SEMARAPURA – Berawal dari demam tinggi, politisi senior PDIP Klungkung, I Wayan Sutena menghembuskan nafas terakhirnya dalam perawatan sebagai pasien terkonfirmasi Covid-19 di RS Sanglah, Jumat malam (2/4) sekitar pukul 22.00.
Sebelum dinyatakan terkonfirmasi Covid-19, Wayan Sutena telah menjalani vaksinasi Covid-19 tahap pertama di RS Bali Mandara pada Sabtu lalu (6/3).
Lantas, bagaimana ceritanya eks Ketua DPRD Klungkung tersebut terpapar Covid-19 meski telah suntik vaksin?
Menurut anak ketiga almarhum Wayan Sutena, Pande Agus Surya Suweca, ayahnya awalnya mengalami demam tinggi.
Demam tinggi tersebut dialami saat Sutena akan mengikuti rapat bersama Gubernur Bali Wayan Koster di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jaya Sabha.
Seperti tamu-tamu yang akan bertemu Koster, Sutena harus menjalani rapid antigen sebelum mengikuti rapat.
Ternyata hasilnya dinyatakan reaktif. Oleh petugas rapid antigen, Sutena disarankan menjalani karantina mandiri.
“Batal rapat waktu itu. Karantina mandiri dulu 5 hari. Dalam 5 hari itu kok terus tidak turun-turun panasnya,
akhirnya saya beranikan diri untuk membawa bapak ke Laboratorium Kesehatan karena rujukannya ke sana,” kata Pande Agus Surya Suweca.
Ternyata hasil swab Sutena positif. Sehingga oleh Pande, Sutena dilarikan ke RS Bali Mandara. Dan pada Rabu (24/3), Sutena mulai menjalani perawatan di RS Bali Mandara.
Padahal Sutena dijadwalkan menjalani vaksinasi Covid tahap kedua pada Senin (29/3) setelah menjalani vaksinasi Covid-19 pada Sabtu (6/3).
Sementara itu, Perbekel Tegak Ketut Sujana saat dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, Sutena mulai menjalani perawatan di RS Bali Mandara akibat terpapar Covid-19 sejak 24 Maret 2021 lalu.
“Dirawat karena bergejala,” ungkap Ketut Sujana. Lantaran politisi PDIP itu terkonfirmasi Covid-19, keluarga Sutena yang tinggal di Desa Tegak pun menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sampai saat ini menurutnya belum ada laporan bahwa keluarga Sutena yang menjalani isolasi mandiri itu terkonfirmasi Covid-19.
“Ada tiga orang keluarga Pak Sutena yang menjalani isolasi mandiri di Desa Tegak. Yakni istri kedua, satu orang anak dan menantu Pak Sutena. Istri pertama Pak Sutena tinggal terpisah. Tidak tinggal di Desa Tegak,” bebernya.
Selama menjalani perawatan, Sujana mengaku sempat berkomunikasi dengan Sutena melalui telepon video.
Dalam komunikasi itu, dilihatnya Sutena dalam kondisi baik meski sempat terbatuk saat berbicara.
“Tetapi kemarin saya mendapat informasi dari warga kondisi Pak Sutena drop dan dirawat di RS Sanglah. Saya mendapat telepon kalau Pak Sutena sudah meninggal dunia pukul 22.00,” ujarnya.
Berdasar informasi pihak keluarga, menurutnya jenazah mantan Ketua DPRD Klungkung itu rencana akan dikremasi Senin (5/4).
Pihak keluarga Sutena yang saat ini menjalani karantina diperkenankan untuk hadir dalam proses tersebut. “Tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat,” tandasnya.
Untuk diketahui I Wayan Sutena merupakan politisi PDIP Klungkung yang sempat menduduki kursi Ketua DPRD Klungkung.
Selain itu, Sutena juga sempat menduduki kursi sebagai anggota DPRD Bali periode 2014-2019 sebagai PAW Ketut Mandia yang pada saat itu maju bertarung sebagai Wakil Bupati dalam Pilkada Klungkung.