31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:08 AM WIB

Sidak Pedagang Takjil, BBPOM Kembali Temukan 33 Produk Kopi Kadaluarsa

NEGARA – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar kembali menggelar sidak, Rabu (8/5).

Sidak BBPOM Denpasar bersama Dinas Perdagangan Jembrana, kali ini menyasar para pedagang makanan dan minuman untuk takjil alias buka puasa di sepanjang jalan wilayah Kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur.

Saat sidak Petugas mengambil 24 sampel yang diuji langsung kandungan bahan berbahaya seperti formalin, borak dan methanil yellow. Dari hasil pengujian sampel, makanan dan minuman negatif mengandung bahan berbahaya.

Namun, dari sidak ditemukan sebanyak 33 produk kopi kemasan yang sudah kadaluarsa.

Kopi kemasan tersebut selanjutnya dimusnahkan di lokasi oleh pemiliknya. “Jadi ada tiga item dengan 33 sample minuman kering yang tinggal dicampur air langsung bisa dikonsumsi itu kadaluarsa. Ada yang bulan pebruari 2019 itu sudah dimusnahkan oleh pemiliknya kita hanya menyaksikan,” kata Kepala BPOM Bali IGA Adhi Aryapatni.

Menurutnya, dari hasil pemantauan BPOM di wilayah Jembrana sejak tiga tahun terakhir, pengujian makanan dan minuman berbuka puasa terjadi penurunan penggunaan bahan berbahaya. Hanya saja peredaran jajanan pasar mengandung rhodamin B masih menjadi pekerjaan rumah yang masih perlu penangan serius.

NEGARA – Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Denpasar kembali menggelar sidak, Rabu (8/5).

Sidak BBPOM Denpasar bersama Dinas Perdagangan Jembrana, kali ini menyasar para pedagang makanan dan minuman untuk takjil alias buka puasa di sepanjang jalan wilayah Kelurahan Loloan Barat dan Loloan Timur.

Saat sidak Petugas mengambil 24 sampel yang diuji langsung kandungan bahan berbahaya seperti formalin, borak dan methanil yellow. Dari hasil pengujian sampel, makanan dan minuman negatif mengandung bahan berbahaya.

Namun, dari sidak ditemukan sebanyak 33 produk kopi kemasan yang sudah kadaluarsa.

Kopi kemasan tersebut selanjutnya dimusnahkan di lokasi oleh pemiliknya. “Jadi ada tiga item dengan 33 sample minuman kering yang tinggal dicampur air langsung bisa dikonsumsi itu kadaluarsa. Ada yang bulan pebruari 2019 itu sudah dimusnahkan oleh pemiliknya kita hanya menyaksikan,” kata Kepala BPOM Bali IGA Adhi Aryapatni.

Menurutnya, dari hasil pemantauan BPOM di wilayah Jembrana sejak tiga tahun terakhir, pengujian makanan dan minuman berbuka puasa terjadi penurunan penggunaan bahan berbahaya. Hanya saja peredaran jajanan pasar mengandung rhodamin B masih menjadi pekerjaan rumah yang masih perlu penangan serius.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/