SINGARAJA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Buleleng melakukan rapid test antigen secara acak pada warga di Kabupaten Buleleng.
Uji cepat itu dilakukan di sejumlah titik. Yakni di Pura Agung Jagatnatha serta di Pasar Anyar Singaraja. Total ada 116 orang yang mengikuti uji tersebut.
Proses rapid test di Pura Agung Jagatnatha sendiri dimulai sejak pukul 08.00 pagi. Total ada dua titik pemeriksaan rapid test.
Masing-masing di pintu masuk pura. Di titik ini, proses rapid test dilayani oleh personil dari RSAD Wirasatya Singaraja.
Titik lainnya terletak di pintu keluar pura. Di sana pelayanan dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Buleleng I.
Para pedagang, pemangku, serta pecalang, diminta mengikuti rapid test terlebih dahulu. Hal itu dilakukan untuk memastikan umat mendapat pelayanan keagamaan yang aman dan nyaman.
Setelah itu baru satgas melakukan pemeriksaan secara acak pada para pamedek yang datang ke areal pura. Pamedek diminta kesadarannya untuk menjalani pemeriksaan. Total ada 41 orang yang menjalani uji cepat di sana.
Setelah dari Pura Agung Jagatnatha, tim yang dipimpin Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto, bergeser ke Pasar Anyar Singaraja.
Di sana para pedagang serta pengunjung pasar diminta mengikuti rapid test. Bahkan ada beberapa orang pengguna jalan yang sengaja menepi, guna mengikuti rapid test.
Salah seorang yang menjalani rapid test adalah Gede Merta. Pria yang juga Pecalang Banjar Adat Pakraman Banjar Bali itu, mengikuti rapid test di Pura Agung Jagatnatha.
Merta mengaku baru pertama kalinya mengikuti rapid test selama masa pandemi ini. “Ini pertama kali saya ikut yang begini. Ya saya tertarik ikut karena gratis.
Biar tahu juga kondisi kesehatan saya bagaimana. Apalagi selama ini saya sering ketemu banyak orang,” katanya.
Wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Letkol Inf Windra Lisrianto mengatakan, pihaknya sengaja menggelar rapid test di beberapa titik.
Baik itu di tempat ibadah maupun di pasar yang menjadi pusat keramaian. Windra mengatakan satgas menaruh perhatian besar pada keselamatan masyarakat. Terutama pada masa pandemi ini.
“Kami tidak mau sampai ada klaster upacara keagamaan, apalagi klaster pasar. Makanya kami lakukan kegiatan ini. Sekaligus menghimbau masyarakat agar tetap taat pada protokol kesehatan,” kata Windra.
Dari hasil uji cepat itu, ditemukan ada tiga orang yang dinyatakan reaktif. Identitas ketiganya telah diserahkan pada petugas Puskesmas Buleleng I, untuk selanjutnya dilakukan tes swab pada ketiga orang warga tersebut.