26.3 C
Jakarta
25 April 2024, 4:30 AM WIB

Stop Corona, Keris Pusaka Ki Baru Semang Puri Buleleng di Wangsuhpada

SINGARAJA – Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk memerangi virus corona. Selain jalur medis ditempuh dengan cara menerapkan physical distancing, upaya lain yang dilakukan yakni dengan menempuh jalur niskala (spiritual).

Pada umumnya di Bali, jalur niskala ini diyakini mampu meredam merebaknya virus corona. Salah satunya yang sedang

digelar di Puri Agung Buleleng dengan nunas wangsuhpada (basuhan) dari Keris Ki Baru Semang milik Puri Buleleng kemarin.

Sekitar pukul 10.00 beberapa pejabat daerah seperti Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa nangkil bersama Kepala Biro Kesra Provinsi Bali mendatangi Puri Agung Buleleng.

Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Ketua Paguyuban Eka Sthana Dharma Puri Buleleng AA Wiranata Kusuma.

Dalam pertemuan, hadir juga penglingsir Puri Agung Buleleng. Konon Wakil Bupati Karangasem Arta Dipa mendapatkan pawisik

bahwasannya ada tiga benda pusaka di Bali diyakini secara niskala dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Tiga benda pusaka itu diantaranya keris pusaka Ki Baru Semang di Puri Gede Buleleng, keris Ki Tunjung Tutur di Puri Blahbatuh Gianyar, dan keris Ki Sudamala Karangasem.

Ketiga benda pusaka itu harus diwangsuh (cuci), lalu airnya dijadikan satu dan dibawa ke Pura Bhur Bwah Swah, di Desa Seraya, Karangasem.

Air cucian tiga benda pusaka itu akan dijadikan tirta, lalu disebarkan di seluruh desa pakraman di Bali.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam lebih juga digelar persembahyangan bersama di Pemerajan Agung.

Baru kemudian dilakukan nunas wangsuhpada dari Keris Pusaka Ki Baru Semang. Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa yang ditemui usai melakukan pertemuan enggan berkomentar banyak.

Menurutnya, datang ke Puri Buleleng untuk nangkil bersembahyang. Pihaknya bersama pepabat lainnya nangkil untuk muspa karena sudah tidak lama ke Puri Agung Buleleng.

“Kami juga akan nangkil bersama ke pura puncak di Bhur Bwah Swah di Pura Lempuyang, Kabupaten Karangasem. Memohon keselamatan, kesejahteraan umat manusia khususnya di Bali agar virus corona ini cepat berakhir,” imbuhnya.

SINGARAJA – Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk memerangi virus corona. Selain jalur medis ditempuh dengan cara menerapkan physical distancing, upaya lain yang dilakukan yakni dengan menempuh jalur niskala (spiritual).

Pada umumnya di Bali, jalur niskala ini diyakini mampu meredam merebaknya virus corona. Salah satunya yang sedang

digelar di Puri Agung Buleleng dengan nunas wangsuhpada (basuhan) dari Keris Ki Baru Semang milik Puri Buleleng kemarin.

Sekitar pukul 10.00 beberapa pejabat daerah seperti Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa nangkil bersama Kepala Biro Kesra Provinsi Bali mendatangi Puri Agung Buleleng.

Kedatangan rombongan diterima langsung oleh Ketua Paguyuban Eka Sthana Dharma Puri Buleleng AA Wiranata Kusuma.

Dalam pertemuan, hadir juga penglingsir Puri Agung Buleleng. Konon Wakil Bupati Karangasem Arta Dipa mendapatkan pawisik

bahwasannya ada tiga benda pusaka di Bali diyakini secara niskala dapat memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Tiga benda pusaka itu diantaranya keris pusaka Ki Baru Semang di Puri Gede Buleleng, keris Ki Tunjung Tutur di Puri Blahbatuh Gianyar, dan keris Ki Sudamala Karangasem.

Ketiga benda pusaka itu harus diwangsuh (cuci), lalu airnya dijadikan satu dan dibawa ke Pura Bhur Bwah Swah, di Desa Seraya, Karangasem.

Air cucian tiga benda pusaka itu akan dijadikan tirta, lalu disebarkan di seluruh desa pakraman di Bali.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam lebih juga digelar persembahyangan bersama di Pemerajan Agung.

Baru kemudian dilakukan nunas wangsuhpada dari Keris Pusaka Ki Baru Semang. Wakil Bupati Karangasem Wayan Artha Dipa yang ditemui usai melakukan pertemuan enggan berkomentar banyak.

Menurutnya, datang ke Puri Buleleng untuk nangkil bersembahyang. Pihaknya bersama pepabat lainnya nangkil untuk muspa karena sudah tidak lama ke Puri Agung Buleleng.

“Kami juga akan nangkil bersama ke pura puncak di Bhur Bwah Swah di Pura Lempuyang, Kabupaten Karangasem. Memohon keselamatan, kesejahteraan umat manusia khususnya di Bali agar virus corona ini cepat berakhir,” imbuhnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/