SINGARAJA – Hujan lebat yang mengguyur wilayah Bali Utara pada Jumat (6/2) malam lalu, berujung pada bencana alam.
Hingga kemarin tercatat ada 4 titik longsor di seluruh penjuru Buleleng. Selain itu terjadi sumbatan sampah di Tukad Batupulu, hingga membuat air meluap ke pemukiman sekitar.
Titik longsor itu dilaporkan terjadi di Desa Sekumpul dan Desa Lemukih di Kecamatan Sawan, serta di Desa Tejakula dan Desa Bondalem di Kecamatan Tejakula.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Hanya saja material longsor menutupi akses jalan desa, sehingga membuat warga kesulitan melakukan aktivitas.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Gede Rejasa mengatakan, sejak Jumat (5/2) hingga kemarin, tercatat ada 12 titik bencana yang ada di Kabupaten Buleleng.
Bencana itu tersebar di Kecamatan Gerokgak, Seririt, Sukasada, Sawan, dan Tejakula. Sejauh ini kondisi kerusakan terberat ada di Banjar Dinas Lebah Desa Sekumpul dan Banjar Dinas Selombo Desa Bondalem.
Menurutnya, di Desa Sekumpul akses jalan sudah mulai terbuka. Meski pembersihan dilakukan secara manual.
“Pemilik senderan di Sekumpul sudah kami minta memasang terpal untuk antisipasi. Sebab kalau hujan lagi, bisa memicu longsor susulan. Malah dampaknya bisa lebih parah,” kata Rejasa.
Sementara di Desa Bondalem, longsor belum dapat tertangani. Pasalnya, tim dari BPBD Buleleng sudah kehabisan tenaga. Mereka sudah bertugas sejak Jumat pagi dan belum sempat beristirahat hingga siang kemarin.
“Beberapa titik sudah bisa tertangani. Kalau yang parah, memang di Bondalem itu saja yang belum tertangani. Karena materialnya itu beton semua.
Personil kami tadi sudah kehabisan tenaga. Jadi, kami mohon waktu, besok (hari ini, Red) akan kami kerjakan bersama-sama dengan warga,” kata Rejasa.