31.1 C
Jakarta
30 April 2024, 10:03 AM WIB

Dinas Pertanian Buleleng Klaim Bali Utara Masih Surplus Padi

 SINGARAJA – Meski alih fungsi lahan makin masif, namun Dinas Pertanian Buleleng mengklaim jika produksi padi di kabupaten Bali utara masih surplus.

 

Seperti disampaikan Plt. Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, dari data Dinas Pertanian Buleleng menunjukkan, pada tahun 2018 lalu produksi padi di Kabupaten Buleleng mencapai 133.367 ton gabah kering giling.

 

Padi itu diproduksi dari lahan seluas 21.317 hektare.

 

Realisasi padi tersebut, lanjut Sumiasa jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka produksi pada tahun 2017 lalu yang hanya mencapai 117.161 ton. “Artinya kenaikan produksi sepanjang 2018 mencapai 16.206 ton atau naik 13,83 persen,”kata Sumiarta.

 

Lebih lanjut, Sumiarta menjelaskan jika factor kenaikan produksi itu sangat dipengaruhi dengan perlakuan terhadap lahan pertanian.

 

Baik itu perlakuan terhadap padi, tanaman, maupun organisme pengganggu tanaman.

 

Menurutnya, perlakuan khusus itu mampu menaikkan produktifitas lahan.

 

“Tadinya pada 2017, produktifitas lahan hanya 55,43 kwintal per hektare. Namun pada 2018, produktifitas naik 10,64 persen, sehingga menjadi 62,5 kwintal per hectare,”imbuhnya.

 

Sementara untuk penanganan pascapanen misalnya, kata SUmiartapemerintah memberikan pinjaman power teaser. Alat ini sangat memengaruhi proses perontokan padi, sehingga produksi gabah meningkat. Selain itu pemberian benih unggul dan pupuk juga diyakini mendongkrak produksi.

 

“Kebetulan tahun lalu iklim juga sangat mendukung. Sehingga serangan hama tidak terlalu banyak. Begitu ada laporan serangan hama, tim kami juga langsung turun melakukan penanganan bersama petani. Sehingga tidak meluas,” imbuh Sumiarta.

 

Tambahan produksi itu pun membuat pasokan beras di Buleleng mengalami surplus. Beras-beras yang diproduksi para petani Buleleng bahkan disuplai hingga ke Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan pangan di sana.

 SINGARAJA – Meski alih fungsi lahan makin masif, namun Dinas Pertanian Buleleng mengklaim jika produksi padi di kabupaten Bali utara masih surplus.

 

Seperti disampaikan Plt. Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta. Dikonfirmasi Jawa Pos Radar Bali, dari data Dinas Pertanian Buleleng menunjukkan, pada tahun 2018 lalu produksi padi di Kabupaten Buleleng mencapai 133.367 ton gabah kering giling.

 

Padi itu diproduksi dari lahan seluas 21.317 hektare.

 

Realisasi padi tersebut, lanjut Sumiasa jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka produksi pada tahun 2017 lalu yang hanya mencapai 117.161 ton. “Artinya kenaikan produksi sepanjang 2018 mencapai 16.206 ton atau naik 13,83 persen,”kata Sumiarta.

 

Lebih lanjut, Sumiarta menjelaskan jika factor kenaikan produksi itu sangat dipengaruhi dengan perlakuan terhadap lahan pertanian.

 

Baik itu perlakuan terhadap padi, tanaman, maupun organisme pengganggu tanaman.

 

Menurutnya, perlakuan khusus itu mampu menaikkan produktifitas lahan.

 

“Tadinya pada 2017, produktifitas lahan hanya 55,43 kwintal per hektare. Namun pada 2018, produktifitas naik 10,64 persen, sehingga menjadi 62,5 kwintal per hectare,”imbuhnya.

 

Sementara untuk penanganan pascapanen misalnya, kata SUmiartapemerintah memberikan pinjaman power teaser. Alat ini sangat memengaruhi proses perontokan padi, sehingga produksi gabah meningkat. Selain itu pemberian benih unggul dan pupuk juga diyakini mendongkrak produksi.

 

“Kebetulan tahun lalu iklim juga sangat mendukung. Sehingga serangan hama tidak terlalu banyak. Begitu ada laporan serangan hama, tim kami juga langsung turun melakukan penanganan bersama petani. Sehingga tidak meluas,” imbuh Sumiarta.

 

Tambahan produksi itu pun membuat pasokan beras di Buleleng mengalami surplus. Beras-beras yang diproduksi para petani Buleleng bahkan disuplai hingga ke Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan pangan di sana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/