RadarBali.com —Cuaca panas membuat pengungsi mulai terserang penyakit. Bahkan tercatat 5.661 orang pengungsi yang mengeluh sakit.
Mayoritas mengeluh menderita infeksi saluran pernapasan (Ispa), alergi dan hipertensi. “Keluhan yang paling banyak Ispa,” ujar Gusti Putra Pertama, relawan di Pos Tanah Ampo, Manggis, Karangasem.
Mereka ini dari berbagai umur. Mulai dari balita, ibu hamil, lansia sampai remaja. Ada 20 pengungsi yang di rujuk ke Puskesmas dan RS terdekat.
Pendataan kesehatan pengungsi sejauh ini tidak ada kendala. Bahkan banyak pengungsi yang langsung melapor ke pos kesehatan.
Dari 150.000 pengungsi di Karangasem terbanyak yakni 50.544 orang. Selaian itu ada di Klungkung sebanyak 24.308 jiwa.
Menurut Kadis Sosial Karangasem Puspa Kumari, selama 10 hari mengungsi, tercatat ada delapan pengungsi yang meninggal.
Lima pengungsi meninggal di Klungkung, dua di Gianyar, dan satu lagi di Bangli. Para pengungsi yang meninggal ini diupayakan untuk mendapatkan santunan dari Kementerian Sosial.
“Untuk itu dibutuhkan surat keterangan kematian. Surat keterangan itu dari desa,” kata Puspa Kumari.