SINGARAJA – Pemerintah Kabupaten Buleleng kini mulai mempersiapkan proses pembelajaran tatap muka.
Pemerintah menunjuk SDN 3 Banjar Jawa sebagai lokasi simulai pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Apabila simulasi berjalan lancar, maka proses pembelajaran tatap muka akan dibuka secara bertahap mulai bulan Maret mendatang.
Simulasi mulai dilakukan sejak pukul 07.30 pagi kemarin. Simulasi dilakukan mulai dari kedatangan siswa, penerapan protokol kesehatan sebelum masuk kelas, proses pembelajaran, hingga dengan prosedur kepulangan siswa.
Di pintu masuk sekolah, sudah disediakan pemisah antara jalur masuk dan jalur keluar. Saat datang ke sekolah, siswa wajib mengenakan masker dan pelindung wajah. Setelah itu baru dilakukan pemeriksaan suhu.
Tuntas dengan proses pemeriksaan suhu, siswa wajib mencuci tangan sebelum masuk kelas. Di ruang kelas sekolah sudah menyiapkan meja terpisah dengan partisi kaca.
Hal itu dilakukan guna memastikan tak ada droplet yang menyebar dalam proses pembelajaran. Pembelajaran pun hanya berlangsung maksimal selama 3 jam.
Setelah itu siswa diperbolehkan pulang. Orang tua siswa harus menjemput lebih dulu, baru siswa diizinkan keluar dari area sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng Made Astika mengatakan, simulasi dilakukan untuk memastikan kesiapan satuan pendidikan di Buleleng.
Astika menyebut pemerintah pusat memang sudah mengizinkan pertemuan tatap muka dimulai pada awal 2021.
Namun pihaknya ingin memastikan bahwa proses pembelajaran tatap muka tak akan memicu munculnya klaster baru penyebaran covid-19 di Buleleng.
“Tadi sudah dilihat langsung oleh satgas. Jadi skenarionya tiap hari itu beda-beda siswa yang sekolah. Misalnya hari Senin kelas I,
hari Selasa kelas II, begitu seterusnya sampai sabtu. Kalau skenario ini disetujui satgas, maka akan dilanjutkan,” kata Astika.