MANGUPURA– Bertepatan dengan pembukaan hajatan Annual Meeting International Monetary Fund-World Bank (IMF-WB), Jumat (12/10) seluruh kegiatan belajar mengajar (KBM) di seluruh sekolah se-Kuta Selatan diliburkan.
Meski awalnya para siswa dan guru dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi yang ada di Kecamatan Kutsel diliburkan selama sehari, belakangan sesuai hasil kesepakatan, para murid dan guru ini libur selama 5 hari.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Badung, Ketut Widia Astika, Jumat (5/10) mengatakan, libur sekolah hanya berlaku bagi mahasiswa pelajar, guru dan dosen yang ada di Kuta Selatan, itu sebagai tindak lanjut himbauan Pemerintah Provinsi Bali.
Berdasarkan Surat Imbauan dari Pemerintah Provinsi Bali yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat bahwa menyambut IMF-WB kegiatan belajar mengajar khusus untuk sekolah di Kuta Selatan diliburkan dari tanggal 8 -12 Oktober mendatang.
Mulai dari Kampus, SMA, SMP, SD hingga TK diliburkan.
Pun begitu, para siswa pun diarahkan untuk belajar di rumah.
Kadisdikpora Badung, Ketut Widia Astika tak menampik untuk meniadakan kegiatan belajar mengajar dari selama empat hari ini.
Pihaknya mengikuti arahan yang telah ditentukan oleh Pusat terutama dari surat imbauan Propinsi Bali.
“Berdasarkan surat yang baru kegiatan belajar mengajar ditiadakan dari tanggal 8-12 Oktober 2018, ” jelas Widia Astikan, Jumat (5/10).
Disinggung apakah ini tidak mengorbankan siswa.
Widia Astika berdalih hal ini bukan mengorbankan anak-anak belajar tapi untuk ikut menyukseskan kegiatan yang bertaraf internasional ini.
Namun untuk sekolah tetap buka, karena guru-guru pasti masih banyak pekerjaan yang dilakukan di sekolah.
Hanya saja kegiatan belajar mengajarnya yang libur.
Siswa belajar di rumah dan materi sudah diberikan oleh guru mereka masing-masing untuk dikerjakan mereka di rumah.
“Yang terpenting siswa tetap belajar di rumah, peran orang tua juga kami harapkan ikut membantu, ” ungkapnya.