26.5 C
Jakarta
21 November 2024, 0:55 AM WIB

Diterjang Material Longsor, Pura Taman Kedui Hancur

BANGLI – Musim hujan yang berlangsung akhir tahun ini memicu datangnya sejumlah bencana di Bali. Kali ini, tebing setinggi 30-an meter di Desa Pakraman Kedui, Tembuku, Bangli longsor.

Tanah pada tebing itu menimpa Pura Taman Desa Pakraman Kedui yang berada di bawahnya. Pura yang diempon 163 kepala keluarga itu pun hancur.

Wakil Bendesa Pakraman Kedui I Wayan Sudarma mengaku belum tahu kapan pastinya longsor itu terjadi. Pasalnya, warga setempat baru mengetahuinya Senin sore (4/12) pukul 17.30.

Informasi itu kemudian diteruskan ke bendesa setempat. Warga lalu mengecek beramai-ramai kondisi pura mereka.

“Senin malam kami cari, tapi karena gelap belum bisa kami inventarisir. Akhirnya kami lanjutkan pagi ini,” ujar I Wayan Sudarma didampingi kepala Dusun Kedui, I Wayan Kain Adnyana.

Setelah dilakukan inventarisir, beberapa bagian pura hancur. Di antaranya palinggih Penglurah, Sanggaran, Gedong Penyimpenan, dan Balai Plik.

“Untuk bangunan suci Sanggaran dan Penglurah masih tertimbun material longsor,” ujarnya. Longsor juga menimpa tembok penyengker pura di sebelah timur.

Panjang penyengker yang kena timbun sepanjang 15 meter. “Longsor juga menyebabkan bangunan Bale Pesamuan mengalami retak-retak pada bagian bataran dan lantainya,” jelas I Wayan Sudarma.

Diungkapkan Sudarma, untuk evakuasi material longsor perlu menunggu hasil rapat warga. Sebelum memindahkan material longsor akan dilangsungkan upacara Matur Piuning.

“Kami masih menunggu paruman (rapat, red) dan juga mencari hari baik untuk memindahkan material longsor, kami tidak mau grasa grusu karena kaitanya dengan tempat suci,” jelas Sudarma.

Dari hasil penghitungan, total kerugian akibat musibah ini mencapai Rp 100 juta lebih.

BANGLI – Musim hujan yang berlangsung akhir tahun ini memicu datangnya sejumlah bencana di Bali. Kali ini, tebing setinggi 30-an meter di Desa Pakraman Kedui, Tembuku, Bangli longsor.

Tanah pada tebing itu menimpa Pura Taman Desa Pakraman Kedui yang berada di bawahnya. Pura yang diempon 163 kepala keluarga itu pun hancur.

Wakil Bendesa Pakraman Kedui I Wayan Sudarma mengaku belum tahu kapan pastinya longsor itu terjadi. Pasalnya, warga setempat baru mengetahuinya Senin sore (4/12) pukul 17.30.

Informasi itu kemudian diteruskan ke bendesa setempat. Warga lalu mengecek beramai-ramai kondisi pura mereka.

“Senin malam kami cari, tapi karena gelap belum bisa kami inventarisir. Akhirnya kami lanjutkan pagi ini,” ujar I Wayan Sudarma didampingi kepala Dusun Kedui, I Wayan Kain Adnyana.

Setelah dilakukan inventarisir, beberapa bagian pura hancur. Di antaranya palinggih Penglurah, Sanggaran, Gedong Penyimpenan, dan Balai Plik.

“Untuk bangunan suci Sanggaran dan Penglurah masih tertimbun material longsor,” ujarnya. Longsor juga menimpa tembok penyengker pura di sebelah timur.

Panjang penyengker yang kena timbun sepanjang 15 meter. “Longsor juga menyebabkan bangunan Bale Pesamuan mengalami retak-retak pada bagian bataran dan lantainya,” jelas I Wayan Sudarma.

Diungkapkan Sudarma, untuk evakuasi material longsor perlu menunggu hasil rapat warga. Sebelum memindahkan material longsor akan dilangsungkan upacara Matur Piuning.

“Kami masih menunggu paruman (rapat, red) dan juga mencari hari baik untuk memindahkan material longsor, kami tidak mau grasa grusu karena kaitanya dengan tempat suci,” jelas Sudarma.

Dari hasil penghitungan, total kerugian akibat musibah ini mencapai Rp 100 juta lebih.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/