29.3 C
Jakarta
22 November 2024, 10:31 AM WIB

Putu Oka: JKN – KIS Bebaskan Biaya Mahal Pengobatan Jantung Putra Saya

SINGARAJA – Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan tersebut bisa berbagai macam jenisnya.

Di antaranya gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan sejak lahir. 

Seperti yang dialami oleh Komang Tegar Wira Prakarsa, 12, warga asal Ringdikit, Buleleng ini yang mengalami kelainan jantung sejak lahir. 

Seperti yang diceritakan ayahnya Putu Oka, 42, saat ditemui tim Jamkesnews pada Selasa (28/1) di Ringdikit, Buleleng. 

Oka – begitu sapaannya adalah seorang pedagang ayam di desanya yang memiliki penghasilan tidak menentu. 

Ia menceritakan kisah putranya yang mengalami gangguan jantung yang dideritanya dari sejak lahir. 

“Putra ketiga saya Tegar lahir pada tahun 2008 silam, dari sejak lahir, dokter telah mendiagnosa anak saya mengalami gangguan pada jantungnya. 

Saat itu perasaan saya sangat hancur, tidak percaya dengan apa yang didiagnosa dokter. Namun, perlahan saya dan keluarga bisa menerima 

keadaan dengan menyadari bahwa ini sudah jalan Tuhan yang merupakan bagian saya,” ungkapnya pada tim Jamkesnews.

Oka pun menceritakan bahwa biaya pengobatan putranya menggunakan jaminan kesehatan dari program JKN-KIS yang 

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan ia telah merasakan manfaat besar dari program pemerintah ini. 

“Sebelum ada program JKN-KIS, saya mengobati putra saya dengan biaya sendiri, tentunya sangat menguras isi dompet saya. 

Yang menjadi prioritas saya selain untuk makan adalah untuk pengobatan putra saya, saya harus membanting tulang untuk memenuhi hal itu, 

sangat berat saja jalani saat  itu karena saya hanya seorang pedagang ayam saja. Bersyukur ada program JKN-KIS dan saya langsung mendaftarkan diri 

beserta keluarga sebagai peserta dalam program tersebut. Tidak disangka, program JKN-KIS dapat menjamin seluruh biaya pengobatan putra saya hingga kini,” imbuhnya.

Ia pun mengisahkan saat putranya menjalani operasi di rumah sakit yang biayanya dijamin sepenuhnya oleh program JKN-KIS.

“Putra saya telah dua kali menjalani operasi besar untuk penyakit jantungnya dan hingga kini rutin mengonsumsi obat agar kondisi fisiknya tetap terjaga. 

Segala biaya operasi, pelayanan kesehatan yang didapat di fasilitas kesehatan dan obat yang dikonsumsinya hingga kini, 

sepenuhnya dijamin oleh program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan. Jika saya hitung-hitung mungkin sudah 300 juta lebih yang dikeluarkan BPJS Kesehatan 

untuk biaya pengobatan kelainan jantung putra saya. Tidak bisa saya bayangkan apabila saya dan keluarga tidak menjadi peserta JKN-KIS, 

mungkin saya sudah mencari hutang kesana kemari untuk biaya pengobatan Tegar putra saya. Bagi saya, iuran yang saya bayarkan setiap bulan begitu 

kecil dan tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk biaya pengobatan jantung putra saya. Saya merasa sangat terbantu oleh program JKN-KIS,” ujarnya dengan penuh semangat. 

Oka pun mengungkapkan pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan sangat baik. 

“Tidak ada perbedaan pelayanan terhadap pasien umum maupun pasien JKN-KIS. Pelayanan yang putra saya peroleh sangat memuaskan karena dari awal 

putra saya masuk rumah sakit, segalanya sangat mudah. Mungkin hal ini dikarenakan telah ada koordinasi yang baik antara pihak BPJS Kesehatan dengan pihak pemberi pelayanan kesehatan,” imbuh Oka. 

