29.2 C
Jakarta
30 April 2024, 2:14 AM WIB

Kejar 1.000 Sampel untuk Uji Lab, Staf Dinkes Buleleng Swab Massal

SINGARAJA – Para staf di Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng menjalani pengambilan swab massal. Pengambilan sampel swab itu dilakukan di halaman Dinkes Buleleng kemarin.

Pengambilan sampel itu diharapkan bisa meningkatkan uji sampel swab yang dilakukan pada publik. Dinkes sengaja menjadi instansi yang paling pertama menjadi sasaran uji swab massal.

Sebab instansi ini paling sering bersentuhan dengan masyarakat yang rentan tertular covid-19. Mulai dari tenaga surveillance yang melakukan penelusuran kontak, tim medis yang melakukan perawatan pasien, serta beberapa petugas lainnya.

Total ada 108 orang yang menjalani pengambilan sampel swab. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, uji swab massal itu dilakukan atas instruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satgas Covid-19 Bali.

Uji swab massal itu diharapkan bisa meningkatkan jumlah cakupan uji swab PCR yang dilakukan di Buleleng.

Sepanjang pekan ini, Satgas Covid-19, menargetkan ada 1.000 sampel yang akan diuji di laboratorium. Para aparatur sipil negara (ASN) diprioritaskan menjalani uji swab massal.

Secara bertahap sampel yang diambil akan ditambah. Tergantung dengan ketersediaan alat dan kesanggupangan tenaga.

“Tahap awal kami lakukan untuk ASN dulu, kemudian TNI dan Polri. Tergantung juga berapa banyak dami dapat kiriman alat pengambilan spesimen dari provinsi. Kalau kurang, pasti kami minta lagi ke provinsi,” kata Suyasa.

Kalau toh nantinya ditemukan ASN yang terkonfirmasi positif, Suyasa menyatakan mereka harus menjalani isolasi di bawah pengawasan tim medis. Isolasi akan dilakukan di Denpasar.

“Seperti prosedur biasa. Begitu ada kasus terkonfirmasi, kami akan langsung lakukan contact tracing untuk memperluas lagi cakupan penelusuran,” imbuhnya.

Bagaimana dengan pekerja non ASN? Suyasa menyebut hal itu tergantung dari kebijakan Satgas Covid-19 Bali. Sebab seluruh proses pembiayaan untuk uji spesimen swab dibebankan pada Satgas Covid-19 Bali.

Kalau toh Satgas Covid-19 Bali memberikan peluang memperluas ujia swab, maka Satgas Covid-19  Buleleng siap melakukan hal tersebut.

Di sisi lain kemarin Satgas Covid-19 Buleleng mengumumkan ada tambahan 5 kasus terkonfirmasi positif baru, dan 1 kasus yang dinyatakan sembuh.

Hingga kemarin secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif di Buleleng mencapai 1.044 orang. Dari seribuan kasus itu, sebanyak 950 orang telah dinyatakan sembuh dan 53 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Kini masih ada 23 orang yang menjalani perawatan di Buleleng, dan 18 orang lainnya menjalani isolasi di fasilitas yang disiapkan oleh Pemprov Bali.

SINGARAJA – Para staf di Dinas Kesehatan (Dinkes) Buleleng menjalani pengambilan swab massal. Pengambilan sampel swab itu dilakukan di halaman Dinkes Buleleng kemarin.

Pengambilan sampel itu diharapkan bisa meningkatkan uji sampel swab yang dilakukan pada publik. Dinkes sengaja menjadi instansi yang paling pertama menjadi sasaran uji swab massal.

Sebab instansi ini paling sering bersentuhan dengan masyarakat yang rentan tertular covid-19. Mulai dari tenaga surveillance yang melakukan penelusuran kontak, tim medis yang melakukan perawatan pasien, serta beberapa petugas lainnya.

Total ada 108 orang yang menjalani pengambilan sampel swab. Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Buleleng Gede Suyasa mengatakan, uji swab massal itu dilakukan atas instruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satgas Covid-19 Bali.

Uji swab massal itu diharapkan bisa meningkatkan jumlah cakupan uji swab PCR yang dilakukan di Buleleng.

Sepanjang pekan ini, Satgas Covid-19, menargetkan ada 1.000 sampel yang akan diuji di laboratorium. Para aparatur sipil negara (ASN) diprioritaskan menjalani uji swab massal.

Secara bertahap sampel yang diambil akan ditambah. Tergantung dengan ketersediaan alat dan kesanggupangan tenaga.

“Tahap awal kami lakukan untuk ASN dulu, kemudian TNI dan Polri. Tergantung juga berapa banyak dami dapat kiriman alat pengambilan spesimen dari provinsi. Kalau kurang, pasti kami minta lagi ke provinsi,” kata Suyasa.

Kalau toh nantinya ditemukan ASN yang terkonfirmasi positif, Suyasa menyatakan mereka harus menjalani isolasi di bawah pengawasan tim medis. Isolasi akan dilakukan di Denpasar.

“Seperti prosedur biasa. Begitu ada kasus terkonfirmasi, kami akan langsung lakukan contact tracing untuk memperluas lagi cakupan penelusuran,” imbuhnya.

Bagaimana dengan pekerja non ASN? Suyasa menyebut hal itu tergantung dari kebijakan Satgas Covid-19 Bali. Sebab seluruh proses pembiayaan untuk uji spesimen swab dibebankan pada Satgas Covid-19 Bali.

Kalau toh Satgas Covid-19 Bali memberikan peluang memperluas ujia swab, maka Satgas Covid-19  Buleleng siap melakukan hal tersebut.

Di sisi lain kemarin Satgas Covid-19 Buleleng mengumumkan ada tambahan 5 kasus terkonfirmasi positif baru, dan 1 kasus yang dinyatakan sembuh.

Hingga kemarin secara kumulatif kasus terkonfirmasi positif di Buleleng mencapai 1.044 orang. Dari seribuan kasus itu, sebanyak 950 orang telah dinyatakan sembuh dan 53 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Kini masih ada 23 orang yang menjalani perawatan di Buleleng, dan 18 orang lainnya menjalani isolasi di fasilitas yang disiapkan oleh Pemprov Bali.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/