DENPASAR – Aktivitas Gunung Agung belakangan cendrung meningkat. Gunung tertinggi di Bali itu mulai batuk-batuk. Pemerintah sendiri mengimbau warga yang tinggal di lereng gunung tetap tenang.
“Sistem Gunung Agung sudah terbuka. Kapan pun bisa erupsi,” kata Advokat Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. yang masuk di dalam 100 Advokat Hebat versi majalah PropertynBank.
Panglima Hukum Togar Situmorang, S.H., M.H., M.A.P. dan juga Managing Partner Law Office Togar Situmorang & Associates yang beralamat
di Jl. Tukad Citarum No. 5A Renon, Jl. Bypass Ngurah Rai No.407, dan juga merupakan rekanan OTO 27 yaitu bisnis usaha yang bergerak di bidang,
Insurance AIA, Property penjualan Villa, Showroom Mobil, Showroom Motor Harley Davidson, Food Court dan juga Barber Shop yang beralamat di Jl. Gatot Subroto Timur No. 22 Denpasar Bali,
Ini mengimbau kepada masyarakat di radius terdekat dari Gunung Agung agar tetap tenang dan mengikuti arahan dari petugas terkait kebencanaan tersebut.
“Kita meminta warga tidak panik. Kita mengimbau warga harus tetap mengikuti rekomendasi PVMBG, yakni tidak beraktivitas sekitar radius 4 kilometer.
Karena status Gunung Agung masih berada di level III (siaga), radius empat kilometer,” kata Togar Situmorang yang saat ini sedang menyelesaikan program S3 Ilmu Hukum di Universitas Udayana.
Ketua POSSI Denpasar ini juga mengimbau warga tidak mendaki Gunung Agung mengingat kondisinya belum stabil, karena erupsi kapan pun bisa terjadi tanpa melihat jumlah kegempaan yang muncul.
Dewan Pakar Forum Bela Negara Provinsi Bali ini juga meminta petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karangasem yang saat ini
melakukan pemantauan di seputaran Pura Besakih mengimbau agar warga sekitar tidak sampai panik, agar aktivitas tetap berjalan normal, begitu juga persembahyangan di Pura Agung Besakih.
“Petugas BPBD Kabupaten Karangasem kita minta membagikan masker kepada masyarakat yang melakukan persembahyangan serangkaian Ida Betara Turun Kabeh di Pura Besakih
agar tidak menghirup abu vulkanik,” ujar Togar Situmorang yang pernah menjadi Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPKRI) Provinsi Bali.
Caleg DPRD Provinsi Bali dapil Denpasar Nomor urut 7 meminta masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di sekitar aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung untuk waspada.
Sebab ada ancaman bahaya sekunder berupa potensi aliran lahar hujan. “Aliran lahar ini dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak.
Area landasan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung,” jelas caleg millennial yang mempunyai tagline Siap Melayani Bukan Dilayani.
Oleh karena itu, dia berharap kepada masyarakat di sekitar Gunung Agung maupun para pengunjung mematuhi imbauan zona steril yakni radius empat kilometer dari kawah.
“Mengenai pemulihan kondisi pariwisata Bali kita harus terus melakukan berbagai cara untuk menarik perhatian wisatawan manca negara. Kita pasti bisa,” pungkasnya. (rba)