26.9 C
Jakarta
27 April 2024, 3:23 AM WIB

Proyek Got Tergenang Air Dikeluhkan Warga

GIANYAR- Proyek jalan dan got di sepanjang Jalan Raya Kemenuh bagian Utara dikeluhkan masyarakat setempat. Sebab, got tergenang air hujan.

 

Bendesa Adat Tengkulak Kaja, Made Selamet menyatakan sekitar tiga bulan yang lalu, desanya mendapat proyek pengaspalan jalan dan perbaikan got senilai Rp 9 miliar lebih.

Proyek itu sepanjang kurang lebih 3,2 kilometer. Jalur perbaikan masuk desa adat Tengkulak Kaja hingga Batusepih, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati. “Setelah proyek selesai, air hujan malah tergenang. Padahal pemborong melakukan normalisasi got,” ujar Selamet, Jumat (7/1).

 

Selamet menyayangkan tidak semua saluran got dikeruk dan di semen di bagian bawah. “Setelah kami pantau, tidak keseluruhan. Hanya yang rusak. Dan menaikkan tanah yang mengendap,” ujarnya.

 

Usai proyek rampung dan diserahterimakan kepada pemerintah, air hujan justru mampet. “Setiap hujan tergenang. Ada bagian yang tidak dikeruk. Di bawah kios-kios itu ada terowongan yang tidak dikeruk. Jadi air tidak lancar mengalir,” keluhnya.

 

Dia pun mengeluhkan, proyek normalisasi got justru tidak membaik. “Namun meresahkan. Karena kami khawatir air tergenang membawa jentik nyamuk,” ujarnya.

 

Apalagi jika hujan lebat turun berhari-hari seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. “Jadi genangan bisa sampai tujuh hari. Ini saja cuaca cerah air lama surut,” jelasnya.

 

Pihaknya berharap keberatan dari masyarakat bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah. “Saya lihat postingan pak bupati sering meninjau proyek. Mudah-mudahan ini bisa ditinjau sama pak bupati,” pintanya.

 

Disamping itu, sisa material proyek juga ditumpuk di pinggir pertigaan Jalan Raya Kemenuh-Setra Tengkulak. “Banyak juga bongkahan material bekas proyek, ditaruh, posisi di pinggiran jalan. Lokasi menuju setra Tengkulak,” ujarnya.

 

Selain itu, usulan membuat polisi tidur landai di depan Pura juga tidak digubris. “Padahal waktu pembangunan jalan, sempat hadir kades, DPRD, PUPR hadir. Kami usulkan di depan pura, dibuat skema, supaya laju kendaraan untuk tidak ngebut. kKatanya akan dibuatkan semacam garis polisi tidur. Namun sampai proyek selesai, tidak ada,” pungkasnya.

 

Sementara itu, dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Gianyar sedang berkoordinasi dengan bidang terkait untuk perbaikan got tersebut.

 

GIANYAR- Proyek jalan dan got di sepanjang Jalan Raya Kemenuh bagian Utara dikeluhkan masyarakat setempat. Sebab, got tergenang air hujan.

 

Bendesa Adat Tengkulak Kaja, Made Selamet menyatakan sekitar tiga bulan yang lalu, desanya mendapat proyek pengaspalan jalan dan perbaikan got senilai Rp 9 miliar lebih.

Proyek itu sepanjang kurang lebih 3,2 kilometer. Jalur perbaikan masuk desa adat Tengkulak Kaja hingga Batusepih, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati. “Setelah proyek selesai, air hujan malah tergenang. Padahal pemborong melakukan normalisasi got,” ujar Selamet, Jumat (7/1).

 

Selamet menyayangkan tidak semua saluran got dikeruk dan di semen di bagian bawah. “Setelah kami pantau, tidak keseluruhan. Hanya yang rusak. Dan menaikkan tanah yang mengendap,” ujarnya.

 

Usai proyek rampung dan diserahterimakan kepada pemerintah, air hujan justru mampet. “Setiap hujan tergenang. Ada bagian yang tidak dikeruk. Di bawah kios-kios itu ada terowongan yang tidak dikeruk. Jadi air tidak lancar mengalir,” keluhnya.

 

Dia pun mengeluhkan, proyek normalisasi got justru tidak membaik. “Namun meresahkan. Karena kami khawatir air tergenang membawa jentik nyamuk,” ujarnya.

 

Apalagi jika hujan lebat turun berhari-hari seperti yang terjadi beberapa waktu lalu. “Jadi genangan bisa sampai tujuh hari. Ini saja cuaca cerah air lama surut,” jelasnya.

 

Pihaknya berharap keberatan dari masyarakat bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah. “Saya lihat postingan pak bupati sering meninjau proyek. Mudah-mudahan ini bisa ditinjau sama pak bupati,” pintanya.

 

Disamping itu, sisa material proyek juga ditumpuk di pinggir pertigaan Jalan Raya Kemenuh-Setra Tengkulak. “Banyak juga bongkahan material bekas proyek, ditaruh, posisi di pinggiran jalan. Lokasi menuju setra Tengkulak,” ujarnya.

 

Selain itu, usulan membuat polisi tidur landai di depan Pura juga tidak digubris. “Padahal waktu pembangunan jalan, sempat hadir kades, DPRD, PUPR hadir. Kami usulkan di depan pura, dibuat skema, supaya laju kendaraan untuk tidak ngebut. kKatanya akan dibuatkan semacam garis polisi tidur. Namun sampai proyek selesai, tidak ada,” pungkasnya.

 

Sementara itu, dari Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Gianyar sedang berkoordinasi dengan bidang terkait untuk perbaikan got tersebut.

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/