23.4 C
Jakarta
13 September 2024, 5:41 AM WIB

Barang Dagangan Ludes, Suyasa: Saya Sekarang Tak Punya Apa-apa

SINGARAJA – Kebakaran hebat yang menghanguskan rumah Wayan Suyasa,34 di Jalan Serma Karma, Gang I Nomor 3, Desa Baktiseraga, Buleleng, kemarin dini hari belum diketahui penyebabnya.

Dugaan awalnya, sumber api berasal dari charger handphone yang mengalami konsleting. Namun, hal tersebut pun dibantah oleh korban Wayan Suyasa.

“Bukan. Handphonenya saat itu kan saya bawa. Saya nggak ada charger handphone. Anak-anak juga nggak ada. Saya nggak berani pastikan penyebabnya apa,” tegasnya.

Terlebih, saat api sudah membesar, lampu yang ada di sekitar rumahnya masih menyala. Begitu keluar dari rumah, sekring listrik pun kemudian dimatikannya karena tak lama kemudian, bolam lampu meledak.

“Sebelumnya juga nggak ada kerusakan listrik. Normal-normal saja,” ujarnya. Kerugian material kurang lebih senilai Rp 500 juta pun kini ditanggungnya.

Selain bangunan rumah dari tahun 1983 yang berisi lemari, 3 buah TV, kasur dan barang rumah tangga lainnya, tingginya nominal tersebut,

dikarenakan barang dagangan yang jumlahnya kurang lebih ada 130 cincin dari permata, berlian, emas dan lainnya meleleh karena kobaran api.  “Sepeser pun uang nggak bisa saya bawa selamatkan,” tuturnya.

Gede Sugiartha, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng mengatakan, pihaknya melakukan pemadaman dan pendinginan menghabiskan waktu 40 menit.

“Kami kerahkan 2 unit mobil pemadam kebakaran dari pos Buleleng dengan tiga tangki air untuk memadamkan api,” ujarnya.

SINGARAJA – Kebakaran hebat yang menghanguskan rumah Wayan Suyasa,34 di Jalan Serma Karma, Gang I Nomor 3, Desa Baktiseraga, Buleleng, kemarin dini hari belum diketahui penyebabnya.

Dugaan awalnya, sumber api berasal dari charger handphone yang mengalami konsleting. Namun, hal tersebut pun dibantah oleh korban Wayan Suyasa.

“Bukan. Handphonenya saat itu kan saya bawa. Saya nggak ada charger handphone. Anak-anak juga nggak ada. Saya nggak berani pastikan penyebabnya apa,” tegasnya.

Terlebih, saat api sudah membesar, lampu yang ada di sekitar rumahnya masih menyala. Begitu keluar dari rumah, sekring listrik pun kemudian dimatikannya karena tak lama kemudian, bolam lampu meledak.

“Sebelumnya juga nggak ada kerusakan listrik. Normal-normal saja,” ujarnya. Kerugian material kurang lebih senilai Rp 500 juta pun kini ditanggungnya.

Selain bangunan rumah dari tahun 1983 yang berisi lemari, 3 buah TV, kasur dan barang rumah tangga lainnya, tingginya nominal tersebut,

dikarenakan barang dagangan yang jumlahnya kurang lebih ada 130 cincin dari permata, berlian, emas dan lainnya meleleh karena kobaran api.  “Sepeser pun uang nggak bisa saya bawa selamatkan,” tuturnya.

Gede Sugiartha, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Buleleng mengatakan, pihaknya melakukan pemadaman dan pendinginan menghabiskan waktu 40 menit.

“Kami kerahkan 2 unit mobil pemadam kebakaran dari pos Buleleng dengan tiga tangki air untuk memadamkan api,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/