26.7 C
Jakarta
14 Desember 2024, 8:14 AM WIB

Undang Guru BK se-Bali, Unmas Tawarkan Program Unggulan S-1 Farmasi

DENPASAR-Perencanaan matang harus dipersiapkan bagi orang tua yang kini memiliki anak yang hendak lulus dari SMA/SMK dan ingin melanjutkan karir pendidikan selanjutnya.

 

Selain financial, memahami minat, bakat atau potensi anak, serta komunikasi yang terintergrasi dengan baik menjadi poin penting bagi semua orang tua sebelum menentukan pilihan tempat kuliah.

 

Jangan sampai hanya karena salah perencanaan dan asal pilih tempat kuliah, atau bahkan hanya kemauan sepihak, akibatnya bisa fatal.

 

Seperti terungkap saat seminar Pendidikan Peningkatan Kompetensi Guru BK sebagai Konselor dalam Perencanaan  Karir Siswa Sekolah Menengah bertajuk “Peran Bimbingan Konseling dalam Mengarahkan Karir Siswa Sekolah sesuai Minat dan Bakat di Era Revolusi Industri 4.0 melalui Pendekatan Psikologi Pendidikan” yang digelar Fakultas Farmasi, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar -Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Denpasar di Agung Room Hotel Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (6/4).

 

Menghadirkan narasumber yang juga pakar psikologi dari Universitas Udayana (Unud) Dr Ni Made Swasti Wulanyani S.Psi, M.Erg. Pada seminar, Made Swasti juga menghimbau adanya peran bimbingan konseling dalam mengarahkan karir siswa sesuai minat dan bakat.

 

“Ada banyak lulusan SMA/SMK yang belum tahu setelah lulus mau kuliah kemana. Akhirnya ego orang tua muncul tanpa adanya komunikasi. Anak yang semestinya punya potensi di farmasi disuruh kuliah ke kedokteran atau IKM karena dilihat pandai akademisnya. Ujung-ujungnya yang kena dampak adalah anak karena tidak bisa mengikuti atau karena factor lain,”terang Swasti.

 

Untuk itu, agar tidak salah pilih tempat kuliah, Swasti berharap agar anak, orang tua dan para konselor duduk bersama.

“Sehingga perlu adanya mediasi dan dialog atau komunikasi antara orang tua, anak dan sekolah untuk mengetahui potensi anak. Misal dengan psikotes untuk mengetahui potensi dan minat, baru kemudian kondisi financial.Dengan begitu, out put yang dihasilkan akan baik dan berkualitas,”terangnya.

 

Sedangkan Dekan Fakultas Farmasi Unmas Denpasar I Made Agus Sunadi Putra, S.Si.,M.Biomed.Apt, berharap dengan digelarnya seminar yang melibatkan seluruh guru BK se-Bali, nantinya para guru BK sebagai ujung tombak untuk mengarahkan karir siswa khususnya yang mau tamat bisa mengarahkan siswanya untuk menentukan pilihan tempat kuliah dengan tepat.

 

Salin itu, dengan sudah dibukanya S-1 Farmasi, melalui seminar ini, pihaknya ingin mengenalkan profil dan keunggulan Fakultas Farmasi Unmas Denpasar dengan Prodi S-1 Farmasi kepada para guru BK yang sebelumnya hanya dikenal dengan Akademi atau Program D-3 Farmasi Saraswati dengan Akreditasi B satu-satunya di Bali.

 

“Dan perlu diketahui juga bahwa kami (Fakultas Farmasi) juga dipercaya untuk memberikan pendidikan atau rekomisi pembelajaran lampau untuk PNS-PNS tenaga kesehatan khususnya di bidang farmasi. Mudah-mudahan dengan adanya Fakultas baru ini, kami nantinya juga bisa membuka program profesi (apoteker) bagi para lulusan sarjana farmasi,”harapnya.

 

Sementara Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Farmasi Unmas Denpasar, DR. Puguh Santoso. S.Si.,M.Biomed.,Apt., menambahkan dengan mengedepankan budaya unggul, Fakultas yang kini memiliki mahasiswa sebanyak 594 orang, selain tengah menyiapkan gedung perkuliahan lantai 4, keberadaan fasilitas laboratorium pendukung, serta 25 tenaga dosen (1 guru besar, 1 doktor, dan lainnya lulusan magister), sesuai program Gubernur Bali Wayan Koster, Fakultas Farmasi juga

telah menjalankan program pengobatan terintegrasi dan pelayanan obat tradisional yang berbasis pada kearifal local usada Bali.

 

“Tentunya yang tidak kalah penting bahwa kami (Fakultas Farmasi Unmas) memiliki program unggulan yakni program kreatif mahasiswa dengan lolos judul sebanyak 9 atau terbaik kedua se-Bali-Nusra setelah Unmas yang lolos 19 judul,” tukasnya.

