29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 3:04 AM WIB

Tukang Tatto Razia Perut Lapar di Karangasem

AMLAPURA – Salah seorang pelaku wisata di objek wisata Amed, Desa Purwa Kerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, I Wayan Surata menunjukkan kepedulian di tengah pandemi covid-19. Pegiat tatto ini menggelar “Razia Perut Lapar” di ruas jalan utama Culik-Amed, tepatnya di Banjar Biaslantang Kaler, Desa Purwa Kerthi, Abang, Karangasem, kemarin (2/11).

Melibatkan 10 orang Pemuda Biaslantang, Surata yang akrab dipanggil Sableng membagikan 500 bungkus nasi plus air mineral yang berisi menu ikan laut goreng, ayam suwir, sayur urab, sambal tomat, dan tempe goreng manis. 

“Terutamanya masyarakat kecil yang sangat terdampak, tanpa adanya penghasilan tentu sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan di masa pademi ini. Sehingga pemenuhan gizi untuk meningkatkan imun tubuh sangat jauh dari harapan,” ujar Sableng.

 
Sableng mengaku menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu masyarakat. Razia ini menyasar siapa saja yang merasa perutnya lapar. Ia mempersilakan siapa saja warga tak pandang bulu yang merasa lapar untuk mampir mengambil nasi bungkus yang sudah disiapkan di depan warungnya.

“Saya hanya ingin berbagi kepada masyarakat yang tidak mampu dan putus kerja atau pengangguran yang terdampak covid-19,” ujarnya.

Kegiatan sosial yang dilakukan oleh pengusaha tato I Wayan Sableng  rutin dilakukan bekerjasama dengan generasi muda Biaslantang dan pelaku UMKM Desa Purwa Kerthi. Menurutnya, nasi bungkus yang dibagikan kemarin dibeli dari beberapa dagang nasi di wilayah Desa Purwa Kerthi, yaitu Ni Wayan Murti, Ni Ketut Kamasan, dan Ni Wayan Sari Anyuk. 

“Saya sengaja melibatkan pedagang nasi tradisional agar ekonomi pedesaan tetap menggeliat,” akunya.

Dia menambahkan pemerintah membuat razia masker, maka pihaknya pilih membuat “Razia Perut Lapar”. “Siapa saja yang merasa perutnya lapar silakan merapat dan ambil nasi secukupnya secara gratis,” jelas Wayan Sableng, yang juga kerap melakukan bakti sosial dalam berbagai bentuk selain membagikan nasi bungkus.

Sambil membagikan nasi bungkus, Sableng dan tim tak lupa mengedukasi masyarakat agar mentaati protokol kesehatan dengan cara rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
 

Sebelum “Razia Perut Lapar” kemarin, Wayan Sableng telah melakukan aksi serupa  membagikan 550 nasi bungkus yang berisi olahan ikan laut goreng, sayur urab, sambal tomat, dan tempe goreng manis. Rinciannya, pada minggu pertama Oktober membagi 100 nasi bungkus di ruas jalan wisata Amed, menyusul 200 bungkus pada minggu ketiga Oktober di jalan utama Biaslantang, dan 250 bungkus saat kegiatan ngayah di Pura Puseh Tukad Besi.

Ke depannya jika rezekinya cukup untuk berbagi lagi, ia akan melakukan kegiatan ini setiap hari Minggu selama pandemi.

Pihaknya juga berharap apa yang dilakukan ini setidaknya bisa mengurangi beban masyarakat yang terdampak pademi covid-19. Menurutnya dengan perut kenyang otomatis imun tubuh akan naik dan tubuh menjadi sehat. “Semoga covid-19 ini cepat berlalu, sehingga kita bisa kembali hidup normal seperti dulu,” harap Wayan Sableng.

Sementara salah seorang tokoh masyarakat Desa Purwa Kerthi, I Ketut Martha mengapresiasi aksi sosial yang dilakukan oleh salah seorang pengusaha tato di kawasan wisata Amed.

“Setidaknya aksi ini membantu masyarakat di tengah pandemi covid-19 sambil mensosialisasikan tatanan hidup baru dengan protokol kesehatan. Semoga niat mulia ini mendapat rejeki yang berlimpah,” harap Martha yang juga pemilik akomodasi wisata di kawasan Melasti Biaslantang.

