25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:27 AM WIB

Banjar Munduk Dikarantina, Bupati Artha Salurkan Bantuan Logistik

NEGARA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang menjalani karantina di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Sabtu (4/7).

Bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menyusul turunnya kebijakan gugus tugas mengisolasi banjar selama 14 hari kedepan.

Bantuan yang diserahkan Ketua GTPP Covid-19 Jembrana sekaligus Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok  berupa makanan dan perlengkapan  dasar yang dibutuhkan sehari-hari.

Meliputi beras, mie instan, minyak goreng, gula pasir serta telur ayam. Selain logistik untuk warga karantina, juga diserahkan alat APD bagi jajaran

perangkat desa dan adat yang akan bertugas menyalurkan berbagai bantuan kepada warga selama karantina banjar berlangsung.

Kepala Dinas Sosial Jembrana dr I Made Dwipayana mengatakan, sebanyak 292 KK serta 990 jiwa warga asal Banjar Munduk akan diberikan bantuan.

Sumbernya dari Belanja Tak Terduga APBD Perubahan Jembrana tahun 2020. Dijelaskannya, bantuan yang di berikan disesuaikan dengan jumlah jiwa dalam 1 KK.

Jadi nilai bantuan berbeda- beda jumlahnya. “Contohnya untuk beras kita salurkan per orang mendapat 5 kg beras selama 14 hari.

Jika dalam 1 KK itu terdapat 2 orang akan mendapatkan beras 10 kg. Sedangkan khusus telur, karena sifatnya tidak tahan lama, kita salurkan bertahap, tidak sekaligus,” terang Dwipayana.

Bupati Jembrana I Putu Artha berharap seluruh warga peserta karantina disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama masa karantina berlangsung.

Ia berharap seluruh tahapan karantina bisa diselesaikan dengan baik, guna memutus penyebaran virus di Desa Kaliakah khususnya di Banjar Munduk sendiri.

“Kita semua berharap seluruh tahapan karantina dapat terselesaikan dengan baik dan dijalankan penuh disiplin. Bantuan logistik ini, selain membantu memenuhi kebutuhan dasar warga,

juga agar mereka fokus menyelesaikan masa karantinanya sesuai protokol kesehatan. Jadi saya juga sudah perintahkan jajaran aparat didesa,adat disokong TNI/ Polri untuk melakukan pengawasan,” kata Bupati Artha.

Untuk itu, agar pelaksanaan karantina nanti tidak sia-sia, Bupati Artha meminta kesadaran warga untuk mematuhi seluruh tahapan karantina serta protokol yang ditetapkan.

” Kita semua tentu tidak berharap hal ini sampai terjadi, karena dengan memilih opsi karantina berarti ada sejumlah pembatasan.

Baik itu aktivitas ekonomi, sosial, adat serta sektor produktif lainnya. Namun, ini semua kita upayakan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus

sekaligus melindungi warga, tidak hanya dilingkup desa Kaliakah saja tapi warga Jembrana keseluruhan,” ungkap Bupati Artha.

Ia berharap penyaluran logistik dikerjakan secara serius, didistribusikan secara merata sehingga seluruhnya tersalurkan.

“Sebaik-baiknya kita bekerja pasti ada kekurangan. Karena itu, segera sampaikan apabila ada kekurangan, jangan ribut- ribut. Saatnya kita sinergi bersama, saling membantu agar kondisi ini cepat selesai,” pinta Bupati Artha.

Selain karantina banjar yang sudah berlangsung dihari kedua, warga Banjar Munduk juga sudah di rapid test secara massal dibagi menjadi 4 tempek.

Jubir GTPP Covid-19 Jembrana dr. Gustu Agung Putu Arisantha mengatakan, dari sebanyak dari 990 warga, sebanyak 238 warga belum mengikuti rapid test.

Rapid test susulan nanti direncanakan digelar pada hari Senin besok diikuti warga yang belum mengikuti rapid test pada tahap pertama.

Terkait dengan update perkembangan Covid-19 di Jembrana, Sabtu hari ini (4/7), RSU Negara kembali memulangkan 3 pasien Covid, dengan rincian 2 positif serta 1 PDP.

Kesembuhan itu disampaikan langsung Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok serta direktur RSU Negara dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata.

Pasien yang dipulangkan hari ini, dua orang merupakan warga PMI asal Kaliakah dan Ekasari Melaya. Sedangkan untuk PDP merupakan seorang wanita berprofesi sebagai pedagang asal Banjar Munduk Kaliakah.

Ketiganya sembuh dari hasil swab negatif berturut turut tanggal 29 Juni 2020 dan 1 Juli 2020. Dengan demikian jumlah kumulatif pasien sembuh di Jembrana sebanyak 32 orang, sedangkan total kasus positif hingga hari ini tercatat 42 kasus. (rba)

NEGARA – Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Jembrana menyalurkan bantuan logistik bagi warga yang menjalani karantina di Banjar Munduk, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Sabtu (4/7).

