NEGARA – Sekolah swasta di Kabupaten Jembrana kondisinya banyak yang memprihatinkan. Seperti Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional Negara di Lingkungan Menega, Kelurahan Dauh Waru, Jembrana.
Selain minim siswa, sejumlah bangunan sekolah yang berada di Jalan Pulau Seram, Jembrana, kondisinya rusak parah.
Parahnya, dengan siswa yang sangat minim, mereka jarang masuk sekolah. Seperti yang terlihat hari Sabtu (6/1) kemarin, hanya belasan siswa terlihat di sekitar sekolah.
Padahal, jumlah keseluruhan siswa kelas VII hingga IX sebanyak 34 pelajar. Rinciannya, kelas VII 6 siswa, kelas VIII 8 siswa, dan kelas IX sebanyak 20 siswa.
Selain minim siswa, guru yang ada di sekolah termasuk tata usaha hanya ada 4 orang. “Kalau hari Sabtu jarang ada masuk, guru lain juga cari tambahan jam belajar ke sekolah lain,” kata salah seorang guru.
Menurut Kepala SMP Nasional 1 Negara I Nengah Kalem, kondisi sekolahnya memang memprihatinkan. Baik dari segi siswa maupun sarana sekolah.
Jumlah tenaga pengajar dan tata usaha hanya 9 orang. Satu orang guru harus mengajar banyak mata pelajaran.
“Siswa yang ada bukan murni dari hasil pendaftaran. Tapi, pindahan dari sekolah negeri. Ada juga yang karena bermasalah di sekolah dan tidak naik kelas, lalu pindah ke sekolah swasta,” ujar Kalem yang belum seminggu menjabat ini.
Karena hanya ada 34 siswa dari semua kelas, memang tidak memenuhi syarat kelompok belajar yang jumlahnya disyaratkan.
Jumlah siswa di jenjang SMP yang disyaratkan masuk kelompok belajar jika setiap kelas minimal ada 20 siswa dan maksimal 32 siswa.
Dengan jumlah rombongan belajar minimum 3 rombel dan maksimum 33 rombel. Dengan setiap tingkatan kelas maksimal 11 rombel.
Namun demikian, tetap kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dari pusat.