25.2 C
Jakarta
22 November 2024, 8:40 AM WIB

Tega Buang Babi Mati ke Selokan, Warga Klungkung Resah Bukan Main

SEMARAPURA – Warga yang melintas di jembatan penghubung Desa Bakas dan Getakan, Kecamatan Banjarangkan dihebohkan dengan temuan bangkai babi dalam keranjang di selokan dekat jembatan kemarin.

Warga resah lantaran hingga saat ini kasus kematian babi dengan jumlah yang signifikan lantaran terserang virus African Swine Fever (ASF) belum ada di Kabupaten Klungkung.

Sehingga temuan bangkai babi itu menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran virus tersebut ke Kabupaten Klungkung.

Mendengar adanya temuan bangkai tersebut, Kalak BPBD Klungkung, Putu Widiada mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Klungkung untuk segera melakukan evakuasi bangkai babi itu  kemarin malam.

Dikhawatirkan jika tidak segera dievakuasi, bangkai tersebut akan menimbulkan penyakit. “Malam ini kami evakuasi,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida menjelaskan untuk saat ini pihaknya akan melakukan penanganan terlebih dahulu terhadap bangkai tersebut.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran penyakit, terutamanya virus ASF. Mengingat hingga saat ini kasus babi mati dalam jumlah besar di Kabupaten Klungkung belum ditemukan.

“Kematian babi di Klungkung masih dalam jumlah normal. Di Gelgel terakhir ada babi mati satu,” terangnya.

Namun tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggandeng pihak kepolisian untuk menelusuri pelaku pembuang bangkai babi tersebut.

Sebab tindakan itu telah menimbulkan keresahan. “Jalan itu kan sepi dan sebagai akses antara Bangli, Gianyar, Klungkung.

Jadi, cukup berat jika kami yang melakukan penelusuran. Kalau saya lihat dari temuan bangkai babi yang masih dengan keranjangnya, itu dilakukan oleh pemotong,” katanya.

Hanya saja pihaknya tidak mau berandai-andai dari mana asal pelaku pembuang bakai babi tersebut. “Jangan sampai menimbulkan ketersinggungan,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada peternak jika ada babinya yang mati agar langsung dikubur. Sebab jika dibuang sebarangan seperti yang ditemukan di sekitar jembatan

penghubung antara Desa Getakan dan Bakas, akan menyebarkan bau busuk dan juga penyakit. “Peternak sudah kami selalu ingatkan,” tandasnya. 

SEMARAPURA – Warga yang melintas di jembatan penghubung Desa Bakas dan Getakan, Kecamatan Banjarangkan dihebohkan dengan temuan bangkai babi dalam keranjang di selokan dekat jembatan kemarin.

Warga resah lantaran hingga saat ini kasus kematian babi dengan jumlah yang signifikan lantaran terserang virus African Swine Fever (ASF) belum ada di Kabupaten Klungkung.

Sehingga temuan bangkai babi itu menimbulkan kekhawatiran akan penyebaran virus tersebut ke Kabupaten Klungkung.

Mendengar adanya temuan bangkai tersebut, Kalak BPBD Klungkung, Putu Widiada mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Klungkung untuk segera melakukan evakuasi bangkai babi itu  kemarin malam.

Dikhawatirkan jika tidak segera dievakuasi, bangkai tersebut akan menimbulkan penyakit. “Malam ini kami evakuasi,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Klungkung, Ida Bagus Gede Juanida menjelaskan untuk saat ini pihaknya akan melakukan penanganan terlebih dahulu terhadap bangkai tersebut.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyebaran penyakit, terutamanya virus ASF. Mengingat hingga saat ini kasus babi mati dalam jumlah besar di Kabupaten Klungkung belum ditemukan.

“Kematian babi di Klungkung masih dalam jumlah normal. Di Gelgel terakhir ada babi mati satu,” terangnya.

Namun tidak menutup kemungkinan pihaknya akan menggandeng pihak kepolisian untuk menelusuri pelaku pembuang bangkai babi tersebut.

Sebab tindakan itu telah menimbulkan keresahan. “Jalan itu kan sepi dan sebagai akses antara Bangli, Gianyar, Klungkung.

Jadi, cukup berat jika kami yang melakukan penelusuran. Kalau saya lihat dari temuan bangkai babi yang masih dengan keranjangnya, itu dilakukan oleh pemotong,” katanya.

Hanya saja pihaknya tidak mau berandai-andai dari mana asal pelaku pembuang bakai babi tersebut. “Jangan sampai menimbulkan ketersinggungan,” jelasnya.

Pihaknya mengimbau kepada peternak jika ada babinya yang mati agar langsung dikubur. Sebab jika dibuang sebarangan seperti yang ditemukan di sekitar jembatan

penghubung antara Desa Getakan dan Bakas, akan menyebarkan bau busuk dan juga penyakit. “Peternak sudah kami selalu ingatkan,” tandasnya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/