28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:10 PM WIB

Tes Swab Kerabat Negatif, GTPP Telusuri ABG 12 Tahun Terpapar Covid-19

GIANYAR – Kabar gembira itu akhirnya datang. Hasil swab terhadap keluarga anak baru gede (ABG) 12 tahun berinisial GALP yang meninggal dunia dengan hasil swab positif Covid-19 akhirnya keluar.

Hasil swab terhadap orangtua dan tante almarhum dinyatakan negatif. Meski begitu, petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Gianyar masih menelusuri darimana korban yang telah dikubur di setra Serongga itu terpapar Covid-19.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar Made Wisnu Wijaya Rabu malam (3/6) menegaskan, hasil swab keluarga almarhum telah keluar.

“Tiang menyampaikan hasil swab orang tua (ayah-ibu, red), adik dan tante pasien anak yang meninggal yang dari Serongga hasilnya negatif,” tegas Wisnu Wijaya.

Lantaran hasilnya negatif, petugas masih menelusuri kasus tersebut. “Kami masih melakukan tracking darimana si anak ini mendapatkan virus Covid-19,” ungkapnya.

Dalam penelusuran, petugas telah melakukan rapid rest terhadap warga Serongga. Terutama mereka yang ikut dalam penguburan anak tersebut.

Jumlah yang telah di-rapid sebanyak 38 orang. Hasilnya non reaktif rapid. Walaupun negatif, namun selama 14 hari ke depan tetap dipantau.

Sedangkan, anak tersebut, semasa hidup sehari-hari tinggal di Jalan Dewi Sri, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.

Sang ayah merupakan satpam di sebuah bank di Batubulan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Tetangga korban di Batubulan juga telah di-rapid rest. Hasilnya sebanyak 19 orang non reaktif rapid.

Diberitakan sebelumnya, GALP awalnya demam pada 24 Mei lalu. Dia sempat dirawat di rumahnya.

Kemudian pada 28 Mei dibawa ke RS Ganesha dengan keluhan demam, mual, muntah, malgia dan nyeri menelan dengan diagnosa Suspecy DHF.

Dan pada 30 Mei 2020 dilakukan rapid dgn hasil reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagonsa Sup Ensefaliti, pasien di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.

Selanjutnya dari pihak RS dilakukan swab. Pasien meninggal dan selanjutnya di bawa ke Serongga Kelod (tempat asal pasien) dan ditidurkan di rumah duka.

Lalu pada 31 Mei, jenazah dibawa ke setra (Kuburan) untuk disemayamkan sesuai prosesi agama Hindu. Pada 1 Juni 2020,

pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil Swab dari RSUP Sanglah dengan hasil positif Covid-19. 

GIANYAR – Kabar gembira itu akhirnya datang. Hasil swab terhadap keluarga anak baru gede (ABG) 12 tahun berinisial GALP yang meninggal dunia dengan hasil swab positif Covid-19 akhirnya keluar.

Hasil swab terhadap orangtua dan tante almarhum dinyatakan negatif. Meski begitu, petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Gianyar masih menelusuri darimana korban yang telah dikubur di setra Serongga itu terpapar Covid-19.

Ketua Harian Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Gianyar Made Wisnu Wijaya Rabu malam (3/6) menegaskan, hasil swab keluarga almarhum telah keluar.

“Tiang menyampaikan hasil swab orang tua (ayah-ibu, red), adik dan tante pasien anak yang meninggal yang dari Serongga hasilnya negatif,” tegas Wisnu Wijaya.

Lantaran hasilnya negatif, petugas masih menelusuri kasus tersebut. “Kami masih melakukan tracking darimana si anak ini mendapatkan virus Covid-19,” ungkapnya.

Dalam penelusuran, petugas telah melakukan rapid rest terhadap warga Serongga. Terutama mereka yang ikut dalam penguburan anak tersebut.

Jumlah yang telah di-rapid sebanyak 38 orang. Hasilnya non reaktif rapid. Walaupun negatif, namun selama 14 hari ke depan tetap dipantau.

Sedangkan, anak tersebut, semasa hidup sehari-hari tinggal di Jalan Dewi Sri, Desa Batubulan, Kecamatan Sukawati.

Sang ayah merupakan satpam di sebuah bank di Batubulan dan ibunya seorang ibu rumah tangga. Tetangga korban di Batubulan juga telah di-rapid rest. Hasilnya sebanyak 19 orang non reaktif rapid.

Diberitakan sebelumnya, GALP awalnya demam pada 24 Mei lalu. Dia sempat dirawat di rumahnya.

Kemudian pada 28 Mei dibawa ke RS Ganesha dengan keluhan demam, mual, muntah, malgia dan nyeri menelan dengan diagnosa Suspecy DHF.

Dan pada 30 Mei 2020 dilakukan rapid dgn hasil reaktif. Karena terjadi penurunan kesadaran dan memerlukan perawatan PICU dengan diagonsa Sup Ensefaliti, pasien di rujuk ke RSUP Sanglah Denpasar.

Selanjutnya dari pihak RS dilakukan swab. Pasien meninggal dan selanjutnya di bawa ke Serongga Kelod (tempat asal pasien) dan ditidurkan di rumah duka.

Lalu pada 31 Mei, jenazah dibawa ke setra (Kuburan) untuk disemayamkan sesuai prosesi agama Hindu. Pada 1 Juni 2020,

pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar menerima laporan hasil Swab dari RSUP Sanglah dengan hasil positif Covid-19. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/