27.1 C
Jakarta
23 November 2024, 17:14 PM WIB

Obok-Obok Lapas Singaraja, Hanya Temukan Kartu dan Botol Tanpa Tutup

SINGARAJA – Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah Lapas Singaraja kemarin (6/4).

Sayangnya tim tidak mendapatkan hasil yang signifikan. Tim hanya berhasil mengamankan kartu serta botol-botol yang tak lagi dilengkapi dengan tutup.

Proses razia itu dilangsungkan sekitar pukul 10.00 pagi. Tim gabungan bersama tim internal dari Lapas Singaraja langsung masuk ke dalam areal lapas.

Mereka menggeledah kamar tahanan satu persatu. Mulai dari kamar bagi para tahanan, narapidana, kamar bagi napi wanita, maupun kamar-kamar yang digunakan sebagai lokasi kegiatan pembinaan.

Dalam proses penggeledahan itu tim tidak berhasil mendapat temuan yang signifikan. Tim hanya menemukan pisau cukur, kabel USB,

pemarut, cermin, kartu ceki, kartu remi, kartu domino, sendok besi, obeng, pisau cutter, serta botol-botol yang tidak berisikan tutup.

Kalapas Singaraja Mut Zaini mengatakan, barang-barang tersebut memang tak boleh dibawa masuk ke dalam kamar tahanan. Pisau cutter misalnya.

Selama ini pisau itu digunakan warga binaan membuat kerajinan tangan. Pisau itu hanya boleh digunakan di lokasi pembuatan kerajinan, tak boleh dibawa masuk ke dalam kamar tahanan.

“Memang cutter ini ada di dalam lapas. Karena dipakai untuk buat kerajinan. Tapi kan tidak boleh dibawa masuk ke dalam sel.

Biar tidak disalahgunakan. Kalau mau buat kerajinan, kami sudah siapkan tempat supaya lebih mudah mengawasi,” kata Zaini.

Menurut Zaini pihaknya sebenarnya sudah rutin melakukan pemeriksaan di dalam kamar tahanan. Pemeriksaan rutin setidaknya dilakukan sekali dalam sepekan.

Bahkan, bisa dilakukan lebih sering. Hanya saja terkadang warga binaan masih menyelundupkan barang-barang tersebut ke dalam kamar tahanan.

“Dari luar kami sudah ketat sekali. Memang tidak ada kunjungan. Tapi penitipan barang atau makanan itu kan tetap ada. Saat masuk kami minta orangnya meninggalkan KTP.

Kemudian barang kami geledah di hadapan warga binaan yang menerima. Kalau ada yang mencurigakan, nanti kan tinggal cross check dengan KTP-nya saja,” kata Zaini.

SINGARAJA – Tim gabungan yang terdiri dari unsur TNI, Polri, dan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggeledah Lapas Singaraja kemarin (6/4).

Sayangnya tim tidak mendapatkan hasil yang signifikan. Tim hanya berhasil mengamankan kartu serta botol-botol yang tak lagi dilengkapi dengan tutup.

Proses razia itu dilangsungkan sekitar pukul 10.00 pagi. Tim gabungan bersama tim internal dari Lapas Singaraja langsung masuk ke dalam areal lapas.

Mereka menggeledah kamar tahanan satu persatu. Mulai dari kamar bagi para tahanan, narapidana, kamar bagi napi wanita, maupun kamar-kamar yang digunakan sebagai lokasi kegiatan pembinaan.

Dalam proses penggeledahan itu tim tidak berhasil mendapat temuan yang signifikan. Tim hanya menemukan pisau cukur, kabel USB,

pemarut, cermin, kartu ceki, kartu remi, kartu domino, sendok besi, obeng, pisau cutter, serta botol-botol yang tidak berisikan tutup.

Kalapas Singaraja Mut Zaini mengatakan, barang-barang tersebut memang tak boleh dibawa masuk ke dalam kamar tahanan. Pisau cutter misalnya.

Selama ini pisau itu digunakan warga binaan membuat kerajinan tangan. Pisau itu hanya boleh digunakan di lokasi pembuatan kerajinan, tak boleh dibawa masuk ke dalam kamar tahanan.

“Memang cutter ini ada di dalam lapas. Karena dipakai untuk buat kerajinan. Tapi kan tidak boleh dibawa masuk ke dalam sel.

Biar tidak disalahgunakan. Kalau mau buat kerajinan, kami sudah siapkan tempat supaya lebih mudah mengawasi,” kata Zaini.

Menurut Zaini pihaknya sebenarnya sudah rutin melakukan pemeriksaan di dalam kamar tahanan. Pemeriksaan rutin setidaknya dilakukan sekali dalam sepekan.

Bahkan, bisa dilakukan lebih sering. Hanya saja terkadang warga binaan masih menyelundupkan barang-barang tersebut ke dalam kamar tahanan.

“Dari luar kami sudah ketat sekali. Memang tidak ada kunjungan. Tapi penitipan barang atau makanan itu kan tetap ada. Saat masuk kami minta orangnya meninggalkan KTP.

Kemudian barang kami geledah di hadapan warga binaan yang menerima. Kalau ada yang mencurigakan, nanti kan tinggal cross check dengan KTP-nya saja,” kata Zaini.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/