Oka juga dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada rugi jika menjadi peserta JKN-KIS. 

Untuk itu ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga. 

“Manfaat dari kartu JKN-KIS telah saya dan keluarga rasakan, tidak rugi jika menjadi peserta JKN-KIS. 

Saya salut dengan program JKN-KIS ini karena dapat membiayai segala jenis penyakit. Saya ajak kepada seluruh penduduk Indonesia yang belum terdaftar 

menjadi peserta JKN-KIS segeralah mendaftarkan diri, jangan menunggu sakit terlebih dahulu, karena kita tidak tahu kapan akan menghampiri kita,” katanya.

Bagi masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, ia juga berpesan agar rutin membayar iuran sebelum tanggal 10 

setiap bulannya karena iuran peserta yang akan membantu biaya pengobatan peserta yang sakit seperti putranya.

“Di sinilah letak prinsip gotong royong dari progam ini. Semoga program ini tetap berlanjut dan berkesinambungan. 

Program ini sangat menolong masyarakat yang sedang sakit. Diharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk kelancaran program mulia ini, 

salah satunya dukungan dari fasilitas kesehatan agar tetap memberikan pelayanan yang baik terhadap peserta JKN-KIS,” tegasnya. 

Dari pengalaman yang diceritakan tersebut, Oka dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada program JKN-KIS karena 

telah membiayai seluruh biaya pengobatan penyakit jantung Tegar putranya tanpa ada iuran biaya satu rupiah pun dan Oka pun mengucapkan terima kasih 

kepada peserta yang sehat dan rutin membayar iuran karena dari iurannya tersebut yang juga ikut berkontribusi membiayai pengobatan jantung putranya. (rba)

SINGARAJA – Penyakit jantung adalah kondisi ketika jantung mengalami gangguan. Bentuk gangguan tersebut bisa berbagai macam jenisnya.

Di antaranya gangguan pada pembuluh darah jantung, irama jantung, katup jantung, atau gangguan akibat bawaan sejak lahir. 

Seperti yang dialami oleh Komang Tegar Wira Prakarsa, 12, warga asal Ringdikit, Buleleng ini yang mengalami kelainan jantung sejak lahir. 

Seperti yang diceritakan ayahnya Putu Oka, 42, saat ditemui tim Jamkesnews pada Selasa (28/1) di Ringdikit, Buleleng. 

Oka – begitu sapaannya adalah seorang pedagang ayam di desanya yang memiliki penghasilan tidak menentu. 

Ia menceritakan kisah putranya yang mengalami gangguan jantung yang dideritanya dari sejak lahir. 

“Putra ketiga saya Tegar lahir pada tahun 2008 silam, dari sejak lahir, dokter telah mendiagnosa anak saya mengalami gangguan pada jantungnya. 

Saat itu perasaan saya sangat hancur, tidak percaya dengan apa yang didiagnosa dokter. Namun, perlahan saya dan keluarga bisa menerima 

keadaan dengan menyadari bahwa ini sudah jalan Tuhan yang merupakan bagian saya,” ungkapnya pada tim Jamkesnews.

Oka pun menceritakan bahwa biaya pengobatan putranya menggunakan jaminan kesehatan dari program JKN-KIS yang 

diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan dan ia telah merasakan manfaat besar dari program pemerintah ini. 

“Sebelum ada program JKN-KIS, saya mengobati putra saya dengan biaya sendiri, tentunya sangat menguras isi dompet saya. 

Yang menjadi prioritas saya selain untuk makan adalah untuk pengobatan putra saya, saya harus membanting tulang untuk memenuhi hal itu, 

sangat berat saja jalani saat  itu karena saya hanya seorang pedagang ayam saja. Bersyukur ada program JKN-KIS dan saya langsung mendaftarkan diri 

beserta keluarga sebagai peserta dalam program tersebut. Tidak disangka, program JKN-KIS dapat menjamin seluruh biaya pengobatan putra saya hingga kini,” imbuhnya.

