27.1 C
Jakarta
22 November 2024, 2:42 AM WIB

Tegas! Sepuluh Pemudik Disuruh Putar Balik di Tabanan

TABANAN – Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Tabanan rupanya tak bermain-main dengan adanya warga yang nekat mudik ketika kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah mulai diberlakukan pada 6-17 Mei mendatang.

 

Nyata saat operasi ketupat digelar Rabu malam di Pos Penyekatan Desa Megati, Selemadeg Timur di Jalur Denpasar-Gilimanuk. Polisi Lalu Lintas Polres Tabanan bersama tim gabungan dari aparat TNI, Dishub Tabanan, Satpol PP Tabanan juga dibantu pecalang menjaring 10 kendaraan pemudik yang nekat mudik saat pemberlakuan larang mudik Lebaran.

 

Sepuluh kendaraan tersebut meski membawa surat keterangan hasil rapid tes dengan hasil negatif terpaksa diminta putar balik. Lantaran tidak memiliki izin perjalanan ke luar daerah.     

 

“Sampai tadi malam, Rabu (5/5), sekitar pukul 23.00. Sudah ada sepuluh kendaraan yang kami putar balik,” kata Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S. Siregar saat memantau secara langsung operasi ketupat di Pos Megati, Kamis (6/5).

 

Dari sepuluh kendaraan tersebut yang terjaring. Mereka (pemudik) selain menggunakan mobil pribadi, motor ada juga yang menggunakan travel bodong tidak memiliki surat izin trayek mengangkut penumpang keluar Bali.

 

“Kami minta masyarakat saat kebijakan larangan mudik berlaku. Agar tetap mematuhi dengan menunda mudik sementara waktu. Karena ini dilakukan pemerintah demi memutus rantai penularan Covid-19,” ungkapnya.

 

Saat dilakukan operasi penyekatan pihaknya juga menyasar kendaraan pengangkut barang. Pasalnya banyak pemudik yang ingin mengelabui petugas dengan menumpang mobil pengangkut barang.

 

Konsentrasi pengawasan dalam operasi ketupat tetap berada pada kendaraan-kendaraan dengan bak tertutup atau boks. Pasalnya di daerah Jawa banyak ditemukan ada beberapa kendaraan dengan bak tertutup terpal atau boks mengangkut penumpang yang nekat mau mudik.

 

“Di Jawa ada modus seperti itu. Tapi di sini kami (Tabanan) belum menemukan. Baru sepuluh kendaraan (minibus) itu saja. Dan mereka langsung kami periksa. Dengan rapid antigen. Hasil non reaktif,” tegasnya.

 

Dia melanjutkan, pihaknya juga telah diajak berkoordinasi dengan pihak Polres Jembrana yang menginformasikan bahwa mulai pukul 00.00 sudah tidak ada lagi kapal yang melakukan kegiatan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang.

 

“Hasil koordinasi dengan Polres Jembrana menginformasikan bahwa mulai pukul 00.00 sudah tidak ada lagi penyeberangan di Gilimanuk. Tiket bagi penumpang sudah ditutup. Hanya untuk kendaraan pengangkut logistik,” tandasnya.

TABANAN – Satuan Polisi Lalu Lintas Polres Tabanan rupanya tak bermain-main dengan adanya warga yang nekat mudik ketika kebijakan pelarangan mudik lebaran sudah mulai diberlakukan pada 6-17 Mei mendatang.

 

Nyata saat operasi ketupat digelar Rabu malam di Pos Penyekatan Desa Megati, Selemadeg Timur di Jalur Denpasar-Gilimanuk. Polisi Lalu Lintas Polres Tabanan bersama tim gabungan dari aparat TNI, Dishub Tabanan, Satpol PP Tabanan juga dibantu pecalang menjaring 10 kendaraan pemudik yang nekat mudik saat pemberlakuan larang mudik Lebaran.

 

Sepuluh kendaraan tersebut meski membawa surat keterangan hasil rapid tes dengan hasil negatif terpaksa diminta putar balik. Lantaran tidak memiliki izin perjalanan ke luar daerah.     

 

“Sampai tadi malam, Rabu (5/5), sekitar pukul 23.00. Sudah ada sepuluh kendaraan yang kami putar balik,” kata Kapolres Tabanan AKBP Mariochristy P.S. Siregar saat memantau secara langsung operasi ketupat di Pos Megati, Kamis (6/5).

 

Dari sepuluh kendaraan tersebut yang terjaring. Mereka (pemudik) selain menggunakan mobil pribadi, motor ada juga yang menggunakan travel bodong tidak memiliki surat izin trayek mengangkut penumpang keluar Bali.

 

“Kami minta masyarakat saat kebijakan larangan mudik berlaku. Agar tetap mematuhi dengan menunda mudik sementara waktu. Karena ini dilakukan pemerintah demi memutus rantai penularan Covid-19,” ungkapnya.

 

Saat dilakukan operasi penyekatan pihaknya juga menyasar kendaraan pengangkut barang. Pasalnya banyak pemudik yang ingin mengelabui petugas dengan menumpang mobil pengangkut barang.

 

Konsentrasi pengawasan dalam operasi ketupat tetap berada pada kendaraan-kendaraan dengan bak tertutup atau boks. Pasalnya di daerah Jawa banyak ditemukan ada beberapa kendaraan dengan bak tertutup terpal atau boks mengangkut penumpang yang nekat mau mudik.

 

“Di Jawa ada modus seperti itu. Tapi di sini kami (Tabanan) belum menemukan. Baru sepuluh kendaraan (minibus) itu saja. Dan mereka langsung kami periksa. Dengan rapid antigen. Hasil non reaktif,” tegasnya.

 

Dia melanjutkan, pihaknya juga telah diajak berkoordinasi dengan pihak Polres Jembrana yang menginformasikan bahwa mulai pukul 00.00 sudah tidak ada lagi kapal yang melakukan kegiatan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang.

 

“Hasil koordinasi dengan Polres Jembrana menginformasikan bahwa mulai pukul 00.00 sudah tidak ada lagi penyeberangan di Gilimanuk. Tiket bagi penumpang sudah ditutup. Hanya untuk kendaraan pengangkut logistik,” tandasnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/