28.1 C
Jakarta
22 November 2024, 19:17 PM WIB

Fasilitas MCK di Pengungsian Terbatas, Warga Antre Sejak Pukul 3 Pagi

TEJAKULA – Fasilitas mandi cuci kakus (MCK) bagi warga di kamp-kamp pengungsian rupanya masih terbatas.

Kondisi itu dapat ditemui di Desa Tembok. Pengungsi harus mengantre selama berjam-jam, demi memanfaatkan kamar mandi.

Seperti yang terlihat di Kamp Agung 3 Desa Tembok. Di kamp ini, ada 161 warga asal Desa Dukuh yang mengungsi.

Mereka hanya memanfaatkan satu unit kamar mandi yang tersedia di sana. Tak pelak para pengungsi harus mengantre selama berjam-jam demi menggunakan kamar mandi.

Salah seorang pengungsi, I Nengah Sungsang menuturkan, ratusan warga itu harus mengantre sejak pukul 03.00 dini hari.

Antrean mengular hingga siang hari. Antrean menjadi semakin panjang ketika warga harus melakukan aktifitas mencuci.

“Antreannya panjang sekali. Kalau ngantre itu bisa mulai dari jam 03.00 pagi sampai siang, ya harus tunggu giliran. Syukurnya airnya lancar di sini,” kata Sungsang.

Relawan di Desa Tembok bersama PMI Buleleng pun bergeriliya mencari bantuan fasilitas MCK. Kemarin, pengungsi akhirnya mendapat bantuan empat unit MCK baru.

Bantuan itu disalurkan dari salah satu hotel yang beroperasi di Tejakula, serta sebuah yayasan di bidang lingkungan.

Koordinator Relawan Desa Tembok, Dewa Willy Asmawan mengakui jumlah fasilitas MCK di Kamp Agung 3 masih minim.

“Kami masih kekurangan lagi beberapa unit. Mengingat jumlah pengungsi sampai saat ini kurang lebih 3.200 jiwa. Karena jumlahnya terbatas, jadi antreannya cukup lama. Kami sudah upayakan bantuan dari beberapa donatur,” kata Willy.

TEJAKULA – Fasilitas mandi cuci kakus (MCK) bagi warga di kamp-kamp pengungsian rupanya masih terbatas.

Kondisi itu dapat ditemui di Desa Tembok. Pengungsi harus mengantre selama berjam-jam, demi memanfaatkan kamar mandi.

Seperti yang terlihat di Kamp Agung 3 Desa Tembok. Di kamp ini, ada 161 warga asal Desa Dukuh yang mengungsi.

Mereka hanya memanfaatkan satu unit kamar mandi yang tersedia di sana. Tak pelak para pengungsi harus mengantre selama berjam-jam demi menggunakan kamar mandi.

Salah seorang pengungsi, I Nengah Sungsang menuturkan, ratusan warga itu harus mengantre sejak pukul 03.00 dini hari.

Antrean mengular hingga siang hari. Antrean menjadi semakin panjang ketika warga harus melakukan aktifitas mencuci.

“Antreannya panjang sekali. Kalau ngantre itu bisa mulai dari jam 03.00 pagi sampai siang, ya harus tunggu giliran. Syukurnya airnya lancar di sini,” kata Sungsang.

Relawan di Desa Tembok bersama PMI Buleleng pun bergeriliya mencari bantuan fasilitas MCK. Kemarin, pengungsi akhirnya mendapat bantuan empat unit MCK baru.

Bantuan itu disalurkan dari salah satu hotel yang beroperasi di Tejakula, serta sebuah yayasan di bidang lingkungan.

Koordinator Relawan Desa Tembok, Dewa Willy Asmawan mengakui jumlah fasilitas MCK di Kamp Agung 3 masih minim.

“Kami masih kekurangan lagi beberapa unit. Mengingat jumlah pengungsi sampai saat ini kurang lebih 3.200 jiwa. Karena jumlahnya terbatas, jadi antreannya cukup lama. Kami sudah upayakan bantuan dari beberapa donatur,” kata Willy.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/