Bantuan itu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari menyusul turunnya kebijakan gugus tugas mengisolasi banjar selama 14 hari kedepan.

Bantuan yang diserahkan Ketua GTPP Covid-19 Jembrana sekaligus Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav Djefri Marsono Hanok  berupa makanan dan perlengkapan  dasar yang dibutuhkan sehari-hari.

Meliputi beras, mie instan, minyak goreng, gula pasir serta telur ayam. Selain logistik untuk warga karantina, juga diserahkan alat APD bagi jajaran

perangkat desa dan adat yang akan bertugas menyalurkan berbagai bantuan kepada warga selama karantina banjar berlangsung.

Kepala Dinas Sosial Jembrana dr I Made Dwipayana mengatakan, sebanyak 292 KK serta 990 jiwa warga asal Banjar Munduk akan diberikan bantuan.

Sumbernya dari Belanja Tak Terduga APBD Perubahan Jembrana tahun 2020. Dijelaskannya, bantuan yang di berikan disesuaikan dengan jumlah jiwa dalam 1 KK.

Jadi nilai bantuan berbeda- beda jumlahnya. “Contohnya untuk beras kita salurkan per orang mendapat 5 kg beras selama 14 hari.

Jika dalam 1 KK itu terdapat 2 orang akan mendapatkan beras 10 kg. Sedangkan khusus telur, karena sifatnya tidak tahan lama, kita salurkan bertahap, tidak sekaligus,” terang Dwipayana.

Bupati Jembrana I Putu Artha berharap seluruh warga peserta karantina disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan selama masa karantina berlangsung.

Ia berharap seluruh tahapan karantina bisa diselesaikan dengan baik, guna memutus penyebaran virus di Desa Kaliakah khususnya di Banjar Munduk sendiri.

“Kita semua berharap seluruh tahapan karantina dapat terselesaikan dengan baik dan dijalankan penuh disiplin. Bantuan logistik ini, selain membantu memenuhi kebutuhan dasar warga,

juga agar mereka fokus menyelesaikan masa karantinanya sesuai protokol kesehatan. Jadi saya juga sudah perintahkan jajaran aparat didesa,adat disokong TNI/ Polri untuk melakukan pengawasan,” kata Bupati Artha.

Untuk itu, agar pelaksanaan karantina nanti tidak sia-sia, Bupati Artha meminta kesadaran warga untuk mematuhi seluruh tahapan karantina serta protokol yang ditetapkan.

” Kita semua tentu tidak berharap hal ini sampai terjadi, karena dengan memilih opsi karantina berarti ada sejumlah pembatasan.

Baik itu aktivitas ekonomi, sosial, adat serta sektor produktif lainnya. Namun, ini semua kita upayakan untuk mencegah meluasnya penyebaran virus

sekaligus melindungi warga, tidak hanya dilingkup desa Kaliakah saja tapi warga Jembrana keseluruhan,” ungkap Bupati Artha.

Ia berharap penyaluran logistik dikerjakan secara serius, didistribusikan secara merata sehingga seluruhnya tersalurkan.

“Sebaik-baiknya kita bekerja pasti ada kekurangan. Karena itu, segera sampaikan apabila ada kekurangan, jangan ribut- ribut. Saatnya kita sinergi bersama, saling membantu agar kondisi ini cepat selesai,” pinta Bupati Artha.

Selain karantina banjar yang sudah berlangsung dihari kedua, warga Banjar Munduk juga sudah di rapid test secara massal dibagi menjadi 4 tempek.

Jubir GTPP Covid-19 Jembrana dr. Gustu Agung Putu Arisantha mengatakan, dari sebanyak dari 990 warga, sebanyak 238 warga belum mengikuti rapid test.

Rapid test susulan nanti direncanakan digelar pada hari Senin besok diikuti warga yang belum mengikuti rapid test pada tahap pertama.

Terkait dengan update perkembangan Covid-19 di Jembrana, Sabtu hari ini (4/7), RSU Negara kembali memulangkan 3 pasien Covid, dengan rincian 2 positif serta 1 PDP.

Kesembuhan itu disampaikan langsung Bupati Jembrana I Putu Artha didampingi Dandim 1617 Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok serta direktur RSU Negara dr. I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata.

Pasien yang dipulangkan hari ini, dua orang merupakan warga PMI asal Kaliakah dan Ekasari Melaya. Sedangkan untuk PDP merupakan seorang wanita berprofesi sebagai pedagang asal Banjar Munduk Kaliakah.

Ketiganya sembuh dari hasil swab negatif berturut turut tanggal 29 Juni 2020 dan 1 Juli 2020. Dengan demikian jumlah kumulatif pasien sembuh di Jembrana sebanyak 32 orang, sedangkan total kasus positif hingga hari ini tercatat 42 kasus. (rba)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/