27.3 C
Jakarta
30 April 2024, 7:11 AM WIB

Wabah Demam Berdarah Mulai Mengancam Buleleng, Tertinggi di Desa Panji

SINGARAJA – Wabah penyebaran penyakit demam berdarah mulai mengancam warga Buleleng.

 

Bahkan hanya dalam kurun waktu sebulan, sudah ada puluhan kasus demam berdarah yang ditemukan.

 

Sebagian besar ditemukan di wilayah Kecamatan Sukasada, yakni Desa Panji.

 

Data di Dinas Kesehatan Buleleng menunjukkan, sepanjang bulan Januari 2019 lalu, tercatat ada 77 orang penderita. Mereka sempat menjalani perawatan di puskesmas maupun di rumah sakit.

 

Kasus itu tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng.

 

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, pada awal tahun ini perkembangan nyamuk Aedes Aegypty memang cukup pesat.

 

Mengingat kondisi cuaca cukup ekstrem. Kondisi saat ini sangat mendukung pertumbuhan populasi nyamuk.

 

Akibatnya ada puluhan kasus yang bermunculan selama sebulan terakhir.

 

“Di seluruh kecamatan itu ada kasus. Tapi yang paling besar itu di kawasan padat penduduk. Seperti di Sukasada itu banyak ada di Desa Panji. Kemudian di wilayah Kota Singaraja juga,” kata Mahapramana.

 

Pihaknya pun meminta masyarakat lebih waspada dengan kondisi saat ini.

 

Sebab perkembangan populasi nyamuk aedes aegypty masih akan tumbuh selama beberapa bulan ke depan.

SINGARAJA – Wabah penyebaran penyakit demam berdarah mulai mengancam warga Buleleng.

 

Bahkan hanya dalam kurun waktu sebulan, sudah ada puluhan kasus demam berdarah yang ditemukan.

 

Sebagian besar ditemukan di wilayah Kecamatan Sukasada, yakni Desa Panji.

 

Data di Dinas Kesehatan Buleleng menunjukkan, sepanjang bulan Januari 2019 lalu, tercatat ada 77 orang penderita. Mereka sempat menjalani perawatan di puskesmas maupun di rumah sakit.

 

Kasus itu tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng.

 

Kepala Dinas Kesehatan Buleleng dr. IGN Mahapramana mengatakan, pada awal tahun ini perkembangan nyamuk Aedes Aegypty memang cukup pesat.

 

Mengingat kondisi cuaca cukup ekstrem. Kondisi saat ini sangat mendukung pertumbuhan populasi nyamuk.

 

Akibatnya ada puluhan kasus yang bermunculan selama sebulan terakhir.

 

“Di seluruh kecamatan itu ada kasus. Tapi yang paling besar itu di kawasan padat penduduk. Seperti di Sukasada itu banyak ada di Desa Panji. Kemudian di wilayah Kota Singaraja juga,” kata Mahapramana.

 

Pihaknya pun meminta masyarakat lebih waspada dengan kondisi saat ini.

 

Sebab perkembangan populasi nyamuk aedes aegypty masih akan tumbuh selama beberapa bulan ke depan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/