29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:11 AM WIB

Tak Keteteran Urus Pengungsi, Bupati Suwirta: Patokan Saya NKRI

RadarBali.com – Sejak status Gunung Agung meningkat dari Siaga menjadi Awas per Jumat (22/9) lalu, jumlah warga Karangasem yang mengungsi ke Kabupaten Klungkung setiap harinya mengalami peningkatan cukup signifikan.

Hingga pukul 21.00 kemarin, jumlah warga Karangasem yang mengungsi ke Klungkung mencapai 21.514 jiwa.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari pada prediksi BPBD Kabupaten Karangasem yang hanya 15 ribu jiwa.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengaku hingga saat ini Pemkab Klungkung dan warga Klungkung masih bisa melayani seluruh warga Karangasem yang mengungsi.

Meski demikian, pihaknya mengaku akan berupaya melakukan komunikasi dengan kabupaten tetangga seperti Kabupaten Bangli yang jumlah pengungsinya tidak sebanyak di Kabupaten Klungkung.

“Saya ingin mengajak beliau-beliau untuk menampung. Karena kalau Gunung Agung meletus, warga kami juga harus diungsikan juga. Jangan sampai nanti warga Klungkung malah mengungsi ke Badung,” terangnya.

Namun pihaknya yakin jika Gunung Agung meletus, warganya masih bisa tertampung di Kabupaten Klungkung.

Meski begitu, dia akan melakukan komunikasi dengan kabupaten tetangga seperti Kabupaten Gianyar jika ternyata warga pengungsi dari Klungkung tidak tertampung di Klungkung.

“Saya hanya berpatokan pada NKRI. Jadi, tidak ada alasan bagi saya untuk melihat mereka bukan warga saya atau bahkan pemilih saya. Kalau ada alasan orang berbicara ini bukan warganya, saya kira itu salah besar,” ujarnya.

Sementara itu terkait pelayanan kesehatan bagi para pengungsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni warga pengungsian yang telah memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar mencapai 5.321 orang.

Terkait rujukan, Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma menambahkan ada sebanyak 152 pengungsi yang dirujuk ke RSUD Klungkung, dan 62 di antaranya menjalani rawat inap.

Sedangkan satu lainnya meninggal dunia. Pasien meninggal dunia atas nama Ni Komang Rungi, 92 itu dirujuk dari RSUD Karangasem ke RSUD Klungkung sejak tanggal 23 September dan dirawat di ruangan High Care Unit (HCU).

“Rungih ini menderita stroke dengan kencing manis dan ada infeksi yang meluas atau shock septik,” tandasnya.

RadarBali.com – Sejak status Gunung Agung meningkat dari Siaga menjadi Awas per Jumat (22/9) lalu, jumlah warga Karangasem yang mengungsi ke Kabupaten Klungkung setiap harinya mengalami peningkatan cukup signifikan.

Hingga pukul 21.00 kemarin, jumlah warga Karangasem yang mengungsi ke Klungkung mencapai 21.514 jiwa.

Jumlah tersebut jauh lebih banyak dari pada prediksi BPBD Kabupaten Karangasem yang hanya 15 ribu jiwa.

Bupati Klungkung Nyoman Suwirta mengaku hingga saat ini Pemkab Klungkung dan warga Klungkung masih bisa melayani seluruh warga Karangasem yang mengungsi.

Meski demikian, pihaknya mengaku akan berupaya melakukan komunikasi dengan kabupaten tetangga seperti Kabupaten Bangli yang jumlah pengungsinya tidak sebanyak di Kabupaten Klungkung.

“Saya ingin mengajak beliau-beliau untuk menampung. Karena kalau Gunung Agung meletus, warga kami juga harus diungsikan juga. Jangan sampai nanti warga Klungkung malah mengungsi ke Badung,” terangnya.

Namun pihaknya yakin jika Gunung Agung meletus, warganya masih bisa tertampung di Kabupaten Klungkung.

Meski begitu, dia akan melakukan komunikasi dengan kabupaten tetangga seperti Kabupaten Gianyar jika ternyata warga pengungsi dari Klungkung tidak tertampung di Klungkung.

“Saya hanya berpatokan pada NKRI. Jadi, tidak ada alasan bagi saya untuk melihat mereka bukan warga saya atau bahkan pemilih saya. Kalau ada alasan orang berbicara ini bukan warganya, saya kira itu salah besar,” ujarnya.

Sementara itu terkait pelayanan kesehatan bagi para pengungsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung, dr. Ni Made Adi Swapatni warga pengungsian yang telah memanfaatkan pelayanan kesehatan dasar mencapai 5.321 orang.

Terkait rujukan, Direktur RSUD Klungkung, dr. I Nyoman Kesuma menambahkan ada sebanyak 152 pengungsi yang dirujuk ke RSUD Klungkung, dan 62 di antaranya menjalani rawat inap.

Sedangkan satu lainnya meninggal dunia. Pasien meninggal dunia atas nama Ni Komang Rungi, 92 itu dirujuk dari RSUD Karangasem ke RSUD Klungkung sejak tanggal 23 September dan dirawat di ruangan High Care Unit (HCU).

“Rungih ini menderita stroke dengan kencing manis dan ada infeksi yang meluas atau shock septik,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/