33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 11:54 AM WIB

Busa di Tukad Dulu Kauh Bikin Geger Warga Desa Besan, Terungkap…

SEMARAPURA – Busa mengalir di Tukad Dulu Kauh, Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Warga yang memanfaatkan air tersebut pun dibuat terkejut lantaran sebelum-sebelumnya peristiwa seperti itu tidak pernah terjadi.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi lantaran adanya aktivitas pemotongan pohon kutat di sungai tersebut.

Perbekel Besan I Ketut Yasa membenarkan peristiwa tersebut.

Tidak hanya warga, dia pun mengaku terkejut melihat peristiwa tersebut. Setelah melihat keberadaan busa-busa itu, ia langsung menelusurinya ke hulu aliran sungai.

Dan, dilihatnya ada orang yang sedang memotong pohon kutat. “Pohon itu awalnya tumbang ke sungai. Oleh warga, pohon tersebut ditebang untuk dimanfaatkan kayunya,” terangnya.

Berdasar keterangan si pemotong kayu, Yasa menjelaskan jika serbuk-serbuk kayu pohon tersebut jika terkena air akan menimbulkan adanya busa.

Itu sebabnya aliran Tukad Dulu Kauh berbusa. Meski menimbulkan busa, tidak sampai berdampak buruk bagi kesehatan.

Bahkan, akar pohon tersebut biasanya dimanfaatkan untuk membuat tuak. “Itu hanya berlangsung 15 menit saja. Setelah itu hilang,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, pada Tukad Dulu Kauh ini terdapat pancuran yang kerap dimanfaatkan oleh sejumlah warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air harian.

Itu sebabnya ketika ada hal aneh yang terjadi pada aliran sungai tersebut, warga langsung mengetahuinya. 

SEMARAPURA – Busa mengalir di Tukad Dulu Kauh, Desa Besan, Kecamatan Dawan, Klungkung. Warga yang memanfaatkan air tersebut pun dibuat terkejut lantaran sebelum-sebelumnya peristiwa seperti itu tidak pernah terjadi.

Usut punya usut, peristiwa itu terjadi lantaran adanya aktivitas pemotongan pohon kutat di sungai tersebut.

Perbekel Besan I Ketut Yasa membenarkan peristiwa tersebut.

Tidak hanya warga, dia pun mengaku terkejut melihat peristiwa tersebut. Setelah melihat keberadaan busa-busa itu, ia langsung menelusurinya ke hulu aliran sungai.

Dan, dilihatnya ada orang yang sedang memotong pohon kutat. “Pohon itu awalnya tumbang ke sungai. Oleh warga, pohon tersebut ditebang untuk dimanfaatkan kayunya,” terangnya.

Berdasar keterangan si pemotong kayu, Yasa menjelaskan jika serbuk-serbuk kayu pohon tersebut jika terkena air akan menimbulkan adanya busa.

Itu sebabnya aliran Tukad Dulu Kauh berbusa. Meski menimbulkan busa, tidak sampai berdampak buruk bagi kesehatan.

Bahkan, akar pohon tersebut biasanya dimanfaatkan untuk membuat tuak. “Itu hanya berlangsung 15 menit saja. Setelah itu hilang,” ujarnya.

Lebih lanjut diungkapkannya, pada Tukad Dulu Kauh ini terdapat pancuran yang kerap dimanfaatkan oleh sejumlah warga sekitar untuk memenuhi kebutuhan air harian.

Itu sebabnya ketika ada hal aneh yang terjadi pada aliran sungai tersebut, warga langsung mengetahuinya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/