DENPASAR-Perencanaan matang harus dipersiapkan bagi orang tua yang kini memiliki anak yang hendak lulus dari SMA/SMK dan ingin melanjutkan karir pendidikan selanjutnya.

 

Selain financial, memahami minat, bakat atau potensi anak, serta komunikasi yang terintergrasi dengan baik menjadi poin penting bagi semua orang tua sebelum menentukan pilihan tempat kuliah.

 

Jangan sampai hanya karena salah perencanaan dan asal pilih tempat kuliah, atau bahkan hanya kemauan sepihak, akibatnya bisa fatal.

 

Seperti terungkap saat seminar Pendidikan Peningkatan Kompetensi Guru BK sebagai Konselor dalam Perencanaan  Karir Siswa Sekolah Menengah bertajuk “Peran Bimbingan Konseling dalam Mengarahkan Karir Siswa Sekolah sesuai Minat dan Bakat di Era Revolusi Industri 4.0 melalui Pendekatan Psikologi Pendidikan” yang digelar Fakultas Farmasi, Universitas Mahasaraswati (Unmas) Denpasar -Yayasan Perguruan Rakyat Saraswati Pusat Denpasar di Agung Room Hotel Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Sabtu (6/4).

 

Menghadirkan narasumber yang juga pakar psikologi dari Universitas Udayana (Unud) Dr Ni Made Swasti Wulanyani S.Psi, M.Erg. Pada seminar, Made Swasti juga menghimbau adanya peran bimbingan konseling dalam mengarahkan karir siswa sesuai minat dan bakat.

 

“Ada banyak lulusan SMA/SMK yang belum tahu setelah lulus mau kuliah kemana. Akhirnya ego orang tua muncul tanpa adanya komunikasi. Anak yang semestinya punya potensi di farmasi disuruh kuliah ke kedokteran atau IKM karena dilihat pandai akademisnya. Ujung-ujungnya yang kena dampak adalah anak karena tidak bisa mengikuti atau karena factor lain,”terang Swasti.

 

Untuk itu, agar tidak salah pilih tempat kuliah, Swasti berharap agar anak, orang tua dan para konselor duduk bersama.

“Sehingga perlu adanya mediasi dan dialog atau komunikasi antara orang tua, anak dan sekolah untuk mengetahui potensi anak. Misal dengan psikotes untuk mengetahui potensi dan minat, baru kemudian kondisi financial.Dengan begitu, out put yang dihasilkan akan baik dan berkualitas,”terangnya.

 

Sedangkan Dekan Fakultas Farmasi Unmas Denpasar I Made Agus Sunadi Putra, S.Si.,M.Biomed.Apt, berharap dengan digelarnya seminar yang melibatkan seluruh guru BK se-Bali, nantinya para guru BK sebagai ujung tombak untuk mengarahkan karir siswa khususnya yang mau tamat bisa mengarahkan siswanya untuk menentukan pilihan tempat kuliah dengan tepat.

 

Salin itu, dengan sudah dibukanya S-1 Farmasi, melalui seminar ini, pihaknya ingin mengenalkan profil dan keunggulan Fakultas Farmasi Unmas Denpasar dengan Prodi S-1 Farmasi kepada para guru BK yang sebelumnya hanya dikenal dengan Akademi atau Program D-3 Farmasi Saraswati dengan Akreditasi B satu-satunya di Bali.

 

“Dan perlu diketahui juga bahwa kami (Fakultas Farmasi) juga dipercaya untuk memberikan pendidikan atau rekomisi pembelajaran lampau untuk PNS-PNS tenaga kesehatan khususnya di bidang farmasi. Mudah-mudahan dengan adanya Fakultas baru ini, kami nantinya juga bisa membuka program profesi (apoteker) bagi para lulusan sarjana farmasi,”harapnya.

 

Sementara Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Farmasi Unmas Denpasar, DR. Puguh Santoso. S.Si.,M.Biomed.,Apt., menambahkan dengan mengedepankan budaya unggul, Fakultas yang kini memiliki mahasiswa sebanyak 594 orang, selain tengah menyiapkan gedung perkuliahan lantai 4, keberadaan fasilitas laboratorium pendukung, serta 25 tenaga dosen (1 guru besar, 1 doktor, dan lainnya lulusan magister), sesuai program Gubernur Bali Wayan Koster, Fakultas Farmasi juga

telah menjalankan program pengobatan terintegrasi dan pelayanan obat tradisional yang berbasis pada kearifal local usada Bali.

 

“Tentunya yang tidak kalah penting bahwa kami (Fakultas Farmasi Unmas) memiliki program unggulan yakni program kreatif mahasiswa dengan lolos judul sebanyak 9 atau terbaik kedua se-Bali-Nusra setelah Unmas yang lolos 19 judul,” tukasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/