26.2 C
Jakarta
22 November 2024, 4:25 AM WIB

WASPADA! Satu Produk Makarel yang Beredar di Bali Dicurigai Bercacing

NEGARA – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, kembali melakukan pengecekan makarel untuk memastikan tidak ada makarel bercacing yang diproduksi dan beredar di Jembrana.

Petugas dari dinas mendatangi sejumlah pabrik pengalengan ikan di Pengambengan dan toko yang menjual makarel.

Lebih dari lima toko dan swalayan yang menjual sarden atau ikan kaleng, dari sidak ini petugas mendapati beberapa toko dan swalayan telah menarik sendiri produk sarden yang dijual.

Pasalnya, ada kabar mengenai makarel bercacing, sedangkan untuk sarden masih dijual. Sejumlah makarel kemudian dibawa petugas untuk dilakukan pengecekan.

Petugas lalu mengecek 27 makarel yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan produk yang diproduksi dan beredar di Jembrana.

Terdapat lima merek yang beredar di Jembrana, di mana dari lima produk sarden ini dua diantaranya diproduksi oleh pabrik pengalengan ikan di Desa Pengambengan dan tiga produk lainnya diproduksi di Banyuwangi, Jawa Timur

Hasilnya, sementara dari hasil pengecekan dari contoh yang diperiksa secara kasat mata kemarin belum ditemukan adanya makarel yang bercacing.

Namun, ada satu kaleng makarel merek terkenal dicurigai mengandung cacing. “Sampel ini akan kami periksa lagi ke laboratorium untuk memastikan lagi tidak ada produk makarel yang bercacing,

baik yang diproduksi maupun yang beredar di Jembrana,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Made Gede Budhiarta kemarin.

Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan terhadap produk sarden yang diduga mengandung cacing ini, pihaknya akan menyurati pabrik yang memproduksi sarden tersebut termasuk semua toko dan swalayan untuk menarik produk sarden tersebut.

 Sehingga tidak sampai membahayakan konsumen dalam hal ini masyarakat. “Kami masih menunggu hasil uji lab dari diskes (dinas Kesehatan). Kami harapkan masyarakat tidak khawatir,” pungkasnya.

NEGARA – Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana, kembali melakukan pengecekan makarel untuk memastikan tidak ada makarel bercacing yang diproduksi dan beredar di Jembrana.

Petugas dari dinas mendatangi sejumlah pabrik pengalengan ikan di Pengambengan dan toko yang menjual makarel.

Lebih dari lima toko dan swalayan yang menjual sarden atau ikan kaleng, dari sidak ini petugas mendapati beberapa toko dan swalayan telah menarik sendiri produk sarden yang dijual.

Pasalnya, ada kabar mengenai makarel bercacing, sedangkan untuk sarden masih dijual. Sejumlah makarel kemudian dibawa petugas untuk dilakukan pengecekan.

Petugas lalu mengecek 27 makarel yang dirilis Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan produk yang diproduksi dan beredar di Jembrana.

Terdapat lima merek yang beredar di Jembrana, di mana dari lima produk sarden ini dua diantaranya diproduksi oleh pabrik pengalengan ikan di Desa Pengambengan dan tiga produk lainnya diproduksi di Banyuwangi, Jawa Timur

Hasilnya, sementara dari hasil pengecekan dari contoh yang diperiksa secara kasat mata kemarin belum ditemukan adanya makarel yang bercacing.

Namun, ada satu kaleng makarel merek terkenal dicurigai mengandung cacing. “Sampel ini akan kami periksa lagi ke laboratorium untuk memastikan lagi tidak ada produk makarel yang bercacing,

baik yang diproduksi maupun yang beredar di Jembrana,” kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Jembrana I Made Gede Budhiarta kemarin.

Hasil pengujian laboratorium yang dilakukan terhadap produk sarden yang diduga mengandung cacing ini, pihaknya akan menyurati pabrik yang memproduksi sarden tersebut termasuk semua toko dan swalayan untuk menarik produk sarden tersebut.

 Sehingga tidak sampai membahayakan konsumen dalam hal ini masyarakat. “Kami masih menunggu hasil uji lab dari diskes (dinas Kesehatan). Kami harapkan masyarakat tidak khawatir,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/