28.4 C
Jakarta
30 April 2024, 3:45 AM WIB

Ini Pertimbangan Tim Gabungan Hentikan Pencarian Sebagian Tubuh Korban

RadarBali.com – Tokoh masyarakat di Desa Pacung, para prajuru di Desa Pakraman Bangkah, keluarga korban, beserta pemilik lahan melakukan rembug pasca tim berhasil mengevakuasi sebagian tubuh korban tewas Ketut Sutarsana, 52, warga Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Senin (4/9) dini hari.

Hasilnya, mereka sepakat menghentikan pencarian karena kondisi medan terlalu riskan. Desa pakraman beserta keluarga juga akan menggelar upacara, untuk menetralisir gangguan yang terjadi secara niskala.

“Hasil rembug dari tokoh masyarakat, adat, kepala desa, sepakat menghentikan pencarian. Pertimbangannya lokasi sangat riskan dan tanda ditemukan sangat kecil. Memang begitu kontur lokasinya. Kalau mencari, ada getaran keras, batu pilahnya jatuh lagi. Semalam ada longsor susulan, tadi (kemarin, Red) saat pencarian longsor lagi,” kata Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana.

Pihak keluarga juga mengikhlaskan, potongan tubuh korban tertinggal di tempat kejadian dan menyatakan bisa menerima kondisi tersebut.

“Kami menyadari resikonya sangat tinggi. Biar tidak ada korban lagi. Cukup keluarga kami saja yang jadi korban. Nanti akan ditebus lewat upacara,” kata Made Dharmayasa, 39, kerabat korban meninggal Ketut Sutarsana.

Kini jenazah korban masih disemayamkan di Ruang Jenazah RSUD Buleleng. Rencananya jenazah korban akan dijemput pada Rabu (6/9) besok dan langsung diupacarai di Setra Desa Pakraman Bangkah.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah tambang batu pilah di Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, longsor dan menimpa dua orang pekerja tambang setempat.

Seorang pekerja, Komang Kardiasa, 27, berhasil diselamatkan dengan kondisi luka berat. Sementara seorang lainnya, Ketut Sutarsana, 52, tewas di tempat kejadian. 

RadarBali.com – Tokoh masyarakat di Desa Pacung, para prajuru di Desa Pakraman Bangkah, keluarga korban, beserta pemilik lahan melakukan rembug pasca tim berhasil mengevakuasi sebagian tubuh korban tewas Ketut Sutarsana, 52, warga Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, Senin (4/9) dini hari.

Hasilnya, mereka sepakat menghentikan pencarian karena kondisi medan terlalu riskan. Desa pakraman beserta keluarga juga akan menggelar upacara, untuk menetralisir gangguan yang terjadi secara niskala.

“Hasil rembug dari tokoh masyarakat, adat, kepala desa, sepakat menghentikan pencarian. Pertimbangannya lokasi sangat riskan dan tanda ditemukan sangat kecil. Memang begitu kontur lokasinya. Kalau mencari, ada getaran keras, batu pilahnya jatuh lagi. Semalam ada longsor susulan, tadi (kemarin, Red) saat pencarian longsor lagi,” kata Kepala Kantor SAR Denpasar, Ketut Gede Ardana.

Pihak keluarga juga mengikhlaskan, potongan tubuh korban tertinggal di tempat kejadian dan menyatakan bisa menerima kondisi tersebut.

“Kami menyadari resikonya sangat tinggi. Biar tidak ada korban lagi. Cukup keluarga kami saja yang jadi korban. Nanti akan ditebus lewat upacara,” kata Made Dharmayasa, 39, kerabat korban meninggal Ketut Sutarsana.

Kini jenazah korban masih disemayamkan di Ruang Jenazah RSUD Buleleng. Rencananya jenazah korban akan dijemput pada Rabu (6/9) besok dan langsung diupacarai di Setra Desa Pakraman Bangkah.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah tambang batu pilah di Banjar Dinas Alas Sari, Desa Pacung, Kecamatan Tejakula, longsor dan menimpa dua orang pekerja tambang setempat.

Seorang pekerja, Komang Kardiasa, 27, berhasil diselamatkan dengan kondisi luka berat. Sementara seorang lainnya, Ketut Sutarsana, 52, tewas di tempat kejadian. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/