33.4 C
Jakarta
22 November 2024, 13:54 PM WIB

Kasihan, Seminggu di Pengungsian, Pengungsi Satu per Satu Berjatuhan

TEJAKULA – Sejumlah pengungsi di Kecamatan Tejakula, kini mulai mengeluhkan masalah kesehatan mereka.

Sepekan menghuni lokasi pengungsian, beberapa pengungsi mulai mengalami kebus-dingin alias demam. Syukur mereka telah ditangani oleh tim medis yang siaga di sekitar lokasi pengungsian.

Khusus di Kecamatan Tejakula, jumlah tim medis yang siaga sebenarnya cukup banyak. Selain tim medis dari Puskesmas Tejakula I, Dinas Kesehatan Bali, serta tim medis dari Puskesmas Kubu juga ikut memantau kesehatan pengungsi.

Itu belum termasuk tim medis dari puskesmas pembantu yang siaga di beberapa desa. Saat musim pancaroba kini, beberapa pengungsi pun mulai mengeluh tidak enak badan.

Padahal saat pertama kali masuk pengungsian pada akhir September lalu, kondisi mereka relatif sehat.

Kini dengan kondisi panas dan hujan yang tak menentu, membuat kondisi para pengungsi mulai menurun.

Sementara itu salah seorang pengungsi yang menetap di Desa Tejakula, Nyoman Cungir, mengaku kamp pengungsian yang ia tempati sudah tiga kali didatangi tim kesehatan.

Cungir mengaku kerap mendapat pengarahan dan penyuluhan dari tim medis. Hingga kini, belum ada warga pengungsian di kamp tersebut yang mengalami sakit kronis.

“Syukurnya juga tidak ada yang sakit mendadak. Sejauh ini masih aman-aman saja,” kata Cungir. Pengungsi pun kini dihimbau melakukan pola hidup bersih dan sehat.

Mereka juga diminta waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang biasanya muncul selama musim penghujan ini. Mereka diminta waspada, terutama dengan penyakit demam berdarah yang sangat rentan terjadi. 

TEJAKULA – Sejumlah pengungsi di Kecamatan Tejakula, kini mulai mengeluhkan masalah kesehatan mereka.

Sepekan menghuni lokasi pengungsian, beberapa pengungsi mulai mengalami kebus-dingin alias demam. Syukur mereka telah ditangani oleh tim medis yang siaga di sekitar lokasi pengungsian.

Khusus di Kecamatan Tejakula, jumlah tim medis yang siaga sebenarnya cukup banyak. Selain tim medis dari Puskesmas Tejakula I, Dinas Kesehatan Bali, serta tim medis dari Puskesmas Kubu juga ikut memantau kesehatan pengungsi.

Itu belum termasuk tim medis dari puskesmas pembantu yang siaga di beberapa desa. Saat musim pancaroba kini, beberapa pengungsi pun mulai mengeluh tidak enak badan.

Padahal saat pertama kali masuk pengungsian pada akhir September lalu, kondisi mereka relatif sehat.

Kini dengan kondisi panas dan hujan yang tak menentu, membuat kondisi para pengungsi mulai menurun.

Sementara itu salah seorang pengungsi yang menetap di Desa Tejakula, Nyoman Cungir, mengaku kamp pengungsian yang ia tempati sudah tiga kali didatangi tim kesehatan.

Cungir mengaku kerap mendapat pengarahan dan penyuluhan dari tim medis. Hingga kini, belum ada warga pengungsian di kamp tersebut yang mengalami sakit kronis.

“Syukurnya juga tidak ada yang sakit mendadak. Sejauh ini masih aman-aman saja,” kata Cungir. Pengungsi pun kini dihimbau melakukan pola hidup bersih dan sehat.

Mereka juga diminta waspada dengan kondisi cuaca ekstrem yang biasanya muncul selama musim penghujan ini. Mereka diminta waspada, terutama dengan penyakit demam berdarah yang sangat rentan terjadi. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/