33.9 C
Jakarta
18 Oktober 2024, 14:36 PM WIB

Banjir Lahar Putus Jalan, Warga Bantaran Tukad Unda Diminta Mengungsi

AMLAPURA – Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Gede Pawana mengungkapkan, volume air Sungai Yeh Sah memang sangat tinggi kemarin.

Arusnya juga sangat deras. Beruntungnya air sungai belum sampai meluap. Alirannya masih di alur sungai saja.

Dampak yang mengganggu aktivitas warga justru terjadi di aliran Tukad Panti di wilayah Banjar Bangbangbiaung, Desa Duda, Kecamatan Selat.

Banjir lahar memutus jalan di Pegubungan – Bambang Biaung, di depan SMAN 1 Selat. “Satu pohon tumbang, juga satu tiang listrik ambrol,” kata Gede Pawana.

Tidak hanya di aliran sungai wilayah Karangasem, kondisi yang sama juga terjadi di aliran Sungai Unda, Klungkung. Tampak air di Sungai Unda mengalir sangat deras.

Tidak hanya berwarna cokelat dan membawa material batu, lahar hujan saat ini juga membawa material berupa pepohonan.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengungkapkan, warga yang bermukim di bantaran Sungai Unda merasa resah.

Sehingga mereka akhirnya mengungsi ke rumah-rumah kerabatnya. “Air sungai memang agak tinggi disertai bau belerang dan pohon yang hanyut sehingga membuat masyarakat resah.

Saat ini mereka belum memerlukan tempat penampungan karena mereka memilih ke rumah-rumah keluarganya,” katanya.

Menurutnya,  sekitar pukul 21.00, air Sungai Unda sudah mulai surut. “Di bantaran Sungai Unda sudah ada regu sebanyak 10 orang yang berjaga setiap malam,” tandasnya.

AMLAPURA – Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Gunung Agung Gede Pawana mengungkapkan, volume air Sungai Yeh Sah memang sangat tinggi kemarin.

Arusnya juga sangat deras. Beruntungnya air sungai belum sampai meluap. Alirannya masih di alur sungai saja.

Dampak yang mengganggu aktivitas warga justru terjadi di aliran Tukad Panti di wilayah Banjar Bangbangbiaung, Desa Duda, Kecamatan Selat.

Banjir lahar memutus jalan di Pegubungan – Bambang Biaung, di depan SMAN 1 Selat. “Satu pohon tumbang, juga satu tiang listrik ambrol,” kata Gede Pawana.

Tidak hanya di aliran sungai wilayah Karangasem, kondisi yang sama juga terjadi di aliran Sungai Unda, Klungkung. Tampak air di Sungai Unda mengalir sangat deras.

Tidak hanya berwarna cokelat dan membawa material batu, lahar hujan saat ini juga membawa material berupa pepohonan.

Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada mengungkapkan, warga yang bermukim di bantaran Sungai Unda merasa resah.

Sehingga mereka akhirnya mengungsi ke rumah-rumah kerabatnya. “Air sungai memang agak tinggi disertai bau belerang dan pohon yang hanyut sehingga membuat masyarakat resah.

Saat ini mereka belum memerlukan tempat penampungan karena mereka memilih ke rumah-rumah keluarganya,” katanya.

Menurutnya,  sekitar pukul 21.00, air Sungai Unda sudah mulai surut. “Di bantaran Sungai Unda sudah ada regu sebanyak 10 orang yang berjaga setiap malam,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/