NEGARA –Kasus beredarnya video mesum sepasang pelajar di Jembrana disesalkan banyak pihak.
Tak terkecuali Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jembrana.
Meski sudah sering melakukan upaya pencegahan dan sosialisasi hingga tingkat desa, namun ternyata, kasus kenakalan pelajar kembali terulang.
Anggota P2TP2A Jembrana, Ida Bagus Panca Sidarta, dikonfirmasi, Senin (3/9) mengatakan, sosialisasi dan upaya pencegahan tentang kenakalan remaja sering dilakukan hingga ke sekolah dna desa melalui program perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM).
Hanya saja, menurutnya, hal itu tidak akan berjalan tanpa ada dukungan masyarakat, khususnya orang tua dan lingkungan.
Setiap sosialisasi, lanjutnya, selain mengenai penyalahgunaan narkoba, pihaknya fokus sosialisasi mengenai kenakalan remaja, yakni bahaya seks bebas di kalangan pelajar atau remaja.
“Sosialisasi sudah rutin. Gencar kami lakukan setiap bulan,” ungkapnya.
Selain itu, mengenai kasus beredarnya video mesum yang dilkukan remaja di Jembrana belakangan ini, Panca melihat pelajar telah salah menggunakan teknologi, terutama media sosial.
Semestinya, kata dia, penggunaan teknologi harus bijak, tidak digunakan untuk hal-hal negatif.
Disamping itu, Panca menyoroti masalah hotel yang melayani short time dan tidak melakukan pencegahan jika ada remaja atau pelajar yang masuk hotel.
Hotel harusnya ketat menerima tamu, tidak hanya mencari keuntungan belaka. “Hotel harus ketat, mulai dari operasional dan izinnya,” tegasnya.