SINGARAJA – Kabar duka kembali datang dari keluarga mendiang Ketut Wetan Sastrawan. Putri sulung mendiang, Luh Widya Andari Sadnyani, 13, menyusul kepergian ayahnya.
Widya dinyatakan meninggal pada Senin (6/8) pagi karena kondisinya terus menurun. Korban Widya Andari Sadnyani memang mengalami luka cukup parah.
Korban mengalami luka robek pada pelipis dan dagu. Selain itu ia juga mengalami trauma organ dalam. Korban sempat dirawat di Ruang ICU RSUD Buleleng karena kondisinya tak sadarkan diri.
Namun sejak Minggu (5/8) lama kondisinya terus merosot, dan Widya dinyatakan menghembuskan nafas terakhir pada Senin pagi.
Saat ditemui di rumah duka Senin sore, salah satu keluarga mendiang Gede Wetaniarsono mengatakan, pihak rumah sakit sudah berencana merujuk korban ke RS Sanglah Denpasar.
Namun, karena kondisinya yang belum stabil, tim dokter menunda proses tersebut. “Memang sudah ada rencana dirujuk ke Sanglah. Menunggu kondisinya stabil dulu.
Tapi, keponakan saya sudah lebih dulu tidak ada (meninggal, Red),” kata Wetaniarsono yang juga adik dari mendiang Ketut Wetan Sastrawan.
Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan mau terjadi di KM 8-9 Jalan Raya Singaraja-Denpasar, tepatnya di Banjar Dinas Pumahan, Desa Gitgit, Kecamatan Sukasada, pada Minggu (5/8) siang lalu.
Mobil dengan nomor polisi DK 1896 UN yang dikemudikan pakar hukum pidana Ketut Wetan Sastrawan tiba-tiba kehilangan kendali dan menabrak pohon nangka yang ada di pinggir jalan.
Akibatnya Wetan yang juga dosen di Universitas Panji Sakti (Unipas) Singaraja itu dinyatakan meninggal di RSUD Buleleng pada Minggu sore.