Ia pun mengisahkan saat putranya menjalani operasi di rumah sakit yang biayanya dijamin sepenuhnya oleh program JKN-KIS.

“Putra saya telah dua kali menjalani operasi besar untuk penyakit jantungnya dan hingga kini rutin mengonsumsi obat agar kondisi fisiknya tetap terjaga. 

Segala biaya operasi, pelayanan kesehatan yang didapat di fasilitas kesehatan dan obat yang dikonsumsinya hingga kini, 

sepenuhnya dijamin oleh program JKN-KIS dari BPJS Kesehatan. Jika saya hitung-hitung mungkin sudah 300 juta lebih yang dikeluarkan BPJS Kesehatan 

untuk biaya pengobatan kelainan jantung putra saya. Tidak bisa saya bayangkan apabila saya dan keluarga tidak menjadi peserta JKN-KIS, 

mungkin saya sudah mencari hutang kesana kemari untuk biaya pengobatan Tegar putra saya. Bagi saya, iuran yang saya bayarkan setiap bulan begitu 

kecil dan tidak sebanding dengan biaya yang telah dikeluarkan BPJS Kesehatan untuk biaya pengobatan jantung putra saya. Saya merasa sangat terbantu oleh program JKN-KIS,” ujarnya dengan penuh semangat. 

Oka pun mengungkapkan pelayanan yang diberikan di fasilitas kesehatan sangat baik. 

“Tidak ada perbedaan pelayanan terhadap pasien umum maupun pasien JKN-KIS. Pelayanan yang putra saya peroleh sangat memuaskan karena dari awal 

putra saya masuk rumah sakit, segalanya sangat mudah. Mungkin hal ini dikarenakan telah ada koordinasi yang baik antara pihak BPJS Kesehatan dengan pihak pemberi pelayanan kesehatan,” imbuh Oka. 

Oka juga dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada rugi jika menjadi peserta JKN-KIS. 

Untuk itu ia mengimbau kepada seluruh masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN-KIS agar segera mendaftarkan diri beserta anggota keluarga. 

“Manfaat dari kartu JKN-KIS telah saya dan keluarga rasakan, tidak rugi jika menjadi peserta JKN-KIS. 

Saya salut dengan program JKN-KIS ini karena dapat membiayai segala jenis penyakit. Saya ajak kepada seluruh penduduk Indonesia yang belum terdaftar 

menjadi peserta JKN-KIS segeralah mendaftarkan diri, jangan menunggu sakit terlebih dahulu, karena kita tidak tahu kapan akan menghampiri kita,” katanya.

Bagi masyarakat yang telah terdaftar sebagai peserta JKN-KIS, ia juga berpesan agar rutin membayar iuran sebelum tanggal 10 

setiap bulannya karena iuran peserta yang akan membantu biaya pengobatan peserta yang sakit seperti putranya.

“Di sinilah letak prinsip gotong royong dari progam ini. Semoga program ini tetap berlanjut dan berkesinambungan. 

Program ini sangat menolong masyarakat yang sedang sakit. Diharapkan dukungan dari berbagai pihak untuk kelancaran program mulia ini, 

salah satunya dukungan dari fasilitas kesehatan agar tetap memberikan pelayanan yang baik terhadap peserta JKN-KIS,” tegasnya. 

Dari pengalaman yang diceritakan tersebut, Oka dan keluarga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada program JKN-KIS karena 

telah membiayai seluruh biaya pengobatan penyakit jantung Tegar putranya tanpa ada iuran biaya satu rupiah pun dan Oka pun mengucapkan terima kasih 

kepada peserta yang sehat dan rutin membayar iuran karena dari iurannya tersebut yang juga ikut berkontribusi membiayai pengobatan jantung putranya. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/