SINGARAJA – Dinas Kebudayaan Buleleng masih menanti kepastian ketersediaan dana Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemprov Bali. Kepastian itu sangat penting, mengingat pelaksanaan Pesta Kesenian Bali (PKB) bersumber dari BKK Pemprov Bali.
Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Gede Dody Sukma Oktiva Askara mengungkapkan, Disbud Buleleng memang mengelola sejumlah dana yang bersumber dari BKK. Terutama BKK non fisik. Salah satunya adalah partisipasi kabupaten dalam PKB tingkat provinsi.
Dody menyebut, dalam pagu anggaran 2021, Disbud Buleleng memasang biaya sebesar Rp 750 juta untuk kepesertaan PKB tingkat provinsi.
“Memang itu sumber dananya dari BKK. Karena ada surat dari Pak Sekda, maka kami tunda untuk sementara anggaran itu,” kata Dody saat ditemui di ruang kerjanya kemarin (4/3).
Dody mengungkapkan, sesuai dengan pernyataan Gubernur Bali Wayan Koster, PKB tingkat provinsi akan tetap dilaksanakan. Hanya saja bukan dalam bentuk pagelaran terbuka. Melainkan dengan sistem hybrid. Artinya ada pagelaran yang dilaksanakan dengan undangan terbatas, ada pula yang dilakukan secara virtual.
Teknisnya para anggota sekaa akan diboyong ke Taman Budaya (Art Centre) Bali pada bulan Mei mendatang. Mereka akan tampil di kalangan yang telah disiapkan tanpa penonton. Penampilan itu akan direkam. Kemudian pada bulan Juni dan Juli, akan ditampilkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan Disbud Bali.
Bagaimana dengan proses pembinaan? Dody mengatakan untuk sementara waktu pembinaan tidak dijalankan terlebih dulu. Sampai dengan ada kepastian teknis pelaksanaan dan pendanaan. Sebab hal itu akan sangat berkaitan dengan jumlah cabang kesenian yang akan diikuti oleh daerah.
“Kami masih menunggu kepastian dari Disbud Bali soal pendanaan dari BKK. Besok (hari ini, Red) akan rapat dengan Disbud Bali terkait kepastian teknis pelaksanaan dan pendanaan,” tegasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah program kegiatan di Buleleng terpaksa ditunda. Terutama yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan BKK Provinsi Bali. Khusus BKK Provinsi Bali, Buleleng mendapat anggaran sebesar Rp 105,9 miliar, baik itu untuk kegiatan fisik maupun nonfisik.