26.7 C
Jakarta
11 Desember 2024, 1:29 AM WIB

Digigit Anjing Sebulan Silam, Warga Panji Tewas, Diduga Suspect Rabies

PANJI – Kasus rabies pada manusia, kembali merebak di Kabupaten Buleleng. Kali ini kasus itu terjadi di Desa Panji.

Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dengan status suspect rabies, setelah digigit anjing pada awal Oktober lalu.

Warga itu adalah Ni Made Muliasih, 20. Sehari-hari Muliasih tinggal di RT 7 Banjar Dinas Bangah, Desa Panji, Kecamatan Sukasada.

Menurut informasi, Muliasih diketahui masuk ke RSUD Buleleng pada Minggu (2/12) sekitar pukul 07.37 pagi. Ia datang ke RSUD Buleleng dengan keluhan lemas dan mengalami sesak pada bagian dada.

Saat ditelisik lebih lanjut, pasien ternyata sejak Jumat (30/11) mengeluh sulit minum air. Selain itu leher dan dada terasa sakit.

“Sebenarnya saat pasien mengeluh sulit minum air, kami mulai curiga mengarah ke rabies. Kami kejar lagi riwayatnya, pasien mengaku dua bulan lalu sempat digigit anjingnya sendiri.

Tapi saat itu tidak dapat Vaksin Anti Rabies (VAR),” jelas Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Buleleng, dr. Putu Sudarsana, Sp.OG.

Menyadari pasien masuk kategori suspect rabies, tim medis langsung melakukan observasi di ruang isolasi IGD RSUD Buleleng.

Selama masa observasi, kondisi pasien terus menurus. Pasien dinyatakan meninggal pukul 07.45 pagi kemarin (3/12).

“Belum kami pindahkan ke ruang perawatan, pasien sudah meninggal. Kalau pasien memang positif rabies, biasanya tidak sampai 24 jam pasti meninggal,” jelas Sudarsana.

PANJI – Kasus rabies pada manusia, kembali merebak di Kabupaten Buleleng. Kali ini kasus itu terjadi di Desa Panji.

Seorang warga dilaporkan meninggal dunia dengan status suspect rabies, setelah digigit anjing pada awal Oktober lalu.

Warga itu adalah Ni Made Muliasih, 20. Sehari-hari Muliasih tinggal di RT 7 Banjar Dinas Bangah, Desa Panji, Kecamatan Sukasada.

Menurut informasi, Muliasih diketahui masuk ke RSUD Buleleng pada Minggu (2/12) sekitar pukul 07.37 pagi. Ia datang ke RSUD Buleleng dengan keluhan lemas dan mengalami sesak pada bagian dada.

Saat ditelisik lebih lanjut, pasien ternyata sejak Jumat (30/11) mengeluh sulit minum air. Selain itu leher dan dada terasa sakit.

“Sebenarnya saat pasien mengeluh sulit minum air, kami mulai curiga mengarah ke rabies. Kami kejar lagi riwayatnya, pasien mengaku dua bulan lalu sempat digigit anjingnya sendiri.

Tapi saat itu tidak dapat Vaksin Anti Rabies (VAR),” jelas Wakil Direktur Pelayanan Medik RSUD Buleleng, dr. Putu Sudarsana, Sp.OG.

Menyadari pasien masuk kategori suspect rabies, tim medis langsung melakukan observasi di ruang isolasi IGD RSUD Buleleng.

Selama masa observasi, kondisi pasien terus menurus. Pasien dinyatakan meninggal pukul 07.45 pagi kemarin (3/12).

“Belum kami pindahkan ke ruang perawatan, pasien sudah meninggal. Kalau pasien memang positif rabies, biasanya tidak sampai 24 jam pasti meninggal,” jelas Sudarsana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/