejumlah warga yang awalnya akan melakukan proses Melasti di Pantai Tegal Besar bahkan

sudah membawa sarana persembahyangannya ke pantai itu, dengan berat hati akhirnya pindah ke pantai lain seperti Pantai Lepang.

“Iya, sudah bawa banten ke sini. Jadi pindah ke Pantai Lepang,” ujarnya.   Perbekel Negari I Gusti Agung Ngurah Agung mengungkapkan

penanganan Pantai Tegal Besar sudah pernah dilakukan pada tahun 2017 oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali-Penida.

Namun baru dilakukan sepanjang 300 meter saja sehingga ada sekitar satu kilometer lagi yang belum mendapatkan penanganan. “Abrasi ini tidak hanya karena ombak tetapi air dari Tukad Bubuh,” tegasnya.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman Kabupaten Klungkung

I Made Jati Laksana menambahkan, dari 12,95 kilometer panjang pantai yang rawan abrasi 8,14 kilometer telah mendapat penanganan BWS di tahun 2017.

Salah satunya adalah Pantai Tegal Besar dengan total panjang pantai yang ditangani sekitar 520 meter.

“Penanganannya berupa revertment armor andesit sepanjang 124 meter, jetty muara 254 meter dan pemasangan batu kali atau senderan sepanjang 30 meter.

Untuk tahun 2018 telah diusulkan kembali lanjutkan Pantai Tegal Besar, serta seluruh ruas pantai yang mengalami abrasi atau erosi melalui surat Bupati Klungkung kepada BWS,” tandas Laksana. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/