SINGARAJA – Anggota DPRD Buleleng yang dinyatakan terkonfirmasi positif covid-19, disebut dalam kondisi sehat dan prima.
Setelah sepekan menjalani masa isolasi mandiri, anggota dewan tersebut tak mengalami gangguan kesehatan yang berarti.
Anggota tersebut hanya perlu menjalani masa isolasi mandiri beberapa hari lagi, sebelum dinyatakan sembuh.
Kabar itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Buleleng Ketut Susila Umbara, saat ditemui di Gedung DPRD Buleleng, Kamis kemarin (3/9).
Susila menyebut, anggota tersebut sejak awal dalam kondisi sehat. Hanya saja di dalam tubuhnya terdapat virus SARS-CoV-2.
Susila mengungkapkan, anggota tersebut diketahui terkonfirmasi positif covid setelah melakukan tes swab mandiri.
Awalnya para anggota dewan hendak melakukan kunjungan kerja dalam daerah ke Kabupaten Tabanan.
Sesuai dengan prosedur perjalanan, mereka melakukan rapid test mandiri di salah satu laboratorium swasta yang ada di Kota Singaraja.
“Ini kan jaga-jaga, siapa tahu pas kita ke Tabanan, diminta surat rapidnya. Waktu itu dia rapid test, ternyata reaktif.
Dia nggak percaya, rapid yang kedua, masih reaktif. Akhirnya dia swab mandiri di sana. Untuk meyakinkan dirinya apakah terinfeksi atau tidak,” jelas Susila.
Belakangan hasil uji swab dinyatakan positif. Setelah hasil swabnya positif, anggota dewan itu memilih melakukan isolasi mandiri di rumahnya yang terletak di Kecamatan Kubutambahan.
“Artinya dengan kesadaran diri, dia lakukan isolasi mandiri agar tidak terpapar ke orang lain. Itu bagus itikadnya. Seandainya waktu itu hasil rapid nggak reaktif, dia nggak mungkin sampai swab mandiri,” imbuhnya.
Lebih lanjut Susila mengatakan, sejak awal anggota dewan itu dalam kondisi sehat. Hanya saja dalam tubuhnya terdapat virus.
Hingga kini pun, kondisi tubuh anggota dewan itu dalam kondisi prima dan bugar. Sejak awal dinyatakan terkonfirmasi positif, anggota dewan itu memang dinyatakan sebagai kasus asimtomatik atau tanpa gejala.
Susila yang juga politisi dari Partai Golkar itu menyebut koleganya sudah sepekan lebih tidak masuk kantor.
Sehingga potensi penyebaran di gedung dewan sangat kecil. “Terakhir dia datang waktu musda (Golkar). Setelah itu tidak ikut kegiatan lagi,” ujarnya.