34.7 C
Jakarta
30 April 2024, 12:52 PM WIB

Tim Basarnas Bali Diterbangkan ke Lokasi Bencana Badai Seroja di NTT

BADUNG – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Bali mengerahkan sejumlah personel ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 8 personel diberangkatkan dengan perlengkapan dan peralatan lengkap.

 

Mereka berangkat dengan pesawat melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Eltari Kupang, NTT, Rabu (7/4). Pasukan dikerahkan lantaran dampak bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda sejumlah kabupaten di NTT.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada menyatakan, cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor yang berdampak parah di beberapa Kabupaten di NTT, Sabtu (3/4) sekitar pukul 08.00.

 

Data yang tercatat oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) selama operasi SAR berlangsung yakni korban meninggal dunia sebanyak 96 orang dan dilaporkan hilang berjumlah 69 orang.

Rincian dari total tersebut berada di 3 Kabupaten di antaranya Flores Timur meninggal dunia 64 orang, dalam pencarian 4 orang dan di Alor meninggal dunia 17 orang, dalam pencarian 24 orang, sementara itu Lembata meninggal dunia 15 orang, dalam pencarian 41 orang.

 

Bencana juga menyebabkan angka pengungsi yang terdata oleh BNPB sebanyak 13.230 jiwa di NTT yang terdapat di beberapa Kabupaten. Melihat dari dampak yang ditimbulkan, Basarnas menambah kekuatan personil.


Dia mengatakan, sejumlah personel diperbantukan di NTT di antaranya dari Kantor Basarnas Denpasar 8 orang, Makassar 10 orang, Kupang 6 orang. Dan juga Basarnas Spesial Group 10 orang.

 

“Sebanyak 8 personel yang dipimpin komandan tim akan diberangkatkan dengan perlengkapan dan peralatan lengkap. Anggota yang di-BKO kan diberangkatkan dengan pesawat udara menuju Kupang, Larantuka, selanjutnya Lembata  nantinya akan ditempatkan di titik terdampak,” beber Gede Darmada.

Sebelum berangka seluruh personil telah melakukan rapid antigen dengan hasil negatif. Menurut Darmada secara fisik seluruh personil siap untuk melakukan tugas di wilayah Bencana. Berdasarkan pembagian wilayah, penanganan bencana di NTT terkait pencarian dan pertolongan (SAR) merupakan wilayah kerja dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere (Basarnas Maumere).

 

Darmada menjelaskan bahwa dalam bencana sekala besar yang menelan banyak korban jiwa meninggal ataupun hilang, tidak menutup kemungkinan untuk bantuan dari beberapa Kantor SAR terdekat dan juga dari Basarnas Pusat.


Upaya percepatan penanganan dampak bencana utamanya terkait korban jiwa, maka ada beberapa pertimbangan pengerahan SRU yang lebih banyak. Pengiriman personil ke luar wilayah tidak berpengaruh terhadap respon time di Kantor Basarnas Bali sendiri, karena sudah diperhitungkan sebelumnya.

 

“Rencananya 8 personel tersebut akan melakukan operasi SAR di daerah terdampak banjir dan tanah longsor di NTT selama 1 minggu,” katanya sembari mengatakan nantinya personel dari Basarnas Bali akan ditempatkan di daerah  Lambata, namun tidak menutup kemungkinan adanya perubahan rencana.

BADUNG – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Bali mengerahkan sejumlah personel ke Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebanyak 8 personel diberangkatkan dengan perlengkapan dan peralatan lengkap.

 

Mereka berangkat dengan pesawat melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai menuju Eltari Kupang, NTT, Rabu (7/4). Pasukan dikerahkan lantaran dampak bencana alam badai siklon tropis seroja yang melanda sejumlah kabupaten di NTT.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), Gede Darmada menyatakan, cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang mengakibatkan banjir bandang dan tanah longsor yang berdampak parah di beberapa Kabupaten di NTT, Sabtu (3/4) sekitar pukul 08.00.

 

Data yang tercatat oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) selama operasi SAR berlangsung yakni korban meninggal dunia sebanyak 96 orang dan dilaporkan hilang berjumlah 69 orang.

Rincian dari total tersebut berada di 3 Kabupaten di antaranya Flores Timur meninggal dunia 64 orang, dalam pencarian 4 orang dan di Alor meninggal dunia 17 orang, dalam pencarian 24 orang, sementara itu Lembata meninggal dunia 15 orang, dalam pencarian 41 orang.

 

Bencana juga menyebabkan angka pengungsi yang terdata oleh BNPB sebanyak 13.230 jiwa di NTT yang terdapat di beberapa Kabupaten. Melihat dari dampak yang ditimbulkan, Basarnas menambah kekuatan personil.


Dia mengatakan, sejumlah personel diperbantukan di NTT di antaranya dari Kantor Basarnas Denpasar 8 orang, Makassar 10 orang, Kupang 6 orang. Dan juga Basarnas Spesial Group 10 orang.

 

“Sebanyak 8 personel yang dipimpin komandan tim akan diberangkatkan dengan perlengkapan dan peralatan lengkap. Anggota yang di-BKO kan diberangkatkan dengan pesawat udara menuju Kupang, Larantuka, selanjutnya Lembata  nantinya akan ditempatkan di titik terdampak,” beber Gede Darmada.

Sebelum berangka seluruh personil telah melakukan rapid antigen dengan hasil negatif. Menurut Darmada secara fisik seluruh personil siap untuk melakukan tugas di wilayah Bencana. Berdasarkan pembagian wilayah, penanganan bencana di NTT terkait pencarian dan pertolongan (SAR) merupakan wilayah kerja dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Maumere (Basarnas Maumere).

 

Darmada menjelaskan bahwa dalam bencana sekala besar yang menelan banyak korban jiwa meninggal ataupun hilang, tidak menutup kemungkinan untuk bantuan dari beberapa Kantor SAR terdekat dan juga dari Basarnas Pusat.


Upaya percepatan penanganan dampak bencana utamanya terkait korban jiwa, maka ada beberapa pertimbangan pengerahan SRU yang lebih banyak. Pengiriman personil ke luar wilayah tidak berpengaruh terhadap respon time di Kantor Basarnas Bali sendiri, karena sudah diperhitungkan sebelumnya.

 

“Rencananya 8 personel tersebut akan melakukan operasi SAR di daerah terdampak banjir dan tanah longsor di NTT selama 1 minggu,” katanya sembari mengatakan nantinya personel dari Basarnas Bali akan ditempatkan di daerah  Lambata, namun tidak menutup kemungkinan adanya perubahan rencana.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/