25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 7:11 AM WIB

Banyak Warga Tercecer Belum Divaksin VAR, Ini Langkah Dinkes Buleleng

GEROKGAK – Pasca kasus gigitan anjing positif rabies sepekan lalu di Banjar Yeh Panes, Desa Patas, Gerokgak,

sejumlah warga kembali didatangi petugas kesehatan puskemas kecataman Gerokgak untuk diberikan suntik vaksin anti rabies (VAR). 

“Ada warga yang masih tercecer belum VAR. Sehingga kami datangi saat ini dengan jemput bola ke rumah penduduk langsung,” kata I Made Suryana,

petugas keliling kesehatan Puskemas Gerogak yang khusus menangani warga yang tergigit anjing rabies kemarin. 

Salah satu warga Banjar Yeh Panes yang belum mendapatkan suntik VAR adalah Kadek Muliati, 45, yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Warga tersebut beberapa kali meminta untuk datang ke puskesmas Gerokgak agar diberikan VAR. Namun, tak pernah datang ke puskesmas.

Beralasan bekerja di desa Umeanyar, Seririt, setiap kali petugas datang ke rumah tersebut tak pernah ada di rumah. 

“Sebagai petugas kami yang was-was dan khawatir dengan kondisi kesehatan. Pasalnya anjing yang menggigit Kadek Muliati positif rabies dan usai menggigit warga. Anjing tersebut meninggal,” tegasnya. 

Selain Kadek Muliati yang terkena kasus gigitan anjing rabies, ada satu keluarga di Banjar Yeh Panes yang terkena gigitan anjing. Yakni keluarga dari Komang Kerti dan Ketut Darma beserta kedua anaknya. 

“Kami sudah lakukan pemeriksaan medis terhadap satu keluarga tersebut dan sudah diberikan VAR. Kemudian  kondisi kesehatan satu keluarga tersebut juga sudah membaik,” ungkapnya. 

Setelah diberikan suntik VAR selanjutnya seminggu kedepan Kadek Muliati harus melakukan suntik VAR kembali di puskemas Gerokgak.

Karena suntik VAR harus dilakukan sebanyak tiga kali. “Barulah dapat dikatakan aman dari virus gigitan anjing rabies,” pungkasnya. 

Sementara itu Kadek Muliati yang ditemui di rumahnya mengaku digigit anjing berada di bagian paha kirinya yang kala itu dia akan berangkat bekerja.

 Dirinya juga tidak tahu kalau anjing milik tetangga yang menggigit positif rabies atau tidak. “Tidak sampai luka digigit. Hanya saja air liur anjing menempel pada celana dan paha kirinya,” ucapnya. 

Diakuinya kondisi kesehatannya pasca digigit tak mengalami sakit deman, sakit kepala atau rasa letih ketika usai bekerja. “Saya tak peduli, juga kondisi saya biasa saja,” bebernya.

Usai diberikan VAR seminggu kedepan Muliati akan memeriksa kesehatan. “Karena tadi sudah dikasih tahu petugas harus VAR kembali lagi sebanyak 3 kali di puskemas Gerokgak,” pungkasnya. 

Untuk diketahui di Kecamatan Gerokgak saat ini ada tiga desa yang menjadi ring zona merah anjing dengan positif rabies.

Yakni Desa Pengulon, Patas dan Sumber Kima. Karena itu, ketiga desa ini sangat gencar dilakukan vaksinasinasi anjing secara masal. 

GEROKGAK – Pasca kasus gigitan anjing positif rabies sepekan lalu di Banjar Yeh Panes, Desa Patas, Gerokgak,

sejumlah warga kembali didatangi petugas kesehatan puskemas kecataman Gerokgak untuk diberikan suntik vaksin anti rabies (VAR). 

“Ada warga yang masih tercecer belum VAR. Sehingga kami datangi saat ini dengan jemput bola ke rumah penduduk langsung,” kata I Made Suryana,

petugas keliling kesehatan Puskemas Gerogak yang khusus menangani warga yang tergigit anjing rabies kemarin. 

Salah satu warga Banjar Yeh Panes yang belum mendapatkan suntik VAR adalah Kadek Muliati, 45, yang bekerja sebagai buruh bangunan.

Warga tersebut beberapa kali meminta untuk datang ke puskesmas Gerokgak agar diberikan VAR. Namun, tak pernah datang ke puskesmas.

Beralasan bekerja di desa Umeanyar, Seririt, setiap kali petugas datang ke rumah tersebut tak pernah ada di rumah. 

“Sebagai petugas kami yang was-was dan khawatir dengan kondisi kesehatan. Pasalnya anjing yang menggigit Kadek Muliati positif rabies dan usai menggigit warga. Anjing tersebut meninggal,” tegasnya. 

Selain Kadek Muliati yang terkena kasus gigitan anjing rabies, ada satu keluarga di Banjar Yeh Panes yang terkena gigitan anjing. Yakni keluarga dari Komang Kerti dan Ketut Darma beserta kedua anaknya. 

“Kami sudah lakukan pemeriksaan medis terhadap satu keluarga tersebut dan sudah diberikan VAR. Kemudian  kondisi kesehatan satu keluarga tersebut juga sudah membaik,” ungkapnya. 

Setelah diberikan suntik VAR selanjutnya seminggu kedepan Kadek Muliati harus melakukan suntik VAR kembali di puskemas Gerokgak.

Karena suntik VAR harus dilakukan sebanyak tiga kali. “Barulah dapat dikatakan aman dari virus gigitan anjing rabies,” pungkasnya. 

Sementara itu Kadek Muliati yang ditemui di rumahnya mengaku digigit anjing berada di bagian paha kirinya yang kala itu dia akan berangkat bekerja.

 Dirinya juga tidak tahu kalau anjing milik tetangga yang menggigit positif rabies atau tidak. “Tidak sampai luka digigit. Hanya saja air liur anjing menempel pada celana dan paha kirinya,” ucapnya. 

Diakuinya kondisi kesehatannya pasca digigit tak mengalami sakit deman, sakit kepala atau rasa letih ketika usai bekerja. “Saya tak peduli, juga kondisi saya biasa saja,” bebernya.

Usai diberikan VAR seminggu kedepan Muliati akan memeriksa kesehatan. “Karena tadi sudah dikasih tahu petugas harus VAR kembali lagi sebanyak 3 kali di puskemas Gerokgak,” pungkasnya. 

Untuk diketahui di Kecamatan Gerokgak saat ini ada tiga desa yang menjadi ring zona merah anjing dengan positif rabies.

Yakni Desa Pengulon, Patas dan Sumber Kima. Karena itu, ketiga desa ini sangat gencar dilakukan vaksinasinasi anjing secara masal. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/