27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:54 AM WIB

Ribuan Pemedek Tumpah Ruah di Tanah Lot Gelar Ritus Melasti

TABANAN – Satu rangkaian hari raya Nyepi Caka 1941 yang jatuh 7 Maret mendatang yakni penyucian bhuana agung dan bhuana alit atau yang disebut dengan melasti.

Prosesi itu biasanya dilakukan beberapa hari sebelum perayaan Nyepi berlangsung. Pantai Tanah Lot yang berada di Desa Beraban, Kediri menjadi salah satu lokasi untuk melaksanakan prosesi melasti bagi masyarakat Tabanan. 

Di Pantai Tanah Lot iring-iringan pemedek dengan membawa pratima, benda-benda sakral dan peralatan sembahyang lainnya tumpah ruah menujuPantai Tanah Lot Senin (4/3) kemarin. 

Prosesi melasti dimulai sekitar pukul 15.00 dengan berjalan kaki dari Pura Bale Agung sebagai tempat berkumpulnya seluruh pratima dari seluruh pura yang ada.

Terakhir prosesi melasti dilakukan oleh Desa Adat Pekraman Beraban, Kediri. Setidaknya ribuan warga desa Beraban di 15 banjar yang ada berjalan kaki menuju pantai Tanah Lot.

Bahkan, pemedek yang berjalan kaki untuk ritual pemelastian sempat membuat kemacetan sepanjang jalur menuju Tanah Lot.

Pemangku Gede Pura Luhur Tanah Lot, Jro Mangku Wayan Semudra Yasa menjelaskan ada sekitar 10 desa yang melasti kesini (Tanah Lot).

Saat prosesi melasti warga (pemedek) yang membawa pratima dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.

“Prosesi melasti penyucian ini meliputi dua hal, yakni “bhuana agung” atau alam semesta dan “bhuana alit” yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Masing-masing pura tersebut membawa pratima,” jelasnya.

Melasti sudah dimulai dari pukul 20.00 sejak Minggu kemarin. Dan sekarang, semua upakara sudah puput (selesai). Desa Beraban terakhir jadi penutup hari ini untuk upacara melasti.

 “Setelah selesai upacara melasti selanjutnya umat hindu Bali bersiap untuk melakukan tapa berata penyepian,” tandasnya.

TABANAN – Satu rangkaian hari raya Nyepi Caka 1941 yang jatuh 7 Maret mendatang yakni penyucian bhuana agung dan bhuana alit atau yang disebut dengan melasti.

Prosesi itu biasanya dilakukan beberapa hari sebelum perayaan Nyepi berlangsung. Pantai Tanah Lot yang berada di Desa Beraban, Kediri menjadi salah satu lokasi untuk melaksanakan prosesi melasti bagi masyarakat Tabanan. 

Di Pantai Tanah Lot iring-iringan pemedek dengan membawa pratima, benda-benda sakral dan peralatan sembahyang lainnya tumpah ruah menujuPantai Tanah Lot Senin (4/3) kemarin. 

Prosesi melasti dimulai sekitar pukul 15.00 dengan berjalan kaki dari Pura Bale Agung sebagai tempat berkumpulnya seluruh pratima dari seluruh pura yang ada.

Terakhir prosesi melasti dilakukan oleh Desa Adat Pekraman Beraban, Kediri. Setidaknya ribuan warga desa Beraban di 15 banjar yang ada berjalan kaki menuju pantai Tanah Lot.

Bahkan, pemedek yang berjalan kaki untuk ritual pemelastian sempat membuat kemacetan sepanjang jalur menuju Tanah Lot.

Pemangku Gede Pura Luhur Tanah Lot, Jro Mangku Wayan Semudra Yasa menjelaskan ada sekitar 10 desa yang melasti kesini (Tanah Lot).

Saat prosesi melasti warga (pemedek) yang membawa pratima dan benda-benda sakral lainnya juga menyelupkan kakinya ke perairan sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.

“Prosesi melasti penyucian ini meliputi dua hal, yakni “bhuana agung” atau alam semesta dan “bhuana alit” yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Masing-masing pura tersebut membawa pratima,” jelasnya.

Melasti sudah dimulai dari pukul 20.00 sejak Minggu kemarin. Dan sekarang, semua upakara sudah puput (selesai). Desa Beraban terakhir jadi penutup hari ini untuk upacara melasti.

 “Setelah selesai upacara melasti selanjutnya umat hindu Bali bersiap untuk melakukan tapa berata penyepian,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/