30.2 C
Jakarta
30 April 2024, 21:59 PM WIB

Tak Ada Riwayat Alergi, IRT di Sukasada Ngaku Gatal-gatal Usai Vaksin

SUKASADA – Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada mengalami reaksi alergi pasca mengikuti vaksinasi massal yang digulirkan pemerintah.

Hal itu terbilang ganjil, mengingat ibu rumah tangga itu tak memiliki riwayat alergi. Kejadian ikutan pasca-imunisasi itu dialami oleh Ni Made Misiani Wismayanti, 35.

Ia mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh setelah mengikuti vaksinasi pada 31 Mei 2021 lalu. Yanti menuturkan, Senin (31/5) lalu ia mengikuti proses vaksinasi di balai desa.

Tim vaksinasi lantas menanyakan riwayat kesehatan dirinya. Termasuk riwayat alergi. Karena tak memiliki riwayat alergi, ia pun memantapkan diri menerima vaksin pertama.

Kala itu vaksin yang diterima adalah AstraZeneca batch CTMAV551. Tiga jam berselang setelah menerima vaksin, ia mengalami reaksi berupa bentol dan gatal seperti reaksi alergi.

Reaksi gatal masih ia alami hingga Rabu lalu (2/6). Sementara reaksi berupa bentol sudah mereda.

“Sempat konsultasi ke bidan desa. Dikasih sirup antibiotik. Bentolnya sudah hilang. Tapi kalau gatal masih. Sudah lebih ringan dari hari pertama itu,” ungkap Yanti kemarin.

Ia mengaku baru pertama kalinya mengalami reaksi alergi. Padahal, sebelumnya ia tak memiliki riwayat alergi. Entah itu terhadap tanaman tertentu, atau tanaman tertentu.

Menurut Yanti, reaksi alergi itu sebagai hal yang mengganggu, karena menghalangi mobilitas dirinya.

“Jelas mengganggu. Rasanya sangat tidak nyaman. Awalnya memang gatalnya sedikit. Tapi begitu digaruk, langsung semakin lebar. Lama-lama semakin gatal dan semakin luas gatalnya. Akhirnya jadi was-was mau vaksin kedua,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengaku belum mendapat informasi terkait KIPI tersebut.

Ia menyatakan telah mengutus tim KIPI di Dinas Kesehatan Buleleng untuk menelusuri peristiwa tersebut. Sekaligus menentukan apakah gejala yang dialami terbilang KIPI ringan atau berat. 

SUKASADA – Seorang ibu rumah tangga (IRT) di Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada mengalami reaksi alergi pasca mengikuti vaksinasi massal yang digulirkan pemerintah.

Hal itu terbilang ganjil, mengingat ibu rumah tangga itu tak memiliki riwayat alergi. Kejadian ikutan pasca-imunisasi itu dialami oleh Ni Made Misiani Wismayanti, 35.

Ia mengalami gatal-gatal di sekujur tubuh setelah mengikuti vaksinasi pada 31 Mei 2021 lalu. Yanti menuturkan, Senin (31/5) lalu ia mengikuti proses vaksinasi di balai desa.

Tim vaksinasi lantas menanyakan riwayat kesehatan dirinya. Termasuk riwayat alergi. Karena tak memiliki riwayat alergi, ia pun memantapkan diri menerima vaksin pertama.

Kala itu vaksin yang diterima adalah AstraZeneca batch CTMAV551. Tiga jam berselang setelah menerima vaksin, ia mengalami reaksi berupa bentol dan gatal seperti reaksi alergi.

Reaksi gatal masih ia alami hingga Rabu lalu (2/6). Sementara reaksi berupa bentol sudah mereda.

“Sempat konsultasi ke bidan desa. Dikasih sirup antibiotik. Bentolnya sudah hilang. Tapi kalau gatal masih. Sudah lebih ringan dari hari pertama itu,” ungkap Yanti kemarin.

Ia mengaku baru pertama kalinya mengalami reaksi alergi. Padahal, sebelumnya ia tak memiliki riwayat alergi. Entah itu terhadap tanaman tertentu, atau tanaman tertentu.

Menurut Yanti, reaksi alergi itu sebagai hal yang mengganggu, karena menghalangi mobilitas dirinya.

“Jelas mengganggu. Rasanya sangat tidak nyaman. Awalnya memang gatalnya sedikit. Tapi begitu digaruk, langsung semakin lebar. Lama-lama semakin gatal dan semakin luas gatalnya. Akhirnya jadi was-was mau vaksin kedua,” katanya.

Sementara itu, Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengaku belum mendapat informasi terkait KIPI tersebut.

Ia menyatakan telah mengutus tim KIPI di Dinas Kesehatan Buleleng untuk menelusuri peristiwa tersebut. Sekaligus menentukan apakah gejala yang dialami terbilang KIPI ringan atau berat. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/