AMLAPURA – Salah seorang pelaku wisata di objek wisata Amed, Desa Purwa Kerthi, Kecamatan Abang, Karangasem, I Wayan Surata menunjukkan kepedulian di tengah pandemi covid-19. Pegiat tatto ini menggelar “Razia Perut Lapar” di ruas jalan utama Culik-Amed, tepatnya di Banjar Biaslantang Kaler, Desa Purwa Kerthi, Abang, Karangasem, kemarin (2/11).

Melibatkan 10 orang Pemuda Biaslantang, Surata yang akrab dipanggil Sableng membagikan 500 bungkus nasi plus air mineral yang berisi menu ikan laut goreng, ayam suwir, sayur urab, sambal tomat, dan tempe goreng manis. 

“Terutamanya masyarakat kecil yang sangat terdampak, tanpa adanya penghasilan tentu sangat sulit untuk memenuhi kebutuhan di masa pademi ini. Sehingga pemenuhan gizi untuk meningkatkan imun tubuh sangat jauh dari harapan,” ujar Sableng.

 
Sableng mengaku menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membantu masyarakat. Razia ini menyasar siapa saja yang merasa perutnya lapar. Ia mempersilakan siapa saja warga tak pandang bulu yang merasa lapar untuk mampir mengambil nasi bungkus yang sudah disiapkan di depan warungnya.

“Saya hanya ingin berbagi kepada masyarakat yang tidak mampu dan putus kerja atau pengangguran yang terdampak covid-19,” ujarnya.

Kegiatan sosial yang dilakukan oleh pengusaha tato I Wayan Sableng  rutin dilakukan bekerjasama dengan generasi muda Biaslantang dan pelaku UMKM Desa Purwa Kerthi. Menurutnya, nasi bungkus yang dibagikan kemarin dibeli dari beberapa dagang nasi di wilayah Desa Purwa Kerthi, yaitu Ni Wayan Murti, Ni Ketut Kamasan, dan Ni Wayan Sari Anyuk. 

“Saya sengaja melibatkan pedagang nasi tradisional agar ekonomi pedesaan tetap menggeliat,” akunya.

Dia menambahkan pemerintah membuat razia masker, maka pihaknya pilih membuat “Razia Perut Lapar”. “Siapa saja yang merasa perutnya lapar silakan merapat dan ambil nasi secukupnya secara gratis,” jelas Wayan Sableng, yang juga kerap melakukan bakti sosial dalam berbagai bentuk selain membagikan nasi bungkus.

Sambil membagikan nasi bungkus, Sableng dan tim tak lupa mengedukasi masyarakat agar mentaati protokol kesehatan dengan cara rajin mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.
 

Sebelum “Razia Perut Lapar” kemarin, Wayan Sableng telah melakukan aksi serupa  membagikan 550 nasi bungkus yang berisi olahan ikan laut goreng, sayur urab, sambal tomat, dan tempe goreng manis. Rinciannya, pada minggu pertama Oktober membagi 100 nasi bungkus di ruas jalan wisata Amed, menyusul 200 bungkus pada minggu ketiga Oktober di jalan utama Biaslantang, dan 250 bungkus saat kegiatan ngayah di Pura Puseh Tukad Besi.

Ke depannya jika rezekinya cukup untuk berbagi lagi, ia akan melakukan kegiatan ini setiap hari Minggu selama pandemi.

Pihaknya juga berharap apa yang dilakukan ini setidaknya bisa mengurangi beban masyarakat yang terdampak pademi covid-19. Menurutnya dengan perut kenyang otomatis imun tubuh akan naik dan tubuh menjadi sehat. “Semoga covid-19 ini cepat berlalu, sehingga kita bisa kembali hidup normal seperti dulu,” harap Wayan Sableng.

Sementara salah seorang tokoh masyarakat Desa Purwa Kerthi, I Ketut Martha mengapresiasi aksi sosial yang dilakukan oleh salah seorang pengusaha tato di kawasan wisata Amed.

“Setidaknya aksi ini membantu masyarakat di tengah pandemi covid-19 sambil mensosialisasikan tatanan hidup baru dengan protokol kesehatan. Semoga niat mulia ini mendapat rejeki yang berlimpah,” harap Martha yang juga pemilik akomodasi wisata di kawasan Melasti Biaslantang.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/