AMLAPURA – Erupsi Gunung Agung yang terjadi berkali-kali sejak tiga hari terakhir memicu terjadinya hujan abu di sejumlah titik di Karangasem, Bangli, dan sebagian kecil Buleleng.
Di Karangasem, hujan abu cukup intensif terjadi di Rendang. Di Pempetan, Rendang, ketebalan abu dilaporkan mencapai 0,5 cm. Bahkan, sebagian besar rumah warga tertutup abu.
Hal ini diakui salah satu warga Pura Gae, Pempatan, I Wayan Suantika, yang juga relawan PMI. Menurutnya, Dusun Pura Gae terpapar abu paling parah.
Abu vulkanik sampai menutup jalan raya yang ada di desa tersebut. Kondisi ini membuat warga sekitar mengalami gangguan pernafasan.
“Banyak anak-anak dan orangtua yang mengalami sesak napas,” ujar Suantika. Masalah makin berkepanjangan karena abu vulkanik beterbangan di tiup angin.
Karena itu sebagian warga terutama yang memiliki anak anak tidak berani keluar rumah karena takut sakit. Kondisi ini mendapat perhatian PMI Karangasem.
Mereka bergerak untuk membagikan masker kepada warga yang terdampak debu vulkanik. Ratusan masker dibagikan kepada warga terdampak abu vulkanik.
Selaian ke rumah rumah, petugas juga membagikan masker kepada warga yang sedang melintas di jalan.
PMI sendiri fokus membagian masker di kedua banjar tersebut yakni Pura Gae dan Pemuteran.
Kedua banjar tersebut dampaknya paling parah abu vulkanik. “Dngan menggunakan masker ini nantinya warga bisa melakukan aktifitas diluar rumah,” ujarnya.
Sementara itu Ni Wayan Sriani mengakui kalau sebagian ladanngya terkena debu. Karena itu, dia mengaku kesulitan mencari rumput untuk pakan ternak.
“Susah sekarang cari rumput pak, semua kena abu,” ujarnya. Terpaksa dia mengambil rumput tersebut harus dibersihkan terlebih dulu dari debu vulkanik.